"Selamat pagi babu-babu ku" sapa Gio dengan senyum nya.
Tak ada yang menyahut seorang pun ucapan nya itu.
Gio langsung menatap sahabat nya satu persatu "Lah kok ga ada yang jawab"
"Ya kan ga ada babu lo di sini jadi siapa yang mau jawab bego" ucap Mike menatap ke arah nya.
Gio segera merangkul pundak Mike "Kan kalian babu gw" ucap Gio dengan menaikan sebelah alis nya.
"Kebalik lo yang babu kita" sarkas Jordan.
"Nah itu baru bener" timpal Fero.
Gio berdecak pelan mendengar itu dirinya selalu ternistakan jika bersama mereka.
"Pagi everyone maaf anak ganteng baru datang soalnya di jalan macet" ucap Al dengan sedikit berteriak menghampiri mereka.
"Ganteng doang tapi kejebak macet" ucap Jordan.
Al segera melirik ke arah Jordan yang sedang menatap nya "Yang penting masih ada ganteng nya"
Mike menatap ke arah Al ia pikir tumben sekali Al datang paling akhir "Tumben lo berangkat siang"
"Kan gw udah bilang kejebak macet"
"Bocah satu ini emang beda" ucap Gio menjitak jidat Mike.
Mike langsung menatap ke arah Gio, apa ia tidak salah dengar "Bocah mata mu gw lebih tua dari lo"
Gio segera merapatkan kedua tangan nya seolah meminta maaf "Eh iya gw lupa sorry Abang ku"
"Ogah gw punya adik modelan kayak lo" pekik Mike mengangkat kedua bahu nya.
"Modelan apa tuh?" tanya Al.
"SGM"
"Apa?" tanya Gio.
"Sinting, gila, miring"
Al segera menatap ke arah Mike "Heh perguso kalo udah sinting ya pasti gila sama miring lah" sarkas Al.
"Iya ya" ucap Mike memukul jidat nya.
"Kalo susu Dancow ada singkatan nya ga?" tanya Gio dengan menatap ke arah Al.
"Lah napa jadi susu" sarkas Fero yang sedari tadi hanya diam.
"Kan SGM juga susu" ucap Gio.
"Lo punya otak kan?" tanya Fero.
Gio menganggukkan kepala nya mendengar itu "Ya punya lah"
"Punya nah pikir sendiri ga guna punya otak tapi ga di pake" tutur Fero.
Gio mendengus kesal mendengar itu padahal tidak ada salah nya ia bertanya bukan.
"Gw dulu pas kecil suka banget sama susu murni" ucap Fero.
"Yang lagu nya ini kan, susu murni Nasional" tanya Jordan menatap arah Fero.
"Iya bener"
Al menatap dirinya di pantulan kaca motor Jordan "Gw kok ganteng terus ya" ucap nya dengan penuh percaya diri.
"Perasaan gw lebih ganteng deh Al dari pada lo" timpal Gio tak kalah percaya diri.
"Di garis bawahi kata PERASAAN" ucap Al menatap ke arah nya.
Seketika Gio langsung sadar mendengar itu "Anjir kok gw baru sadar"
"Ga ada yang bisa menyaingi ketampanan seorang Alvandra Azrelio Zayndra" ucap Al menatap mereka dengan menaikan sebelah alis nya
Mendengar itu semua teman-teman nya hanya diam saja memang sih ganteng tapi...
"Al kayak nya kalo ada lomba tingkat ke PD an tertinggi lo harus ikut" usul Mike.
"Bener pasti lo menang" timpal Fero.
Al melirik ke arah mereka sebentar kemudian kembali melihat kaca spion "PD sama fakta beda cok" sangkal nya.
"Semerdeka lo deh" ucap Mike yang sudah mulai mengalah.
"Kalo si Gio sih pasti cocok itu lomba itu" ucap Al menatap ke arah Gio.
"Lah kenapa jadi gw anjir" ketus Gio.
"Iya lah kan lo ketua dari segala ketua kalo soal ke PD an lo ada di barisan pertama" jelas Al.
"Ternistakan gw kalo udah sama kalian" ucap Gio dengan wajah memelas nya.
Sahabat nya langsung menertawakan diri nya saat itu juga menjahili Gio adalah kewajiban untuk mereka.
"Kalian ngapain di sana masuk kelas sekarang" ucap seseorang dari arah belakang mereka.
Seketika mereka langsung berbalik ternyata itu adalah guru fisika - Bu Nita.
"Eh ibu selamat pagi Bu" sapa Al.
Bu Nita segera menatap ke arah Al "Pagi" sapa balik Bu Nita.
"Ibu makin cantik aja"
"Bisa aja kamu Al .... Eh masuk kalian semua atau saya hukum"
"Bu Nita jangan galak-galak deh kan serem jadinya" celetuk Gio sambil memainkan kunci motor nya.
Bu Nita segera menatap ke arah nya "Gio"
"Hehe maaf Bu" ucap Gio cengengesan.
"Kita masuk ke kelas dulu bye bu" ucap Al dengan berlari lalu di susul oleh yang lain nya.
Bu Nita hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah mereka yang setiap hari pasti ada saja ulah nya.
Tapi jika tidak ada mereka mungkin guru BK dan sekolah ga akan punya cerita.
Setelah memandangi murid nya yang berlarian ke kelas nya ia langsung kembali ke ruangan guru.
Tak lama jam pelajaran pun di mulai banyak para murid sudah masuk ke dalam kelas dan sekolah menjadi sepi.
***
Jam sekolah pun sudah selesai Al dan yang lain nya berjalan menuju parkiran.
Fero menghentikan langkah nya "Kita main ke rumah Gio" ucap Fero menatap ke arah mereka.
Gio segera menatap ke arah Fero sebelum menjawab "Lah napa jadi rumah gw"
"Gapapa kali biasanya juga di sana" timpal Jordan.
Gio berdecak pelan mendengar itu "Si anjir tapi ayo lah gas"
"Titisan Dajjal emang beda" ucap Mike menatap Gio sekilas.
"Gw bukan titisan dajjal"
"Terus apa?"
"Setan"
"Hahaha setan"
"Lo mau tau setan nya siapa"
"Siapa?" tanya Mike.
Gio menatap ke arah nya "Lo"
Al, Jordan dan Fero di buat tertawa dengan ucapan Gio yang pintar membalik kan omongan.
KAMU SEDANG MEMBACA
RUMAH?
Teen FictionTentang Al yang menginginkan kasih sayang mamanya. *** Al langsung memeluk kaki Sandra "Ma Al mohon sekali aja" lirih Al di sela-sela tangis nya. "Lepas" ujar Sandra dengan nada dingin nya. Al menggeleng kan kepala nya "Engga ma" "SAYA BILANG LEPAS...