Jordan dan yang lain nya baru sampai kelas tapi tiba-tiba...
Terjadi perkelahian Jordan memukul orang yang duduk di bangku Al saat itu juga.
"Dan cukup" ucap Mike memisahkan mereka.
"Lo ngapain duduk di sana anj" bentak Jordan terdengar deru nafas yang menggebu.
"Lah kenapa kan ga ada yang nepatin lagian udah mati" ucap nya dengan santai.
Emosi Jordan kembali memuncak mendengar itu urat di tangan dan leher nya terlihat jelas menandakan kemarahan yang sangat besar.
Jordan kembali menghajar orang itu dengan sangat brutal hingga membuat semua yang ada di sana bergidik ngeri.
Terutama saat mendengar patahan tulang dan jeritan dari orang itu.
Kali ini tidak ada yang memisahkan mereka terutama Mike dan yang lain sebab orang itu pantas mendapatkan itu.
Mungkin tadi jika hanya duduk mereka tidak akan ikut tersulut emosi tapi ketika mendengar kata-kata itu emosi mereka secara langsung keluar.
Setelah puas Jordan segera bangkit dan membiarkan orang itu tergeletak lemas di lantai memegang seluruh badan nya yang terasa sakit.
Ia menyesal karena telah salah mencari lawan.
"Denger baik-baik jangan ada yang pernah nempatin kursi itu sebab dia bakal selalu ada di hidup gw camkan itu baik-baik" ucap Jordan penuh penekanan.
Setelah mengatakan itu Jordan langsung pergi dari kelas saat itu juga dalam keadaan masih emosi.
Mengapa harus ada kata mati yang keluar dari ucapan orang itu, mengingat itu Jordan mengacak rambut nya dan berteriak kencang.
Mendengar teriakannya semua orang yang ada di kelas saling pandang terutama Mike dan yang lain.
Mereka semua khawatir akan terjadi sesuatu pada Jordan.
"Mungkin kalo lo ga ngebacot tentang mati kita bisa selamatkan lo tapi nyata nya lo lebih pilih nyerahin nyawa lo secara tidak langsung" ucap Mike menatap ke arah orang itu dengan tatapan tajam.
Gio segera berjongkok dan menatap tajam ke arah orang yang telah lancang itu "Sampai ada yang duduk di sana siap-siap bakal kayak dia" timpal Gio menggelegar.
"Jangan bangunkan singa yang sedang tidur" sambung Fero pergi dari kelas menyusul teman nya yang sudah keluar.
Yang ada di dalam kelas tidak ada yang berani membantu orang yang tadi mencari gara-gara dengan Jordan.
***
5 hari kemudian.Hari ini adalah hari kelulusan di SMP harapan bangsa hari dimana para murid bahagia juga sedih.
Bahagia karena mereka telah menyelesaikan pendidikan nya dan sedih karena salah satu dari mereka harus pergi sebelum kelulusan.
Jordan dan yang lain nya tampak sudah sampai di sekolah mereka semua terlihat seperti tidak ada senyum sama sekali yang ada hanya kesedihan yang mendalam.
Salah satu dari mereka sudah pergi sebelum merasakan arti dari kelulusan SMP.
Hari dimana yang ia nantikan tapi ia juga yang meninggalkan terlebih dahulu.
Rasa nya semua masih terasa seperti mimpi yang buruk tapi di sadarkan oleh kenyataan.
Mungkin jika ia masih hidup hari ini akan sangat lengkap dan bahagia bukan cuma mereka yang merupakan kelulusan tapi juga satu sekolah.
Sebab ia titik kebahagian semua orang yang ada di sekolah ini tapi ia juga harus pergi lebih awal.
"Senyum dong" ucap Bunda menatap mereka semua berusaha untuk menyemangati.
KAMU SEDANG MEMBACA
RUMAH?
Teen FictionTentang Al yang menginginkan kasih sayang mamanya. *** Al langsung memeluk kaki Sandra "Ma Al mohon sekali aja" lirih Al di sela-sela tangis nya. "Lepas" ujar Sandra dengan nada dingin nya. Al menggeleng kan kepala nya "Engga ma" "SAYA BILANG LEPAS...