22

0 1 0
                                    

Sore hari ini banyak murid sudah kembali ke rumah nya sedangkan Al dan para sahabat nya memutuskan untuk kumpul terlebih dahulu.

"Capek banget gw" keluh Gio langsung ambruk di sofa yang ada di basecamp.

Di susul oleh yang lain nya yang sama ikut rebahan terkecuali Al ia duduk terlebih dahulu.

Al menatap sahabat nya satu persatu lalu tatapan nya tertuju pada Fero yang tidur di lantai tapi tidak memakai bantal.

Al mengambil bantal yang ada di sebelah nya dan langsung bangkit dari duduk nya, lalu menyimpan nya di bawah kepala Fero.

Ia tersenyum kecil melihat itu Fero memang sangat gampang kalo untuk tidur, tapi Al selalu di buat khawatir karena Fero tidur tidak tahu tempat.

Selesai itu Al kembali duduk di sebelah Jordan yang masih rebahan dan memainkan hp nya.

Al mengambil hp nya kemudian membuka layar nya, ia menatap ke arah chat yang sudah lama tidak pernah saling chat dengan nya.

Mama cantiknya Al💗

Ma, Al kangen mama,
kapan blok nya akan di buka sama mama:(
Al mau chat mama,
Al mau kabarin mama dimana Al sekarang
Al mau mama buka blok nya ma.
Ini udah lama banget
tapi mama belum buka sampai saat ini.


Al menghela nafas berat kemudian menutup kembali layar hp nya lalu menyimpan nya di atas meja.

Ia menatap kosong ke arah luar, ingin sekali rasanya ia dapat merasakan di tanya sedang di mana dan sedang apa oleh Sandra.

Tapi itu hanya hal yang selalu seperti biasa yaitu hanya harapan dan impian nya.

Al tersenyum penuh arti ketika ingat saat Sandra memblokir semua sosial media nya.

Gio bangkit dari rebahan nya dan langsung membuka permen yang selalu ia bawa.

Kemudian ia merasa jenuh dan bingung harus apa  "Woi nonton horor kuy" ajak Gio.

Al yang sedang menatap kosong ke arah luar pun langsung menatap ke arah Gio "Seriusan lo kan penakut" ucap Al di akhiri dengan tawa kecil nya.

Memang benar di antara mereka Gio yang paling penakut bahkan dulu sempat ada di kejadian dimana mereka nonton film horor ke bioskop pulang nya Gio sampai kencing di celana.

"Lagi pengen gw" Gio menatap ke arah Jordan "Dan nonton horor di hp lo kan banyak" lanjut Gio.

Jordan yang sedang mencari film horor pun langsung menoleh ke arah Gio "Boleh-boleh aja" ucap Jordan langsung duduk.

"Gw ikut" ujar Mike langsung duduk di atas sofa.

Mereka berempat mulai menonton film horor tapi horor luar negeri, terkecuali Fero ia masih setia dengan tidur nya.

Gio sesekali menutup muka nya dengan bantal dan hal itu mampu membuat Al dan yang lain nya tertawa padahal ia yang minta tapi ia juga yang takut.

Saat mereka sedang menonton tiba-tiba pintu terbuka dengan kencang.

Gio langsung merinding ketika itu juga bahkan ia sampai memeluk erat lengan Al.

"Mungkin angin" ucap Al mencoba berpikir positif.

Mereka semua yang mendengar itu hanya menganggukkan kepalanya dan ikut berpikir positif dan melanjutkan nonton nya.

Tak lama jendela terbuka dengan sendiri dan itu mampu membuat Gio semakin ketakutan.

"Argh janc*k takut gw" pekik Gio langsung memeluk kembali lengan Al.

Bahkan bukan cuma Gio tapi Mike juga ikut merinding ketika itu "Apa setan di sini marah ya sama kita" tebak Mike dengan wajah ketakutan nya.

Sedangkan Al dan Jordan hanya tersenyum mendengar itu padahal hari masih sore.

"Cek sana" ucap Jordan menatap ke arah Mike dan Gio secara bergantian.

Kedua nya mengangkat bahu menandakan tidak mau "Lo aja sana" ucap Mike menatap ke arah Gio.

"Ga lo aja" tolak Gio.

Mike diam sejenak kemudian ia menatap ke arah Jordan "Lo aja dan kan lo pemberani"

Jordan menganggukkan kepala nya saat hendak bangkit Al sudah terlebih dahulu mengecek ke jendela.

"Nih" ucap Al memberikan kucing yang ada di tangan nya.

Gio dan Mike yang melihat itu hanya diam antara malu dan takut jadi satu sebab hanya seekor kucing mereka mengira itu hantu.

"Heh kucing bisa gak lo jangan buat gw jantungan" ucap Gio kembali duduk seperti sediakala.

"Lo nya aja yang penakut" ejek Jordan dengan tawa nya.

Gio hanya diam karena itu memang kenyataan nya.

Al kembali melepaskan kucing itu lalu masuk ke dalam basecamp, mereka berlima pun memutuskan untuk pulang karena hari sudah hampir malam.

***
Al sedang belajar di kamar nya kini sudah menunjukan pukul 02.00 malam ia belajar dari mulai jam 20.00

Berkali-kali ia merasakan ngantuk yang luar biasa tapi terus di tahan oleh nya, bahkan Al bolak-balik ke kamar mandi untuk cuci muka.

"Ayo Al semangat demi bisa buat bangga mama" ucap nya menyemangati diri sendiri.

Ia kembali fokus belajar lalu tak lama darah segar keluar dari hidung nya yang lumayan banyak.

Al kaget melihat itu kemudian ia langsung mengambil tisu yang ada di sebelah nya.

Ia langsung mengusap nya dengan tisu ketika melihat apa yang ia usap tadi, dirinya diam sejenak "Darah" beo nya.

Tanpa memikirkan hal panjang Al lebih memilih berpikir positif mungkin itu karena ia mimisan tapi selama ini ia tidak pernah mimisan sama sekali.

Saat Al melihat jam kini sudah menunjukkan pukul 03.25 ia pun segera memutuskan untuk tidur apalagi besok adalah pelajaran PJOK.

Al membereskan kembali semua alat tulis nya dan memasukkan buku pelajaran jawab besok.

Selesai itu Al langsung rebahan di kasur nya tidak lupa ia memeluk Poto papa nya.

***
Pagi pun menyapa Al sudah siap dengan baju olahraga nya terlebih dahulu ia pakai dari rumah, karena olahraga pelajaran pertama nya hari ini.

Al sudah berada di sekolah sedari tadi begitu pun dengan para sahabat nya, mereka sengaja berangkat pagi karena takut di hukum.

Seperti biasa mereka hanya sibuk masing-masing dengan hp nya sedangkan Al ia sedang membaca buku.

"Al" panggil Mike.

Al segera menatap ke arah Mike dan menyimpan buku nya sebelum berkata "Apa?" tanya Al menaikan sebelah alisnya.

"Cita-cita lo mau jadi apa"

Al tampak berpikir sejenak sebelum berkata "Banyak uang"

"Si kocak ya semua orang juga mau kali punya banyak uang" pekik Mike dengan tawa nya.

"Biar gw bisa kasih ke mama dan hancurkan tempat dunia malam" lanjut Al dalam hati.

Kring kring kring

Bunyi bel terdengar beberapa kali di telinga murid SMP harapan bangsa kelas lain ada yang masuk sedangkan IX banyak yang sudah ada di lapangan.

"OLAHRAGA WOI" teriak murid sebelah dari arah luar.

Al dan yang lain nya langsung menatap ke arah luar "TAU KITA JUGA" teriak Gio tak kalah kencang.

"Siapa tuh?" tanya Fero menatap ke arah Jordan.

Jordan mengangkat kedua bahu nya mendengar itu "Kelas sebelah mungkin" tebak Jordan.

"Aneh lo tadi angkat bahu tapi malah jawab" ucap Al.

"Cuma nebak aja Al"

Mereka berlima langsung ke lapangan sebab sudah mendengar Bu Nita menyuruh untuk segera ke lapangan.

RUMAH?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang