Nehemia bermain-main dengan teman lelakinya sekolah nya, ada satu teman Nehemia bernama Rakha. Dia pendiam dan pemurung, bahkan Rakha sering di Bullying karena memiliki wajah yang aneh, walaupun begitu Nehemia mau berteman dengan Rakha.
"Hai, aku Mia," Ucap Nehemia memperkenalkan dirinya pada Rakha.
Rakha menoleh pada Mia kemudian menundukkan kepalanya malu, "e-emm kamu siapa?" Tanya Rakha.
"Aku itu Mia, anak bayu di sekolah ini," Jawab Nehemia tersenyum lebar, "nama kamu siapa?" Tanya Nehemia menatap Rakha.
"Ka-kamu mau berteman dengan aku?" Rakha sepertinya tidak percaya jika ada yang mau berteman dengan dirinya, secara Rakha di sekolah ini selalu di kucilkan dan di Bullying.
Nehemia menganggukan kepalanya, "kata Momy, nggak boleh milih-milih teman. Nggak baik," Ujar Nehemia.
Rakha tersenyum tipis, "kamu adalah teman pertamaku, salam kenal aku Rakha," Kata Rakha.
Nehemia tersenyum bahagia kemudian memeluk tubuh Rakha, "sekarang kita teman!" Seru Nehemia.
---
"Ahhh sial!" Umpat Jonathan ketika mendengar informasi dari sang asisten jika para perusahaan-perusahaan besar yang tengah bekerja sama dengan dia kini membatalkan kontrak kerjasama mereka.
Jonathan menatap tajam Alex, "arghhhhh! Ini semua gara-gara Helen!" Geram Jonathan.
"Maaf tuan Jonathan, tuan tidak boleh kebanyakan gera-"
"Jangan ngatur-ngatur gue, bangsat!" Potong Jonathan menatap suster itu dengan tatapan membunuh.
Suster itu menganggukkan kepala nya ketakutan.
"Dia sudah berani nipu gue," Jonathan terkekeh, "dia belum tau Jonathan Vicenza itu seperti apa."
Alex menyerahkan dokumen-dokumen penting kepada Jonathan untuk ditandatangani.
Jonathan melemparkan kertas dokumen tersebut di lantai, "cari orang yang berani nembak gue!"pinta Jonathan kepada Alex.
" Jika lo nggak berhasil bawa orang itu kesini, nyawa anak lo sama bini lo yang jadi taruhannya. NGERTI!"
Alex menganggukkan kepala nya kemudian mulai melenggang keluar menelpon seluruh anak buahnya.
Jonathan menatap langit-langit rumah sakit dengan tatapan penuh dendam, "HELEN BRENGSEK!" teriak Jonathan.
Tanpa Jonathan sadari Helen tengah menonton Jonathan yang mengamuk-ngamuk tidak jelas dari kamera kecil yang terpasang disana.
Helen tersenyum miring, Jonathan pikir dirinya bisa menemukan sniper yang telah menembak nya. Zadden telah berangkat ke Jepang dan menyamar sebagai seorang yakuza disana untuk mengelabui Jonathan sendiri.
Ceklek
Helen menatap kearah pintu yang ternyata ada kehadiran Leon, Helen menatap Leon dengan tajam.
"Ngapain lo kesini?" Tanya Helen dengan nada tak bersahabat pada Leon.
Leon memberikan surat dari seorang pria tua yang adalah ayah angkat seorang Helen dan sekarang berada di Itali dengan keadaan yang sakit parah, Helen mengambil surat tersebut kemudian membacanya membuat Helen begitu terkejut dikarenakan sang ayah telah meninggal.
"Gue turut berdukacita Len," Ucap Leon menepuk-nepuk bahu Helen.
Helen menghela nafas panjang, "apa sekarang mister Michael telah dikuburkan?" Tanya Helen menatap Leon.
"Jasadnya akan di kremasi atas permintaan kakak lo," Jawab Leon.
"Mister Michael juga sempat berbincang dengan gue jika lo akan mengurusi perusahaan nya di itali," Lanjut Leon membuat Helen keheranan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ilory milik Dirly (SELESAI)
Romance*** Sedang proses editing dan revisi Semesta memisahkan kita, tetapi takdir mempertemukan kita~ Dirly Arselan