Happy Reading
---Dirly dan Zadden sekarang telah bersiap dengan motor mereka masing-masing, hari ini entah Zadden kesambet apaan makanya dia berani menatang Dirly.
Dirly menoleh pada Zadden, "Yakin lo? Nggak takut kalah."
Zadden tersenyum miring di balik helmnya, "Gue ajak lo balapan, soalnya gue ada sesuatu yang ingin gue bicarakan," Ucap Zadden.
Dirly mengangguk dengan tangan yang meremas stir motornya, "Langsung aja," Kata Dirly tak suka berbasa-basi.
Seorang wanita berpakaian seksi memasuki arena balap dengan membawa bendera hitam, wanita berdiri di tengah-tengah antara motor Dirly dan motor Zadden.
"Siapp!" Teriak wanita itu mengangkat bendera hitam tersebut.
Suara deruman motor keduanya terdengar begitu nyaring ditambah lagi dengan suara sorakan para penonton yang begitu meriah, ada yang menyoraki Dirly dan ada juga yang menyoraki Zadden.
"One"
"Two."
"Three!" Wanita tersebut menjatuhkan bendera hitam dan kedua motor itu langsung melaju dengan cepat.
Jonathan yang adalah sepupunya Zadden berdiri disana untuk menonton, sesekali Hellen dan Leon membully Jonathan dikarenakan penampilan Jonathan yang begitu culun.
"He culun, kalau sudara lu kalah bayar gue 3 jt. Gimana?" Leon merangkul pundak Jonathan dan mengajak Jonathan untuk taruhan.
Jonathan memperbaiki kacamata bulat nya yang bertengger di hidungnya, "Sa-saya nggak mau main judi," Ucap Jonathan menunduk ketakutan.
Leon terkekeh, "Ini tuh namanya bukan Judi, jojo ganteng," Kata Leon mengecup pipi Jonathan tanpa ada rasa jijik.
Hellen seketika bergidik ngeri melihat Leon, "Lo udah nggak normal ya, ihhhh najis," Ucap Hellen.
Leon menoleh pada Hellen, "Ini tuh cara untuk membujuk pacar lo," Ujar Leon.
Hellen hanya bergumam sebagai respon nya.
Dan tak lama Dirly bisa lebih dulu tiba di garis finis, berbeda dengan Zadden yang tertinggal. Leon dan Hellen menyoraki kemenangan Dirly begitu heboh, Leon dan Hellen berlari menghampiri Dirly.
Dirly membuka helmnya kemudian menoleh pada Zadden, "Gimana?" Dirly menatap remeh pada Zadden.
Zadden tersenyum miring, "Belagu amat lo jadi orang, kali ini gue akuin kemenangan lo."
"Gue mau ngomong sebentar sama lo," Ucap Zadden pada Dirly.
Dirly mengangkat sebelah alisnya, "Kenapa nggak ngomong disini aja? Gue ngg-"
"Bisa nggak lo ikuti perkataan gue! Jangan keras kepala!" Geram Zadden menatap tajam Dirly.
Dirly mengangguk, "Yaudah, dimana kita mau bicara berdua?" Tanya Dirly.
"Ikut gue," Titah Zadden lalu melenggang pergi dan Dirly mengikuti nya.
---
Dirly menghela nafas panjang, "Jadi, lo ngapain ajak gue ke tempat ini?" Tanya Dirly melihat sekitar rumah kosong yang begitu menyeramkan.
Zadden menyerahkan sebuah flashdisk kepada Dirly dengan diam-diam, "Gue cuman mau lo jaga adek lo, karena sebentar lagi kehancuran akan menimpa Xenia," Peringat Zadden.
Dirly mengambil Flashdisk tersebut kemudian memasukkan di dalam saku celananya.
Dirly terkekeh, "Udah gue duga, ada penghianat disini," Ujar Dirly.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ilory milik Dirly (SELESAI)
Romance*** Sedang proses editing dan revisi Semesta memisahkan kita, tetapi takdir mempertemukan kita~ Dirly Arselan