18

21.7K 2.4K 85
                                    

Para reader Inay sehat kan ? Sehat donk,
Typo tandai aja ya, jangan lupa vote dan komen biar Inay semangat updatenya 😁


Nuo memandang bingung pria yang berdiri tak jauh dari Papahnya.

Louis menatap datar temannya. Yang di tatap sama menatap datar. Jadi mereka akhirnya saling tatap. Nuo bingung dengan atmosfer yang berubah hening.

"Papah ?"

"Iya baby, pulang ?"

"Papah sudah tidak ada hal penting lagi ?"

"Sudah selesai"

"Kalau begitu ayo, kakak pasti sudah pulang"

"Kamu tidak ada niatan memperkenalkanku ?" Tanya si pria

"Tidak penting"

"Ayo baby kita pulang"

Sebelum Louis menggendong Nuo, temannya lebih dulu mengambil anaknya dan menggendongnya. Nuo sontak kaget saat tiba-tiba di gendong orang yang tidak dikenal.

"Kembalikan putraku"

Pria itu masih dengan tenang dan tidak peduli dengan Louis yang mulai tersulut amarah. Nuo ingin turun tapi badannya dipeluk dengan erat.

"Maheswara Balendra, kembalikan putraku"

Nuo terdiam sejenak mendengar nama yang keluar dari mulut sang ayah.

Maheswara tersenyum miring. Ia malah mulai mengelus dengan lembut kepala remaja yang berada dalam gendongannya.

"Om Nuo ingin turun"

"Bukan om tapi Daddy"

"Nuo anakku bukan anakmu" ucap Louis dengan datar dan dingin.

"Panggil Daddy dulu, nanti Daddy turunkan"

Nuo berpikir sejenak, ia ingin turun tapi pria ini masih kekeh tidak mau menurunkannya. Nuo pikir ikuti saja keinginannya supaya ia bisa cepat turun.

"Dad...Daddy"

"Good boy" ucap Maheswara setelahnya ia mencium pipi Nuo baru menurunkannya.

Nuo langsung menghampiri Papahnya dan Louis langsung menggendongnya.

"Pelit sekali seperti biasa" ucap Maheswara

Louis mengabaikan dan pergi begitu saja. Maheswara mendengus melihat temannya itu melewatinya begitu saja.

"Papah tadi siapa ?"

"Tidak penting, abaikan saja"

"Hm"

Sistem" kesukaan bertambah menjadi 37%"

Nuo"..."

Oke abaikan saja, ia sudah tau pasti angka ini bertambah karna bertemu Balendra tadi.

"Sistem apa tadi kepala keluarga Balendra ?"

Sistem "betul tuan"

Jadi ia ayah Dilan, berarti Papahnya kenal dengan keluarga Balendra.

Louis keluar dari gedung kantornya dengan tenang. Lalu masuk ke dalam mobil untuk pulang.

Ketika mereka sampai di mansion ketiga anaknya sudah menunggu. Louis menatap datar ketiga anaknya yang sedang menatap tajam ke arahnya. Ia mendudukkan si bungsu di antara anak-anak. Barulah ketiga anaknya berhenti menatap tajam ke arahnya.

"Baby darimana ?"

"Nuo ikut Papah ke kantor"

Pantas saja ketika mereka sampai di rumah, adiknya tidak ada ternyata si bungsu ikut sang ayah ke kantor.

sick cannon fodder Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang