Al pulang ke rumah dengan membawa kue ulang tahun karena besok hari ulang tahun nya dan ia ingin merayakan nanti malam bersama mama nya.
Di jalan ia selalu senyum-senyum sendiri membayangkan jika nanti ia merayakan ulang tahun nya bersama Sandra.
Bahkan saat ia bekerja pun senyum nya tidak pernah luntur dari bibir nya.
Al memarkirkan motor nya di halaman rumah, ia menatap pintu rumah nya tumben sekali terbuka, apakah Sandra tidak keluar malam ini?
Jika memang benar Al sangat bersyukur karena ia harap keinginan nya malam ini tercapai.
Saat masuk ia di kejutkan dengan laki-laki yang sedang duduk di sebelah Sandra.
Siapa dia?
"Ma" panggil Al membuat Sandra dan laki-laki itu menatap ke arah nya.
"Bagus kamu udah pulang ada yang mau saya bicarakan" ucap Sandra menatap nya sinis.
Al langsung menatap datar ke arah laki-laki yang ada di sebelah Sandra "Sebelum itu jawab dulu siapa dia"
"Kamu ga perlu tau"
"JELAS AL PERLU TAU" bentak Al saat ia tidak mendapatkan jawaban yang ia inginkan.
"Berani kamu bentak saya"
Seketika Al langsung tersadar bahasa dirinya telah membentak Sandra "Mama jawab jujur siapa dia?" tunjuk Al ke arah laki-laki yang tersenyum sinis ke arah nya.
"Pacar saya"
Pacar? Al diam mematung mendengar itu "Ma..." ucap Al terdengar sangat nanar.
"Saya tidak ingin berlama-lama dengan pembawa sial seperti kamu dengar ini baik-baik mulai sekarang saya bukan mama kamu"
Al diam sejenak ia tidak langsung mencerna semua ucapan yang keluar dari bibir Sandra.
"Maksud mama?" tanya Al dengan nada bergetar.
"Mulai hari ini kita putuskan hubungan keluarga yang seharusnya putus sejak dulu" ucap Sandra dengan penuh penekanan di setiap kata.
Deg
Al mematung mendengar itu apa ia sedang bermimpi mendengar ucapan itu keluar dari bibir Sandra.
Al menggeleng kan kepala nya "Ma mama becanda kan" ucap Al menatap sendu ke arah Sandra.
"Urus kehidupan kamu sendiri dan ingat jangan pernah cari saya"
"Udah lah sayang kita pergi sekarang" ajak laki-laki itu.
Sandra segera menatap lelaki itu dan tersenyum ke arah nya, sedangkan Al ia masih diam mematung apakah dirinya sedang bermimpi?
Dan saat ketika melihat senyum Sandra dia semakin diam sebab itu pertama kali dirinya melihat senyuman itu.
"Iya ayo sayang" ujar Sandra ikut bangkit dari duduk nya menyusul laki-laki yang berstatus sebagai pacarnya.
Saat laki-laki itu akan keluar Al terlebih dahulu memukul nya tapi ia kalah.
"Cih bocah ingusan so soan jadi pahlawan" ucap laki-laki itu dengan menatap tajam ke arah Al.
Sandra berjalan ke depan Al lalu ia menampar nya dengan sangat keras di pipi milik Al.
Plak
Al kaget saat itu juga selama ini memang Sandra selalu tidak perduli pada nya tapi ia tidak pernah sekali pun menampar nya.
Tangan Al memegang pipi yang barusan di tampar oleh wanita yang paling ia cintai di dunia ini.
"Berani-beraninya kamu pukul pacar saya mau jadi jagoan kamu hah udah pembawa sial so soan mau jadi jagoan" desis Sandra.
"Maa" panggil Al dengan menatap sendu ke arah nya.
Sandra segera kembali berdiri "Saya bukan mama kamu camkan itu" ujar Sandra menunjuk ke arah wajah Al yang terlihat sangat memar.
