6

5 2 2
                                    

"Bunda" teriak Gio saat masuk ke dalam rumah tanpa mengetuk pintu ia langsung nyelonong.

Al dan yang lain menutup telinga nya ketika mendengar teriakan Gio yang sangat keras.

"Anak monyet emang beda" ucap Mike menatap ke arah Gio.

Jordan menganggukkan kepala nya mendengar itu "Iya kayak nya lo salah rumah deh"

Gio langsung duduk di sofa mereka pun ikut menyusul nya duduk "Salah gimana ini jelas-jelas rumah gw"

"Kan harus nya di hutan" ucap Al menatap ke arah nya sembari menaikan sebelah alis nya.

Gio menatap sinis ke arah Al apa dia pikir dirinya ini adalah monyet "Bacot"

"Ekhem seret nih tenggorokan" ucap Mike menatap ke arah Gio.

Gio pun segera menatap ke arah nya "Bilang aja kali mau minum apa susah nya"

"Lagian lo ada tamu bukan nya tawarin minum" ucap Jordan.

Gio hanya memutar bola mata malas "Kalo tamu nya kalian buat apa" pekik Gio.

Mendengar itu Al langsung menatap ke arah Gio sebelum bicara "Wah kita ga main lagi ke sini mampus lo"

Seketika Gio langsung panik mendengar itu "Jangan lah anjir yauda mau minum apa lo pada?" tanya Gio.

"Gw es jeruk" ucap Mike memesan minuman kesukaan nya.

"Air putih" timpal Jordan.

"Jus mangga" sambung Fero.

Al menoleh ke arah Gio "Es teh hangat"

Gio menganggukkan kepala nya sesaat kemudian ia baru sadar apa yang di ucapkan oleh Al.

"Al" panggil Gio menatap ke arah Al saat itu juga.

"Apa?" tanya Al.

"Gw mau tanya es teh hangat maksud nya apa"

"Emang ga ada ya?"

Gio membulat kan kedua mata nya mendengar pertanyaan itu "Lama-lama gw bunuh juga lo"

"Jangan anak ganteng belum mau mati" ucap Al dengan percaya diri.

"Yang bener lo mau minum apa?" tanya Gio kembali memastikan.

Al tampak diam sejenak "Air putih tapi pake es"

Gio menganggukkan kepala nya "Udah kalian itu aja?" tanya nya.

"Sekalian makanan nya lah" ucap Fero tanpa menoleh ke arah nya.

"Boleh ambil aja sana sendiri sana" ucap Gio dengan santai nya.

Semua orang yang ada di sana membulatkan matanya mendengar itu.

Apa mereka tidak salah dengar?

Padahal ia yang menawarkan tapi ia menyuruh mengambil sendiri.

Mike yang sedang tiduran pun langsung duduk "Pisau mana pisau" ucap Mike terdengar sangat serius.

"Gw cincang lo" timpal Fero.

"Kita ambil jantung nya terus jual" sambung Al.

"Sekalian semua nya kita ambil" sambung Jordan.

Gio bergidik ngeri mendengar ucapan para sahabat nya itu di tambah tatapan tajam ke arah nya.

"Sadis amat" pekik Gio.

"Lebih sadis lo yang nawarin tapi nyuruh ngambil sendiri" ketus Mike.

"Kan ga ada salah nya gw tanya" ucap Gio mengangkat sebelas alis nya.

RUMAH?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang