[09] Is This A First Date?

3.3K 400 70
                                    

R

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

R

"Dicatok aja gimana?"

"Eh, jangan nggak sih, Pil."

"Udah, kuncir kuda aja."

"Terlalu basic nggak sih, Drey?"

"Ditambahin jepitan warna warni."

"Kayak anak SMP nggak sih?"

"Buset, terserah lo dah, Gaia. Ini anak sampe ngantuk-ngantuk nungguin kita debat, anjir." Audrey sampai mengangkat tangannya tanda menyerah sambil menunjuk Arne yang sudah hampir memejamkan mata di kursi.

Gaia sontak tertawa. "Sorry sorry, gue gugup banget anak gue mau jalan sama cowok buat pertama kalinya."

Sepulang kuliah jam tiga tadi, Arne langsung kembali ke kos. Dan karena dia bercerita dan juga meminta saran ke Audrey serta Ophelia tentang rencananya jalan dengan Laksa, jadi keduanya ikut ke kos Arne sekaligus gadis itu mau mengenalkan keduanya ke Gaia.

Dan seperti biasanya, temannya yang satu itu langsung bisa akrab dengan orang baru. Gaia bahkan memanggil Ophelia dengan panggilan yang disarankan Audrey, Upil. Dan sekarang mereka berempat berkumpul di kamar Gaia untuk membantu Arne bersiap-siap.

Sudah dari setengah jam yang lalu ketiganya ribut sendiri mendandani Arne dan sekarang mereka bingung harus bagaimana mengatur rambut Arne. Dan sejak tadi gadis itu hanya terima-terima saja apa yang dilakukan ketiga orang tersebut pada dirinya.

"Mau dikepang aja boleh nggak?" Arne tiba-tiba bertanya di tengah kebingungan ketiga orang tersebut. "Kayaknya cocok sama baju yang aku pake deh."

Tiga orang itu langsung saja memperhatikan pakaian yang Arne pakai. Overall warna soft pink dengan baju dalam kaos pendek garis-garis ditambah crop cardigan berbahan rajut berwarna biru di luarnya.

"Bagus sih, tapi nggak cukup waktunya kalo kepang full," kata Gaia sambil menyisirkan jarinya ke rambut Arne membuat gadis itu semakin merasa ngantuk.

"Kayak gini nih lucu." Ophelia menunjukkan foto di ponselnya. "Setengah doang ini."

Audrey menoleh ke Gaia. "Lo bisa?"

"Bisa lah, udah terlatih temenan sama bocil, jadi kepang-mengepang urusan kecil." Gaia berbicara sambil menjentikkan jarinya. "Itu cuma tinggal dibagi dua begini nih, terus ini dikepang tempel sampe batas tengah kuping abis itu udah, tinggal dikuncir terus gantian yang sebelah."

Head Over Flip FlopsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang