[02] Red Thread Between Us

5.5K 545 76
                                    

a

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

a.n:
sangat disarankan baca part sebelumnya in case lupa 😿🥲

R

"Gaia, ini gimana? Tolong bantuin."

Sudah lima menit Arne bergerak tidak tentu arah mengelilingi kamarnya. Walaupun lelaki yang baru saja matched dengannya itu belum juga mengiriminya pesan, tetapi Arne sudah gugup setengah mati. Gaia juga sama sekali tidak membantu, si pelaku utama itu malah asik bertelepon dengan pacarnya.

"Gaia." Arne berbisik pelan sambil menarik-narik lengan baju temannya itu. "Gaia, ini bantuin dulu."

"Sebentar ya, Babe. Iya, ngurusin Arne dulu. Titipan aku jangan lupa, jangan mampir lagi, buruan ke sini. Iya, hati-hati, Sayangnya aku. Kiss dulu, mwah." Setelah menutup telepon, Gaia menoleh ke Arne yang menatap dengan mata memelas. "Coba siniin HP lo."

Arne menurut, gadis itu memberikan ponsel miliknya ke temannya tersebut. Tangannya bergerak menyelipkan rambut panjangnya ke belakang telinga selagi memperhatikan Gaia yang sedang melihat-lihat ponselnya.

"He looks kinda cool." Melihat Arne berdiri dengan gugup, Gaia lalu menariknya untuk duduk di samping kirinya dan menunjukkan profil lelaki tadi. "Look at these muscles. Oh Lord, lo beruntung banget, Ne. Masih kuliah nih doi, jadi nggak jauh banget lah gap-nya."

"Orangnya serem, nggak mau. Bisa dibatalin nggak ini?" Arne menggigit bibirnya gugup setelah melihat foto laki-laki itu. "Mau yang kayak Timmy, Gaia."

"Coba dulu. Ngobrol biasa aja, itung-itung latihan cari temen. Buruan, orangnya udah nge-chat nih."

Mendengar itu, Arne semakin merasa gugup. Jantungnya berdetak semakin keras seiring tangannya bergerak menerima uluran ponsel dari Gaia. Mengikuti kata temannya tersebut, Arne mencoba untuk rileks. Hitung-hitung latihan mencari teman, ulangnya dalam hati.

"Takut." Arne merengek, tetapi tidak urung membuka room chat lalu menutupnya lagi sebelum beralih melihat profil laki-laki itu. Gadis itu memperhatikan setiap informasi yang sedang dibacanya, tidak boleh ada yang terlewat. Senyumnya otomatis terulas lebar ketika matanya menangkap sesuatu di bio. "Dia suka main game juga."

Sambil berdiri, Gaia menyeletuk, "So sorry to disappoint you, my babe, but I bet he doesn't even know what CandyCrush is."

"Iya kah? Padahal seru banget loh. Abang aja suka, aku lihat kemarin udah sampe level 74." Arne menyahut sembari terus scrolling profil lelaki itu. Gadis itu mulai terhanyut dengan foto-foto abstrak yang laki-laki itu bagikan.

"Yaelah, lo suruh dia ngobrol seharian sama Talking Tom juga bakal dijabanin gue rasa."

Arne tiba-tiba menjulurkan lidahnya dengan wajah meledek. "Telat kasih sarannya. Udah aku download-in di iPad Abang minggu lalu."

Head Over Flip FlopsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang