13

23.6K 2.5K 159
                                    

Double up, jangan lupa vote dan komen ya supaya Inay semangat nulisnya.

Kalian suka inay juga senang kalau bisa menghibur,
Selamat membaca.
Typo tandai ya.







Besoknya Louis pulang mendengar keadaan si bungsu.

"Besok ijin sekolah dulu ya" bujuk Louis

"Tidak Pah, Nuo Minggu kemarin sudah tidak masuk. Masa minggu ini ijin lagi"

"Memang sudah bisa jalan sendiri ?"

Nuo terdiam tidak bisa menjawab. Dari kemarin kakak-kakaknya yang bergantian menggendongnya. Kakinya masih bengkak dan sakit. Dan juga kakaknya tidak tidak memperbolehkannya untuk berjalan sendiri dulu.

"Sekolah tapi kakak gendong mau ?" Ucap Aland

"Tapi kak"

"Mau sekolah atau tidak"

"Mau"

"Ya sudah kakak gendong kalau mau sekolah"

Nuo hanya memikirkan bagaimana reaksi siswa lainnya kalau ia di gendong kakaknya Aland ke sekolah, mereka belum tentang identitasnya berbagi adik sang kakak. Tapi ia tidak punya pilihan. Ia sangat suka bisa bersekolah dan juga ia suka belajar.

"Atau baby mau ikut kak Rav ke kampus ?"

"Ikut kak El ke kantor"

Aarav dan Axel masing-masing menawarkan opsi pada adiknya. Mereka tidak keberatan jika harus membawa adiknya.

"Bagaimana ? Mau ikut siapa ? Atau mau ikut Papah ?"

"Ikut kak Al saja, Nuo mau sekolah"

Aland tersenyum puas sedangkan Aarav dan Axel melihatnya dengan tidak puas.




Keesokan harinya Nuo berangkat bersama Aland menggunakan mobil.

Setelah sampai di sekolah Aland menggendong koala adiknya. Sontak saja itu menjadi pusat perhatian warga sekolah. Mereka memang tau kedekatan Nuo dan Aland. Selama ini hanya Nuo yang bisa mendekati Aland selain dua temannya.

Nuo tidak memperdulikan tatapan penasaran siswa lainnya. Ia menyandarkan dagunya di bahu kakaknya.

"Kakak"

"Hm"

"Apa Nuo berat ?"

"Tidak"

Aland masuk ke dalam kelas, lalu mengeluarkan tisu antiseptik ke Bryan.

"Lap bangku Nuo"

Bryan paham dengan ucapan sang teman. Selama ini sebelum duduk Nuo pasti akan membersihkan tempat duduk dan mejanya terlebih dahulu. Aland juga sering mengelapnya untuk sang adik. Ia tau kalau kulit adiknya sangat sensitif. Ia juga tidak keberatan jika untuk sang adik.

Setelah di lap bersih Aland baru mendudukkan adiknya.

"Terimakasih kak An"

"Sama-sama adik manisnya kak An"

Aland menatap datar temannya yang bertingkah genit pada adiknya.

"Kaki Nuo kenapa ?"

Joon memperhatikan Nuo yang hanya memakai kaos kaki tanpa sepatu. Apalagi Nuo masuk dengan di gendong Aland pasti kakinya bermasalah.

"Kaki Nuo terkilir kak"

"Kok bisa ?" Tanya Bryan

"Nuo hanya ceroboh"

"Lain kali hati-hati ok"

"Iya kak"



Tak terasa bel istirahat telah berbunyi. Nuo dan lainnya pergi ke kantin.

sick cannon fodder Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang