R
"Gimana, dibales nggak?"
Arne menggeleng sambil menggigiti bibirnya dengan cemas. "Aku harus apa?" tanya gadis itu dengan melas.
Seharusnya di hari terakhir minggu pertama ujian ini, Arne sudah bisa tenang menyambut akhir pekan, tetapi karena kesalahannya yang salah mengumpulkan file ujian, gadis itu jadi kelimpungan menghubungi dosen yang tidak merespon pesannya sejak dua jam lalu.
"PJ PKN siapa dah? Jeha apa Ibra?" Audrey bertanya ke Ophelia yang sedang mengetik sesuatu di laptopnya. Keramaian kantin tidak membuat fokus gadis itu terganggu, bahkan tangan kanannya sibuk bergantian menulis di atas kertas, mencatat rumus.
"Ibra kayaknya. Coba tanya aja, tuh orangnya di sini," jawab Ophelia setelah sekilas melihat ke Audrey dan Arne yang duduk di depannya sebelum mengangkat tangannya ke Ibra yang terlihat sedang mencari tempat.
Arne ikut menoleh ke belakang ketika Audrey menoleh dan melambaikan tangannya heboh pada Ibra yang berjalan menghampiri meja mereka.
"Nebeng duduk, ya." Lelaki berkacamata itu langsung menempati tempat di samping kiri Ophelia tanpa menunggu tanggapan ketiga perempuan yang masih memaku pandangan ke arahnya itu. "Review fisika? Bagi catetan boleh kali, Pil."
"Boleh." Audrey menjawab lebih dulu sambil menjentikkan jari di depan wajah Ibra. "Gue nanya dulu, Ber. Lo PJ PKN?"
Laki-laki itu mengangguk dengan mulut yang penuh. "Kenapa emang?" tanyanya kemudian setelah menelan.
"Mas Ito emang susah dihubungin kah? Arne dari tadi kirim WA nggak dibales-bales, njir." Audrey kembali berbicara menyebut dosen mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan.
"Sekarang jam berapa emangnya?" Ibra yang bertanya, dia juga yang bergerak melihat jam di tangannya. "Hari Jumat jam tiga sore mah buat beliau udah masuk libur weekend."
"Tapi Arne udah hubungin dari jam satu tadi, Ber." Mendengar timpalan Audrey, Arne ikut menganggukkan kepala.
"Kenapa emang?" Ibra bertanya santai, tidak selaras dengan Arne yang wajahnya semakin memucat karena panik. Laki-laki itu menoleh ke Arne lalu bertanya, "Lo telat submit?"
"Salah kirim file," jawab Arne dengan lesu.
Ibra hampir tersedak nasi campurnya ketika mendengar jawaban Arne. "Lah, ini gimana terusan?" tanyanya yang langsung mendapat geplakan pelan di kepalanya dari Ophelia.
"Makanya gue nanya ke elo, anjir."
Laki-laki berkacamata itu meringis ke Audrey yang bersiap mau meninjunya. "Gue anter ke Filsafat mau, Ne? Masih di sana sih kayaknya mah, bentar gue tanyain dulu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Head Over Flip Flops
RomantikMeet Laksadiputera. Street saying he is that bad boy who will bring heaven to you. Meet Ariadne Gemani. Street saying she is that good girl who will be a heaven for you. And one day, they meet and they match. © humanization, 2023.