"Kalo lurus terus ga akan ada belok nya" ucap Gio dengan membuka permen kesukaan nya yang ada di saku.
Mike diam sejenak mendengar ucapan Gio memang sejak kapan lurus ada belok nya?
"Ya iya lah anjir sejak kapan lurus ada belok nya kalo lurus ada belok nya itu di tikung teman sendiri" pekik Mike melemparkan pulpen ke arah Gio tapi tidak kena karena Mike sengaja melempar nya tidak tepat ke arah wajah nya.
"Di tikung sahabat ga sih" umpat Fero.
"Bukan di tikung saudara" timpal Al.
"Salah semua anj tikungan namanya" ucap Gio dengan penuh emosi.
Rasanya sedari tadi ia ingin sekali bicara penuh emosi tapi ia berusaha menahan nya sebelum mengeluarkan nya.
Mereka semua hanya acuh dan tertawa penuh kemenangan sangat bahagia jika melihat Gio emosi berbeda dengan orang nya.
Jordan hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah sahabat nya yang senang membuat Gio terpojok.
"Kalian bertiga jadi kemarin ngambil jambu pak Ali?" tanya Jordan sembari menyalakan korek nya.
"Gw kagak noh mereka berdua yang ambil" sahut Al menunjuk ke arah Mike dan Fero.
Mendengar itu Fero langsung melirik ke arah Al "Dikit ngambil nya juga gapapa kali lagian pak Ali juga pelit"
"Tapi ya kenapa buah orang pelit itu selalu di buahi mau musim apapun" ucap Mike dengan memakan kentang yang ada di tangan nya.
"Iya anjir kek tetangga gw yang punya pohon mangga pelit nya minta ampun" timpal Gio.
"Pasti lo nyolong kan ngaku lo" tebak Al menatap ke arah nya.
Gio tak percaya dengan yang di ucapkan Al karena itu benar adanya "OMG Al selalu benar tepuk tangan semua nya" umpat Gio dengan bertepuk tangan.
Al membelalakkan matanya mendengar itu jadi tebakan nya benar "Jadi bener lo nyolong"
"Iya malam tadi" jawab Gio yang mampu membuat semua sahabat nya menatap ke arah nya.
Definisi maling yang sesungguhnya ngambil mangga aja di malam hari pikir mereka semua.
"Si anjir malam-malam ngapain lo ngambil mangga mana punya orang lagi" ucap Fero menatap ke arah Gio yang masih sibuk dengan permen nya.
Gio langsung menatap ke arah Fero "Gw ngerujak"
"Malam ngerujak ga mimpi lo" ucap Jordan dengan menyalakan korek ke arah rokok nya.
"Engga lah enak"
"Tetangga yang mana?" tanya Mike ikut bicara di antara mereka.
"Samping rumah gw" sahut Gio.
"Yang mana?" tanya ulang Mike.
"Gw bilang SAMPING RUMAH" ucap Gio dengan penuh penekanan di akhir kata yang ia ucapkan.
Kesabaran Gio setipis tisu di bagi 1rb terus di siram air tapi ia juga suka buat orang emosian karena ulah nya.
"Kan ada dua" ucap Mike masih belum tahu dan penasaran dengan siapa orang nya.
"Argh banyak tanya lo" pekik Gio mengusap kasar wajah nya.
Mike yang sedang bermain hp langsung menatap ke arah Gio "Yee lo yang ngajak ngomong lo juga yang emosi" cibir Mike.
Gio menghela nafas panjang mendengar itu ia harus berusaha untuk sabar menghadapi Mike "Itu duda bangkotan"
"Oh itu si bau ketek" sarkas Fero.
"Bau ketek?" beo Jordan menatap ke arah Fero.
Fero menganggukkan kepalanya "Iya bau banget anjir jangan deket-deket deh pokonya"
"Lo berarti pernah deket dong sama dia" ucap Al dengan memainkan topi nya.
"Percuma dekat kalo ga jadian" ucap Gio
"Chuaks"
"Percuma jadian kalo cuma di anggap teman biasa" ucap Mike tak mau kalah dari Gio.
Al tampak diam sejenak sebelum berkata "Percuma dekat tapi DSB" timpal Al.
"Apa tuh?" tanya Gio dan Mike secara bersamaan.
"Di kabarin saat butuh" sahut Al di susul dengan tawa nya.
"Langsung jleb ke jantung" umpat Gio memegang dada nya yang tak terasa sakit.
"Makanya harus apa adick-adick?" tanya Al menatap ke arah Mike.
"SD"
"SD apa tuh?" tanya Gio.
"SADAR DIRI brother"
Jordan geleng-geleng kepala melihat mereka "Malah nyambung sama gituan" sarkas Jordan.
Al langsung menatap ke arah Jordan sebelum berkata "Gapapa kali dari pada diam" sahut Al.
"Si anjir malah ngobrol gw mau jawab juga" ucap Fero ketika melihat teman nya malah mengobrol.
"Eh ya lanjut²" umpat Al mempersilahkan kepada Fero.
"Engga kan kemarin gw pas ke rumah lo mampir dulu ke warung depan terus ada si bapak itu kecium lagi bau ketek nya" lanjut Fero.
"Beli apa lo ke warung?" tanya Mike.
"Minum" sahut Fero.
"Gw kira main sama janda nya" sarkas Al menaikan sebelah alis nya.
Fero bergidik ngeri mendengar itu "Gila lo janda nenek-nenek gitu"
"Siapa tau kan" ucap Al di susul tawa nya.
"Sekali langsung tumbang" timpal Jordan.
"Apa nya tuh?" tanya Mike dengan senyum yang sangat berbeda dari biasanya.
Jordan menatap sekilas ke arah Mike "Pohon"
"Hayoh apa yang tumbang" ucap Mike menggoda Jordan.
Jordan menatap lekat wajah Mike yang masih menatap nya "Kebanyakan nonton anime jadi gini nih"
"Iya tuh Wibu dasar" timpal Gio ikut memanas-manasi.
Seketika Mike langsung menatap ke arah Gio yang ikut bicara "Dari pada lo halu jadi suami rose blackpink"
"Mending gw lah lo udah sesat nonton nya gepeng pula" ucap Gio dengan mengangkat bahu nya.
"Layar hitam" umpat Mike mulai mencibir balik.
"Gepeng" ucap Gio tak kalah dari Mike.
"Layar hitam"
"Gepeng"
"LAYAR HITAM"
"GEPENG, GEPENG, GEPENG"
Al, Jordan dan Fero hanya diam menatap pertengkaran kedua nya yang seperti Tom & Jery saja.
"Diam mending kita ngopi mazzeh" ajak Al melerai pertengkaran antara dua pihak itu.
"Gas bang Al" ucap Fero.
Al langsung menatap ke arah Mike "Gw lebih muda dari lo"
Fero menepak jidat nya mendengar itu "Iya sorry gw lupa" ucap Fero di susul cengengesan nya.
Mereka semua langsung membuat kopi awalnya yang di suruh adalah Gio tapi karena tadi ada pertengkaran kecil di antara mereka jadi nya buat sendiri-sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
RUMAH?
Teen FictionTentang Al yang menginginkan kasih sayang mamanya. *** Al langsung memeluk kaki Sandra "Ma Al mohon sekali aja" lirih Al di sela-sela tangis nya. "Lepas" ujar Sandra dengan nada dingin nya. Al menggeleng kan kepala nya "Engga ma" "SAYA BILANG LEPAS...