Mereka berlima diam di bawah pohon dekat dengan lapangan basket dimana tempat mereka seperti biasa nya.
Di sana tempat nya sangat sejuk dan tidak terkena panas matahari jadi hawa dingin nya terasa.
Setiap hari mereka akan diam di sana saat jam istirahat sudah tiba itu yang selalu mereka lakukan.
Terjadi keheningan di antara mereka semua yang hanya sibuk memainkan hp.
Mike yang sudah bosan memainkan hp nya langsung menatap ke arah sahabat nya yang masih sibuk main hp.
Lalu tatapan nya pun tertuju pada ring basket bagaimana jika mereka bermain basket.
"Main basket kuy" ajak Mike memecahkan keheningan.
Gio menatap ke arah nya dengan mulut yang penuh dengan permen "Ayo aja gw mah"
"Males gw kalian aja" ucap Al segera bangkit dari duduk.
Melihat Al berdiri Jordan yang sibuk bermain hp langsung menatap ke arah nya.
"Mau kemana lo?" tanya Jordan menaikan sebelah alis nya.
Al segera menoleh ke arah Jordan yang masih menatap nya "Perpus" sahut Al berlari pergi meninggalkan mereka.
Jordan dan yang lain nya menatap punggung Al yang perlahan menjauh menuju ke arah perpus.
"Si Al hobi baca" ucap Fero dengan mulut yang penuh keripik singkong makanan favorit nya.
Gio menganggukkan kepala nya "Iya nulis juga dia hobi"
"Lah gw males kedua nya anjir" timpal Mike.
Jordan hanya diam memang Al hobi membaca setiap hari ia tidak pernah lewat untuk ke perpustakaan.
"Udah lah ayo main gw sama Fero dan lo sama Mike" ucap Jordan menatap ke arah yang lain nya.
"Ga gw ga mau" bantah Gio.
Seketika Mike langsung menatap ke arah Gio yang masih memakan permen nya "Heh bocah napa ga mau lo sama gw" ucap Mike terdengar sewot.
Gio segera menatap balik ke arah Mike "Karena gw masih normal"
"Maksud Jordan itu partner main lo itu Mike" ucap Fero melerai keduanya.
"Oh gitu oke lah gas"
Mereka mendengar itu hanya geleng-geleng kepala mengapa Gio tidak bisa sekali saja langsung paham apa yang di maksud.
"Mau Herman tapi lo Gio" ucap Fero.
"Herman nama tetangga gw"
"Ga nanya"
"Oh"
Haha sangat ramah bukan🤣
Melihat itu Jordan hanya diam dan mengajak mereka langsung bermain basket daripada
Sedangkan Al sedang berjalan santai menuju ke perpustakaan tapi langkah nya tiba-tiba terhenti ketika mendengar seperti ada yang memanggil nya.
Saat menoleh ke belakang melihat ke kanan-kiri tidak ada siapapun Al hanya acuh ia kembali melangkah.
Tapi saat baru akan melangkah ia kembali mendengar nama nya di panggil tapi sekarang lebih jelas terdengar.
"Al" panggil seseorang dari arah belakang.
Mendengar itu Al segera memutar balik badan nya agar tahu siapa yang memanggil nya dan ternyata itu adalah Bu Nita.
"Kenapa Bu?" tanya Al menghampiri nya.
Bu Nita tak cepat menyahut ia menatap Al terlebih dahulu "Kamu kenapa ibu panggil dari tadi ga nyahut-nyahut" omel nya.
Sekarang Al sudah ada tepat di depan Bu Nita "Lagian ibu tadi di mana?" tanya balik Al.
"Di dalam eh kamu kenapa di tanya malah tanya balik" tutur Bu Nita.
Al berusaha menahan tawa nya memang guru selalu kasih pertanyaan tapi di kasih pertanyaan balik malah ga terima "Guru adalah contoh untuk para murid nya bukan begitu ibu"
Bu Nita menganggukkan kepalanya memang ga salah jika Al bertanya ulang tapi agak gimana gitu "Ga salah sih tapi yauda lah kamu bisa bantuin ibu ga" ucap Bu Nita menatap ke arah Al.
"Bisa bu tapi bantu apa?" tanya Al.
"Bawa buku ke ruangan guru" jawab Bu Nita.
"Buku?" Al menghentikan ucapannya melihat tangan Bu Nita yang tidak membawa apapun "Lah mana buku nya kan ibu ga bawa apa-apa"
Bu Nita menepuk jidat nya mendrngar itu "Ya di dalam Al masa ibu harus bawa segala"
"Hehe iya Bu maaf" ucap Al dengan cengengesan.
Bu Nita hanya diam melihat itu "Udah ayo kamu ambil buku nya ke dalam"
"Siap Bu" ucap Al memberi hormat ke arah nya.
Keduanya langsung masuk ke dalam kelas dan Al mengambil buku yang ada di atas meja.
Buku itu banyak tapi saat Bu Nita ingin membantu nya Al terlebih dahulu melarang nya karena ia ingin membantu tidak setengah-setengah.
Keduanya pun sudah sampai di ruang guru dan Al segera menyimpan buku nya di meja tempat Bu Nita.
"Makasih Al" ucap Bu Nita.
Al menganggukkan kepala nya mendengar itu "Sama-sama bu"
Bu Nita langsung duduk di bangku nya lalu tatapan nya tertuju pada Al yang masih setia berdiri di depan nya.
"Kamu ngapain masih di sini?" tanya Bu Nita.
"Ada yang kurang Bu" jawab Al menatap ke arah Bu Nita.
Mendengar itu Bu Nita membuka dompet nya dan mengambil uang 20rb "Ini" ucap Bu Nita memberikan uang itu ke arah Al.
"Buat apa Bu?" tanya Al menaikan sebelah alis nya.
"Buat upah kamu"
Al menepuk jidat nya melihat itu "Bukan ini yang Al maksud Bu Nita"
Bu Nita mengernyitkan keningnya mendengar itu jadi kalo bukan uang apa.
"Terus apa?" tanya Bu Nita.
"Anak ganteng nya ketinggalan" ucap Al.
Bu Nita diam sejenak ternyata itu yang di maksud "Makasih Al anak yang paling ganteng"
Al senyum bahagia mendengar itu "Sama-sama Bu Nita kalo kayak gitu Al pamit dulu mau ke perpus" pamit Al berjalan ke arah luar.
Bu Nita tak menyahut ia hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah Al.
KAMU SEDANG MEMBACA
RUMAH?
Teen FictionTentang Al yang menginginkan kasih sayang mamanya. *** Al langsung memeluk kaki Sandra "Ma Al mohon sekali aja" lirih Al di sela-sela tangis nya. "Lepas" ujar Sandra dengan nada dingin nya. Al menggeleng kan kepala nya "Engga ma" "SAYA BILANG LEPAS...