Selamat membaca dan semoga terhibur,
Typo tandai ya.Nuo menatap dengan tenang pada Dilan yang memblokirnya di kamar mandi. Jangan tanya bagaimana ia dan Dilan bisa sampai pada situasi ini, jujur Nuo malas jika harus berpikir. Ia tau jika Dilan terus mencari cela untuk dapat menemuinya. Dan Nuo tentu tau alasan kenapa Dilan mencarinya.
"Jangan senang dulu, asal kau tau saja aku sangat ingin menyingkirkanmu. Kenapa waktu itu kau tidak mati saja"
Nuo sungguh bosan, setiap mereka bertemu pasti Dilan selalu mengatakan padanya kenapa ia tidak mati saja atau menghilang saja. Apa menurut Dilan hidupnya mudah ? Tidak mudah untuknya mencapai keadaannya yang sekarang jadi kenapa Dilan menyuruhnya untuk menyerahkan.
"Apa tidak ada kata lain ?"
"Sial, kau benar-benar meremehkanku. Apa menurutmu aku tidak berani melakukan sesuatu padamu hanya karna keluarga Augustin yang ada di belakangmu. Ingat kau hanya anak yang di pungut dari pinggir jalan jadi sadar diri"
"Apa kau bukan anak pungut ?"
Dilan tersedak dengan ucapan Nuo, ia benar-benar tidak ingin mengakui tentang statusnya sebagai anak angkat dari keluarga Balendra. Kata ini sudah menjadi duri dalam hatinya, selama ini tidak ada yang berani mengatakan kalau ia hanyalah anak angkat jadi ia merasa bangga dan senang akan manfaat yang di berikankan keluarga Balendra padanya. Sekarang jika bisa memilih ia lebih senang berada di keluarga Augustin daripada Balendra. Ia sungguh iri melihat kehidupan Nuo sekarang, ia selalu merasa tidak puas dan ingin terus lebih dan lebih. Ia mengakui jika keluarga Balendra sangat menyayangi dan memanjakannya. Mereka memberikan semua yang ia minta. Ia akui memang serakah dan tidak mau melihat orang lain lebih bahagia darinya. Ia diciptakan untuk membuat orang iri bukan sebaliknya. Jadi ia selalu marah saat melihat Nuo apalagi seharusnya ia yang berada di posisi Nuo. Ia semakin tidak mau menyerah untuk menyingkirkan Nuo dan menggantikan posisi Nuo di keluarga Augustin. Ia sangat yakin jika Nuo tidak ada ia akan dengan mudah mengambil hati keluarga Augustin sama seperti ia meluluhkan keluarga Balendra.
"Aku berbeda" sangkal Dilan
"Apa yang berbeda ? Kau dan keluarga Balendra tidak ada hubungan darah sama sekali. Kau tidak bisa mengelak dari fakta ini"
Dilan kembali terdiam. Nuo menatap Dilan yang ada di depannya. Ia membayangkan bagaimana reaksi Dilan jika tau ia adalah anak kandung dari Papahnya Louis. Apakah Dilan akan semakin menggila dan menyebalkan ?
"Tutup mulutmu" geram Dilan
Dilan hendak melayangkan tamparan tapi Nuo lebih cepat menangkap pergelangan tangannya dan membuang tangan Dilan ke samping. Fisiknya tidak selemah dulu jadi ia tidak takut untuk menghadapi Dilan. Tapi ia tetap waspada bisa saja Dilan menggila dan itu pasti akan merepotkan.
"Sialan"
Kali ini Dilan hendak mengarahkan kepalan tangannya pada Nuo tapi Nuo yang sudah bersiap menghindari pukulan itu dengan menggeser tubuhnya ke samping. Nuo memanfaatkan celah itu lalu menendang lutut Dilan yang menyebabkan Dilan jatut berlutut. Dilan mengerang dan merasakan linu pada lututnya.
"Ah menyenangkan sekali melihatmu dari sini" ucap Nuo
Nuo menatap ke bawah ke arah Dilan yang sedang berlutut memegang lututnya yang baru saja ia tendang.
Dilan merasa terhina melihat tatapan Nuo, ia merasa direndahkan. Posisinya yang saat ini memberikan kesan ia sedang berlutut merendah pada Nuo.
"Kau berani melakukan ini apakah kau tidak takut aku akan melaporkan pada Daddy"
KAMU SEDANG MEMBACA
sick cannon fodder
Teen FictionNuo Nuo panggilannya, merupakan anak sakit-sakitan sejak lahir. ketika kematian menjemput ia berfikir akhirnya ia bisa damai. Tapi setelah membuka mata ia berbaring di pinggir jalan dengan kondisi tubuh yang tidak jauh dari sebelumnya. Ia berfikir i...