Bab 40 • Pengadilan

1.7K 284 28
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




≿━━━━༺❀༻━━━━≾





Hari persidangan atas kasus pembunuhan yang dilakukan Baron Atkins telah tiba.

Ruang penghakiman yang berada di timur Istana telah diisi oleh para bangsawan yang ikut menghadiri persidangan tersebut.

Banyaknya prediksi terkait hukuman apa yang akan diterima oleh Baron Atkins beserta keluarganya. Sehingga ruangan tersebut terlalu ramai layaknya ruang pesta.

Isalynne ikut untuk melihat kelangsungan sidang Baron Atkins. Ia sudah berada di tempat duduknya— hanya diam menunggu dengan pikiran yang tak tenang. Di sampingnya Theroz senantiasa memperhatikan Isalynne.

Theroz menggenggam tangan Isalynne, guna memberikan kekuatan pada Isalynne. Sementara Isalynne hanya diam memandang lurus.

"Apa kau perduli dengan keluarga Atkins?"

Isalynne sontak menggeleng. "Saya tidak perduli. Saat ini yang ingin saya perhatikan adalah kakak Anda."

"Hooo, kau memperhatikan pria lain di hadapan suamimu. Sungguh berani sekali," seringai Theroz.

Isalynne mendengus. "Meskipun selalu percaya pada Sara. Juga ... pada dasarnya sebuah buku harian hanya akan ditulis bukan untuk ditunjukkan orang lain. Maka, buku harian Sara adalah rahasia yang disembunyikan Sara dan bukan suatu tipuan," kata Isalynne.

"YANG MULIA PUTRA MAHKOTA TELAH TIBA!"

Teriak seseorang di ujung pintu. Para hadirin sontak berdiri di tempat duduk. Begitupun Theroz dan Isalynne. Mereka masih bergandengan tangan melihat pintu besar tersebut terbuka perlahan.

Sosok Javiero muncul dengan setelan rapi nya. Ia tampak begitu tampan nan gagah, pesona nya membuat para nona bangsawan termangu dengan kagum.

"... Itu berarti, Kaisar tidak salah mendukungnya. Karena anak itu memiliki sikap yang sama," bisik Theroz.

Isalynne melirik pada Theroz yang tampak tersenyum miring.

"Pemakan wanita."

Isalynne terlonjak. Ia sontak menggenggam erat tangan Theroz dan memperhatikan sekitarnya. Untungnya, mereka tampak berfokus pada sosok Javiero di depan sana. 

Sementara itu, sosok Javiero berdiri disinggasana tempat pemimpin sidang penghakiman. Setelah Javiero duduk, para hadirin kemudian duduk.

Javiero terlihat menelisik seluruh hadirin, sebelum akhirnya menemukan retina milik Isalynne. Namun, senyuman itu dibalas oleh tatapan tajam nan hina dari Isalynne hingga membuat Javiero tampak terkejut dan heran di tempatnya. 

"Panggil terdakwa masuk!" perintah Javiero. Ia terlihat agak kesal dan terdesak.

Pintu kembali lagi terbuka. Dua orang ksatria tengah mengawal Edward Atkins yang terlihat memberontak.

The Duchess Wants Have to ChildrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang