Happy Reading.
--Friska sekarang berada di apartemen nya, aktivitasnya sebelum tidur adalah cuci muka terlebih dahulu. Friska berdiri di depan kaca menatap wajahnya, masih sempat nya dia berpikir jika perempuan yang selalu muncul di pikirannya itu apakah dirinya. sehingga sebuah pertanyaan muncul di otaknya, Siapa kah aku?
"Ilory," Gumam Friska.
"Siapa dia?"
Friska mencuci wajahnya lekas kemudian keluar dari kamar mandi, melihat anaknya yang masih menunggu dirinya.
Friska menyeka wajahnya kemudian menghampiri anaknya, "Mia bobo ya, besok kan mau sekolah," Ucap Friska.
Nehemia menggeleng tidak, "Momy, Mia pengen punya ayah," Kata Nehemia yang malang.
Friska menangkup kedua pipi Nehemia, "Dady nya Mia lagi kerja, kalau udah selesai pekerjaan nya baru boleh pulang ketemu kita," Ucap Friska bohong..
Nehemia menatap Friska sendu, "Momy nggak bohong kan? Kata temannya Nehemia udah nggak lama lagi hali ayah, meleka semua pasti ayahnya datang," Wajah Nehemia berubah cemberut.
"Nehemia kangen sama Dady, mom," Lirih Nehemia.
"Coba paman tampan tadi bisa jadi ayah nya Mia," Lanjut Nehemia.
Friska menatap anaknya, "pokoknya momy janji, ulang tahun Nehemia yang keenam tahun Dady pasti datang."
Mata Nehemia seketika berbinar, "benarkah? Yeayyy Mia udah nggak sabal lagi ketemu Dady, Mia pengen peluk dan cium. Mia nggak akan kasih ijin Dady buat pelgi jauh lagi," Ucap Nehemia kesenangan.
Friska menarik tubuh Nehemia dalam pelukan nya, "Mia bobo ya, nanti Momy bacain dongeng kesukaan Mia."
---
Leon menatap Dirly yang senyam-senyum sendiri seperti orang gila, bahkan tak henti nya Dirly bersenandung lagu kesukaannya yang bergenre Romance.
"Lo kenapa Dir, apa lo depresi karena nggak ketemu sama Ilory?" Tanya Leon menampilkan raut wajah sedih.
Dirly menatap Leon kemudian memeluknya bahkan mencium pipi Leon.
"Bangsat!" Umpat Leon mendorong tubuh Dirly menjauh darinya.
Leon bergidik ngeri, "iyuuuuuu, lo homo anj. Gila lo!"
Dirly menatap tajam Leon, "telepon Bisma, buat cari tau keberadaan profesor Rama," Pinta Dirly.
Leon menatap Dirly kemudian mengambil ponselnya.
"Gila ni anak," Batin Leon.
Tak lama Bisma datang ke apartemen pribadi Dirly.
"Ada apa tuan Dirly memanggilku?" Tanya Bisma sopan.
Dirly seketika berubah sifatnya menjadi tegas, "bawa profesor Rama, malam ini juga di hadapan saya!" Pinta Dirly.
Bisma mengangguk, "baik tuan," Bisma langsung melangkah keluar dengan menghubungi ajudan yang lainnya.
Leon menatap Dirly, "kenapa kau ingin bertemu dengan profesor tua bangka itu, Dir?" Tanya Leon penasaran.
Dirly tersenyum, "akan ada rahasia yang sebentar lagi terbongkar."
Tak menunggu lama, Bisma serta dua ajudan menyeret seorang pria tua masuk kedalam apartemen Dirly.
Pria itu bersimpuh di hadapan Dirly, "maaf tuan Dirly jika saya memb-"
"Bukankah anak anda sudah meninggal beberapa tahun yang lalu, dan kenapa saya dengar-dengar anda sekarang sudah memiliki seorang anak," Ucap Dirly dengan menatap tajam profesor tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ilory milik Dirly (SELESAI)
Romance*** Sedang proses editing dan revisi Semesta memisahkan kita, tetapi takdir mempertemukan kita~ Dirly Arselan