≿━━━━༺❀༻━━━━≾
"Ada kabar dari Duke?" Isalynne bertanya tatkala Tilla menghampirinya.
Tilla menggeleng dengan raut wajah menyayangkan. Isalynne lantas menghela napas dan kembali menatap langit dari jendela kamarnya.
Theroz tak kunjung datang. Bahkan kala mentari akan terbenam, Theroz tak juga menunjukkan diri. Ia khawatir, tetapi disisi lain ia berharap Theroz dan Nathaniel mendapatkan petunjuk mengenai Sara.
"Nyonya, Tuan Duke sudah kembali melewati gerbang barat." Rita berkata setelah ia membuka pintu. Isalynne sontak menoleh dan bangkit.
Ia dengan segera keluar dari kamarnya untuk menghampiri Theroz. Tidak perduli dengan peringatan Tilla untuk berhati-hati, langkah kecilnya terus berpacu.
"Nyonya! Tolong hati-hati! Kurangi kecepatan berjalan Anda!"
Isalynne tetap tidak perduli. Kedua tangannya mengangkat gaun agar ia bisa melangkah lebih leluasa.
Kala ia telah berhasil menuruni tangga, sosok Theroz terlihat sedang menyerahkan jubah pada Henry. Mereka tampak berbincang kecil dan menoleh saat mendengar suara Isalynne.
Theroz terkejut. Ia sontak menghampiri Isalynne dan memeluknya.
"Maaf saya berlari. Itu karena saya tidak sabar tentang informasi apa yang Anda dapatkan," ucap Isalynne dengan terengah. Ia membalas pelukan Theroz.
Theroz terdiam. Hal tersebut membuat Isalynne mendongak.
"Lyn, mari kita pergi duduk dulu."
Isalynne mengernyit melihat mata sayu Theroz. Namun ia menurut ketika Theroz membawanya ke ruang tamu dan duduk dengan nyaman di sana.
"Jadi apa yang Anda dan Niel dapatkan?" tanya Isalynne. Matanya menunjukkan rasa penasaran.
Theroz bergeming sesaat. Wajahnya tampak enggan untuk berbicara. Namun, Isalynne perlu mengetahui apa yang telah ia dapatkan. Theroz menggenggam tangan Isalynne erat dan memandangnya penuh kasih.
"Kami mendapatkan petunjuk di gubuk itu."
Raut wajah Isalynne berubah. Ia tampak begitu antusias. Namun, berbanding terbalik dengan Theroz yang terlihat cemas.
"Kami menemukannya."
Isalynne mengernyit. "Petunjuk apa yang Anda temukan???"
"... jasad Lady Atkins ... "
Isalynne mengerjap-ngerjap. Perkataan jelas dan singkat Theroz membuat jantungnya seakan berhenti berdetak. Namun, otaknya segera berproses untuk menunjukkan pengelakan. Ia memandang tidak percaya dan kecewa terhadap hal yang ia anggap kebohongan dari ucapan Theroz.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Duchess Wants Have to Children
Storie d'amore"Saya ingin memiliki anak." Theroz bergeming memandang retina tajam Isalynne. Penuturan tegas sarat makna tuntutan dari Isalynne sedikit membuat Theroz terkejut. Ini adalah kali pertama istrinya mengatakan sesuatu untuk ia lakukan. Theroz menghela...