Laki-laki itu menghajar Al dengan sangat brutal sampai Al tersungkur ke lantai.
Sandra dan laki-laki itu meninggalkan Al dengan posisi ia yang sangat luka parah dan terbaring lemas.
Bahkan Sandra tidak memperdulikan yang Al sedang alami saat ini, dirinya memilih pergi dengan laki-laki yang sama sekali tidak ada ikatan darah sedikit pun.
Begitu pun dengan teriakan Al yang terus memanggil Sandra yang sama sekali diri nya tak hiraukan.
Al menatap punggung mama nya ia ingin sekali mengejar tapi darah terus mengalir dari hidung nya dan juga kepalanya terasa sangat sakit.
Dalam waktu lama Al masih diam di ruang tamu dan kue yang tadi ia bawa kini sudah tergeletak di lantai.
Al mencoba untuk bangkit dan menuju kamar nya dengan berjalan tertatih-tatih.
Pukul 00.00 pas malam Al menyalakan lilin nya dan menyanyikan lagu ulang tahun.
"Happy birthday to me" nyanyi Al dengan bertepuk tangan seraya mengiringi nyanyian nya itu.
"Happy birthday to me"
"Happy birthday happy birthday to me"
"Happy birthday gw anak yang paling ganteng sekarang berarti umur gw 27 ya eh salah 17 haha" ucap Al di akhiri dengan tawa kecil nya.
Al berdoa terlebih dahulu sebelum meniup lilin nya lalu mengambil poto papa nya.
"Pa hari ini Al ulang tahun yang ke 17 tahun yey putra papa udah besar aja" ujar Al dengan mencium Poto papa nya lalu memeluk nya dengan erat.
Tatapan nya pun teralih pada Poto Sandra yang ada di atas meja belajar nya Al segera bangkit dan berjalan untuk mengambil Poto itu.
Al memeluk Poto Sandra dengan erat ia pun menangis.
"Maa sebenci itu mama sama Al?" tanya Al pada dirinya sendiri.
"Hari ini Al ulang tahun ma Al kira bakal bisa jadi malam bahagia buat al"
"Kenapa mama ninggalin Al sendirian di sini?"
"Apa Al ga bisa rasain cinta nya mama?"
"Sedikit ma Al ga berharap banyak kok Al cuma mau itu dari mama..."
Al menghentikan ucapan nya saat itu juga ia merasakan sakit yang sangat amat dalam di dalam lubuk hatinya.
Mengapa yang ia impikan sejak kemarin malam harus hancur sehancur-hancurnya malam ini?
"Apa Al ga bisa rasakan pelukan hangat seorang mama?"
"Al mau itu ma dari mama walaupun untuk yang terakhir"
"Mama maafin Al yang udah bawa sial ke dalam kehidupan mama"
"Al juga ga pernah minta di lahir kan ke dunia ini ma kalo bisa Al ga mau lahir ke dunia ini"
"Mama harus bahagia ma, walaupun bagi mama Al pembawa sial tapi Al mau berusaha biar bisa dapatin cinta nya mama"
"Al sayang banget sama mama" ucap Al dengan senyum nya di sela-sela isak tangis nya saat ini.
Al menghentikan ucapan nya ia menghapus air mata dan langsung mengusap Poto Sandra.
Setelah mengatakan itu kedua mata nya langsung tertutup ternyata impian nya tidak bisa ia dapatkan.
Dan keinginan nya sejak tadi pagi tidak bisa ia rasakan Sandra meninggalkan nya sendirian.
Malam yang seharusnya menjadi hari bahagia untuk nya ia malah tidak bisa merasakan kebahagian itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
RUMAH?
Teen FictionTentang Al yang menginginkan kasih sayang mamanya. *** Al langsung memeluk kaki Sandra "Ma Al mohon sekali aja" lirih Al di sela-sela tangis nya. "Lepas" ujar Sandra dengan nada dingin nya. Al menggeleng kan kepala nya "Engga ma" "SAYA BILANG LEPAS...