Al menatap kosong ke arah luar ia memikirkan bagaimana caranya mendapatkan pekerjaan dalam waktu dekat.
Ia tidak bisa berlama-lama untuk tidak bekerja sebab kebutuhan sehari-hari nanti akan bagaimana.
Belum lagi ia memikirkan tentang biaya SMA nanti.
Al membuat nafas panjang apalagi ketika mengingat kejadian kemarin, mengapa selalu ada saja ujian ketika ia akan melakukan sesuatu.
Pikiran Al saat ini yang paling utama adalah tentang Sandra, ia tidak tahu jika nanti ia tidak bekerja Sandra akan makan apa.
Rasanya ia tidak ingin melihat mama nya merasa kesusahan walaupun usaha nya tidak pernah di hargai oleh Sandra.
Selama ini Al selalu ingin jadi yang terbaik untuk Sandra meskipun di mata Sandra ia selalu buruk.
Al menatap ke arah langit yang terlihat sangat cerah sore hari ini.
"Coba aja kalo papa masih ada mungkin Al ga akan serumit ini, ternyata benar ya kata mama kalo Al cuma anak pembawa sial" Al menghentikan ucapan nya ketika ia merasakan sakit di tenggorokan nya "Kalo aja pas itu Al ga ajak papa buat main bola mungkin sekarang papa masih ada di sini sama Al dan mama" lanjut nya.
Lamunan nya tersadar ketika mendengar hp nya berdering berkali-kali.
Al mengambil hp nya yang ada di atas meja ternyata itu adalah Jordan pasti akan mengajak nya nongkrong.
"Hallo dengan anak ganteng di sini"
"G bosen lo bilang diri lo ganteng"
"Ga lah kan itu fakta bukan omong kosong"
"Terserah lo yang penting kita nongkrong"
"Gas aja kalo gw tapi jemput gw"
"Otw"
Sambungan telpon pun terputus Al segera mandi dan juga memakai kemeja dan topi nya.
Saat membuka pintu kamar sama seperti biasanya ia tidak melihat Sandra.
Al menghembuskan nafas panjang melihat itu ia sangat ingin mama nya berada di rumah sehari saja tapi nyata nya tidak bisa.
Tak lama terdengar suara klakson motor milik Jordan yang sudah ada di depan rumah nya.
Al langsung berjalan ke arah luar dan mengunci pintu nya terlebih dahulu karena ia yakin Sandra akan pulang malam lagi.
Melihat Al sudah keluar Jordan menatap ke arah nya "Lama lo gw udah dari tadi di sini"
Al mengernyitkan kening nya mendengar itu "Lah perasaan barusan gw denger klakson motor lo"
"Tadi nya gw mau ngagetin lo eh lo nya malah lama" ucap Jordan memainkan kunci motor nya.
Memang benar tadi Jordan akan mengejutkan Al tapi ternyata Al lama keluar jadi ia baru memencet klaksonnya.
Al tertawa puas mendengar itu "Haha mampus lo ga bisa kagetin anak ganteng"
Jordan hanya menatap datar ke arah nya "Al"
"Ada gerangan apa manggil anak ganteng ini" sahut Al dengan menaikan sebelah alisnya.
"Nanti antar gw ke tempat penitipan"
"Mau nitip apa lo?"
"Bukan gw"
"Terus"
"Tapi ke PD an lo yang udah sebesar gunung"
"Mending masuk deh dan"
"Lah kan mau nongkrong"
"Iya lo ngajak ngobrol terus"
KAMU SEDANG MEMBACA
RUMAH?
Teen FictionTentang Al yang menginginkan kasih sayang mamanya. *** Al langsung memeluk kaki Sandra "Ma Al mohon sekali aja" lirih Al di sela-sela tangis nya. "Lepas" ujar Sandra dengan nada dingin nya. Al menggeleng kan kepala nya "Engga ma" "SAYA BILANG LEPAS...