4

5 1 0
                                    

Malam hari pun tiba Al sedang fokus mengerjakan semua soal matematika yang tadi di berikan oleh Pak Mulyadi.

Banyak orang yang heran kepada nya terutama para sahabat nya karena di saat orang lain tidak menyukai MTK dia malah menyukai nya.

Hp Al tiba-tiba berbunyi ia segera mengambil nya dan ternyata itu adalah Jordan.

"Hallo Al"

"Iya dengan anak ganteng di sini kenapa?"

"PD terus ga capek lo"

"Gw suka-suka"

"Ngaku nya aja ganteng ngomong suka-suka gw aja ga bisa lawack dek dek"

"Kenapa lo nelpon gw kangen ya"

"Nongkrong"

"Jemput gw sekarang"

"Siap"

Al segera mematikan telepon nya lalu mengambil jaket nya tapi sebelum itu ia terlebih dahulu membereskan semua tugas nya walaupun masih ada waktu tiga hari lagi.

Saat ia membuka pintu ia melihat Sandra sudah berpakaian seksi sama seperti malam biasa nya.

Al berjalan ke arah nya sebelum berkata "Mama bisa gak berhenti kayak gini"

"Ga usah ikut campur anak sialan" desis Sandra menatap tajam ke arah nya.

"Ma tapi ini salah"

Sandra bangkit dari duduk nya dan langsung berjalan ke arah Al "Ini juga karena kamu kalo kamu ga lahir suami saya ga akan meninggal hidup saya juga ga akan seperti ini"

Al menatap sendu punggung mama nya yang perlahan masuk kamar "Bahkan bukan cuma mama yang kehilangan itu Al juga ma" batin Al.

Lamunan Al pun berakhir ketika mendengar suara klakson motor sepertinya milik Jordan.

Benar saja saat ia sampai di luar Jordan sudah menunggu nya di atas motor.

Melihat kehadiran nya Jordan langsung melirik ke arah nya "Lama banget lo kek cewek"

"Lo pikir gw ga tau kalo lo baru datang" ucap Al menatap ke arah nya.

"PPTT kan bisa Al"

Al menggeleng kan kepala nya mendengar itu "Anak ganteng ga pernah bisa bohong"

"Terserah lo deh ayo naik cepetan" ucap Jordan yang sudah tahu akan hadirnya kembali ke PD an sahabat nya.

Al segera naik ke atas motor dengan buru-buru dan langsung duduk di belakang Jordan.

"As* pelan-pelan kan bisa" kata Jordan ketika Al duduk secara tiba-tiba.

Al mengernyitkan keningnya mendengar itu "Lah lo tadi bilang cepetan"

"Tapi jangan gitu juga anjir"

"Ga usah banyak omong ayo berangkat"

Di jalan Al tiba-tiba kepikiran sesuatu bagaimana kalo iya mengerjai Jordan? Seperti nya itu bukan ide yang buruk, pikirnya.

"Dan" panggil Al dengan menepuk pundak Jordan.

"Apa?" tanya Jordan dengan sedikit berteriak.

Baru akan di mulai Al sudah tertawa terlebih dahulu "Lo besok sekolah ga"

"Hah apa?"

"Besok lo mau sekolah apa engga"

"Ngomong apa sih lo"

"Agdrquekskwngafjbtj"

"Iya"

Al ingin sekali tertawa yang kencang ketika mendengar jawab itu tapi sebisa mungkin ia tahan sampai-sampai perut nya terasa sakit.

RUMAH?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang