21

20.6K 2.4K 102
                                    

Wahhh Inay seneng banget banyak yang ngucapin selamat ulang tahun ke Inay. Terimakasih buat semuanya ya atas doa'nya. Inay berharap kalian juga selalu sehat dan semoga apa yang di inginkan bisa tercapai.
Typo tandai ya,





Nuo tidak bercerita tentang kejadian di kamar mandi. Selain tidak ingin membuat membuat kakaknya cemas, ia juga tidak terluka. Jadi menurutnya tidak perlu di perpanjang.

Hari berganti dengan tenang tanpa bisa di hentikan. Tak terasa hari kemarin sudah menjadi hari ini dan ada hari esok yang selalu menanti.

Nuo sedang duduk di kantin dengan sang kakak sedang menunggu teman kakaknya datang dengan pesanan.

Setelah Bryan dan Joon datang mereka memulai makan siang.

Lion yang sedang membawa nampan berisi makanan berjalan ke arah meja Nuo di ikuti dengan Dilan yang bingung karna Lion melewati meja dan temannya yang sudah duduk terlebih dahulu di meja biasa mereka makan.

"Kakak meja kita terlewat" ucap Dilan

"Tidak baby, ikuti kakak saja.

Lion duduk di kursi kosong di samping Nuo. Selama ini meja itu hanya berisikan 4 orang yang duduk berhadap-hadapan jadi masih ada kursi kosong dan tidak ada yang berani duduk semeja dengan mereka. Baru kali ini Lion dengan beraninya duduk di meja yang sama dengan Aland dan ia juga duduk di samping Nuo.

Aland langsung memasang wajah dingin ke arah Lion. Nuo baru sadar dengan janjinya yang akan makan bersama dengan Lion. Nuo memegang tangan kakaknya yang terlihat marah.

"Kakak jangan marah"

Nuo akhirnya menceritakan kejadian kemarin dan juga soal janji makan bersama Lion. Aland ingin marah tapi ia juga merasa jika Lion tidak datang pasti adiknya akan terluka. Aland akhirnya hanya bisa diam, ia juga tidak bisa marah ataupun menyalahkan sang adik.

"Kakak, Nuo minta maaf tidak langsung bercerita. Nuo hanya tidak ingin kakak khawatir. Dan kak Lion juga sudah membantu Nuo. Jadi kakak jangan marah oke"

"Hm, tapi lain kali Nuo harus jujur dengan kakak"

Dilan yang duduk di samping kakaknya merasa tidak senang harus makan satu meja dengan Nuo.

Mereka akhirnya mulai makan bersama. Aland masih merasa kesal karena Lion yang duduk di samping adiknya. Kali ini saja Aland akan membiarkan untuk lain kali jangan harap.

Nuo seperti biasa makan dengan tenang sesekali menyuapi sang kakak. Aland juga sudah biasa dengan tindakan sang adik.

Lion melihat Nuo yang makan dengan tenang dan terlihat lucu.

"Kakak" panggil Dilan

"Iya baby, Dilan tidak suka tomatnya"

Dilan menunjuk ke arah tomat yang ada di mangkok sotonya. Lion memindahkan tomat itu ke dalam mangkoknya. Dilan tersenyum lalu melanjutkan makannya. Lion makan dan masih melihat ke arah Nuo.

Nuo yang merasakan pandangan dari Lion lalu menoleh. Nuo berpikir apakah kak Lion ingin mencoba makanannya.

"Kakak mau ?" Tawar Nuo sambil menunjuk dumpling berisi sayuran dan daging yang ada di bekalnya.

Tapi sebelum Lion menjawab, sebuah dumpling sudah mendarat di dalam mangkuknya. Lion mengambilnya lalu mengunyahnya.

"Enak" ucap Lion

Aland bertambahnya kesal saat adiknya harus berbagi makanan dengan Lion.

"Kakak, Dilan juga mau"

Hanya tersisa satu dumpling di kotak bekal Nuo. Nuo sebenarnya sudah merasa kenyang dan tidak keberatan jika harus memberikannya pada Dilan. Sebelum Nuo mengambilnya ia disela sang kakak.

"Makan makananmu sendiri"

Aland sudah tau kalau adiknya sudah merasa kenyang dan hendak memberikan dumpling itu pada Dilan. Ia tidak suka, jika untuk Bryan ia tidak keberatan tapi jika untuk mereka Aland tidak menerimanya.

"Suapi kakak"

Nuo dengan patuh mengambil dumpling itu dan menyuapinya ke kakaknya. Aland merasa jika makanan lewat tangan adiknya terasa lebih enak.

Dilan merasa kesal saat permintaannya ditolak. Ia memasang wajah cemberut. Lion mengusap kepalanya adiknya guna menghiburnya. Ia tidak bisa memaksa Nuo untuk memberikan makanannya pada sang adik.

"Tidak apa-apa, nanti di rumah kakak akan memerintahkan maid untuk membuat dumpling yang spesial untuk adik kakak ini"

"Kakak serius ?"

"Iya, jadi habiskan makanannya ya"

"Oke kak" Dilan langsung memasang wajah cerah. Lion terkekeh melihat adiknya yang mudah dibujuk.

Nuo memberikan kotak bekalnya pada Bryan yang diterima dengan semangat. Meskipun menu Nuo terlihat sangat sehat tapi rasanya tetap sangat enak dan tidak pernah membosankan. Jadi Bryan selalu menanti ketika Nuo memberikan kotak bekalnya padanya. Joon hanya bisa tersenyum geli melihat temannya makan dengan mata berbinar. Temannya terlihat seperti tidak pernah makan makanan enak saja. Joon akui makanan Nuo memang enak tapi ia tidak seantusias Bryan.

Lion melihat Nuo yang makan tidak banyak dan ketika ia memperhatikan dari jauh. Nuo jarang menghabiskan makanannya. Ia selalu berbagi makanan dengan Aland lalu menyerahkan kotak bekalnya pada Bryan. Dan ketika melihat dari dekat wajah pucat Nuo terlihat dengan jelas.

"Nuo sudah kenyang ?" tanya Lion

"Iya kak"

"Tapi makanmu sedikit dan lihatlah wajahmu yang pucat. Nuo harus makan lebih banyak"

"Nuo tidak bisa makan banyak dan wajah Nuo pucat karna kesehatan Nuo yang buruk sejak kecil" jelas Nuo

"Maaf kakak tidak tau"

Lion hendak mengelus rambut Nuo tapi sebelum menyentuh kepala Nuo tangannya sudah di cekal.

"Jauhkan tanganmu"

"Apa masalahmu. Apa hakmu melarangku"

Aland menatap tajam Lion setalah mendengar perkataan Lion.

"Tidak bisa menjawab heh"

Aland menarik adiknya untuk bergeser ke arahnya. Tapi tangan Nuo yang satunya di sudah pegang Lion.

"Lepaskan tanganmu" Tekan Aland

"Jangan melarangku"

Nuo bingung dalam situasi ini. Ia terjebak di tengah-tengah. Jiwa posesif Aland muncul saat melihat pergelangan tangan sang adik dipegang orang lain.

"Lepaskan tanganmu dari adikku"

"Kalau kau saja bisa menganggap Nuo sebagai adik jadi aku bisa menjadikannya juga adikku"

"Nuo adikku bukan adikmu"

Suasana kantin berubah menjadi tegang

"Kakak" panggil Nuo.

"Nuo adikku, namanya Nuo Augustin, ia adikku dan bungsu Augustin"

Kantin sejenak tenang dan tak lama berganti menjadi heboh setelah mendengar perkataan Aland.

Akhirnya mereka tau kenapa Nuo selalu bersama dengan Aland dan Aland terlihat sangat protektif dan posesif dengan Nuo. Ternyata Nuo adik Aland.

Lion terdiam dan tanpa sadar melepaskan tangan dari Nuo.

Aland langsung manarik adiknya dan berjalan keluar dari kantin di ikuti Joon dan Bryan.

Dilan mengepalkan tangannya, ia seperti sudah menduganya tapi tidak berfikir ternyata dugaannya menjadi kenyataan.

"Kakak, Dilan sudah selesai makan, ayo antar Dilan ke kelas"

Ucapan Dilan membuat sadar Lion yang dari tadi terdiam.

"Oke, ayo kakak antar ke kelas"

Lion masih berfikir. Bukankah Aland bungsu Augustin. Kenapa Aland mengatakan kalau Nuo bungsu Augustin apa ia salah mengingat atau ia melewatkan sesuatu.









Udah pada tau donk kalau Nuo bagian dari keluarga Augustin dan si bungsu kesayangan. Puaskan akhirnya kebongkar juga. Tetap ikutin Nuo ya

5 Mei 2023

sick cannon fodder Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang