Typo bertebaran tandai aja.
Semoga menghibur.Aarav keluar kelas dengan Nuo dalam gendongannya. Ia memakaikan tudung sweater sang adik lalu menyembunyikan wajah adiknya dalam dadanya.
Ia tidak menghiraukan tatapan penasaran dari lainnya. Ia berjalan terus ke arah parkiran kearah mobilnya terparkir.
Ia meletakkan dengan lembut tubuh adiknya di kursi samping penumpang. Ia menurunkan tempat duduk supaya adiknya bisa tertidur dengan nyaman setelahnya ia memasangkan safety belt pada tubuh adiknya. Setelah memastikan posisi nyaman adiknya Aarav masuk ke kursi pengemudi.
Nuo membuka sedikit matanya, ia merasa elusan di kepalanya.
"Tidur lagi nanti kalau kita sudah sampai rumah nanti kakak bangunkan"
"Hmm"
Nuo merasa nyaman menutup matanya kembali. Melihat Nuo menutup kembali matanya, Aarav mulai menyalan mesin dan mobil meninggalkan area kampus.
Aarav masuk rumah dengan Nuo dalam gendongannya. Aland yang melihat adiknya tertidur dalam gendongan kakak keduanya mengerutkan alisnya tanda tidak suka. Sejak kapan kakaknya itu dekat dengan Nuo. Kemarin-kemarin ia masih memonopoli adiknya, sekarang sepertinya ia harus berbagi dengan kakaknya. Suasana hatinya mendadak tidak enak.
Aarav melihat adiknya yang menatap tajam padanya. Ia menaikkan satu alisnya dengan heran.
Tak lama adiknya itu memblokir jalannya.
"Berikan Nuo padaku"
"Tidak mau"
Aarav balik menatap tajam adiknya. Tatapan matanya seolah mengejeknya. Aland menggertak giginya. Ia ingin merebut tubuh adiknya tapi takut mengganggu tidur sang adik. Akhirnya ia hanya bisa mengikuti kakaknya menuju lift.
Aarav membaringkan tubuh adiknya lalu menyelimutinya tanpa di duga ia melihat adik yang lain naik ke kasur dan membaringkan tubuhnya di samping Nuo lalu memeluknya dari samping.
Aland memandang remeh kakaknya itu. Beberapa hari ini ia biasa tidur bersama dengan Nuo, adiknya juga tidak merasa keberatan dengan kehadirannya.
Aarav menatap datar adiknya itu. Ia keluar kamar untuk ganti baju yang lebih santai. Sebentar lagi juga waktu makan malam.
Nuo merasakan sentuhan di pipinya, ia perlahan membuka matanya dan melihat kakaknya Aland berbaring di sampingnya sedang bermain dengan pipinya.
"Bangun ?"
"Hmm"
"Ayo bangun sebentar lagi waktu makan malam"
"Sudah malam ?"
"Iya, sana cuci muka lalu kita ke bawah"
Nuo duduk perlahan lalu berjalan pelan ke arah kamar mandi untuk cuci muka dan menggosok giginya.
Aland melihat adiknya keluar dengan wajah yang terlihat lebih segar.
"Mau gendong ?"
"Tidak, Nuo jalan sendiri saja"
Mendengar jawaban adiknya, Aland keluar dengan menggandeng tangan adiknya keluar lalu berjalan ke arah lift. Nuo hanya menurut saja.
Sesampainya di ruang makan sudah ada Louis yang duduk di kursi utama.
"Kemari baby" ucap Louis setelah melihat anaknya keluar dari lift.
Nuo yang paham melepaskan genggaman tangannya dan melangkah ke arah Papahnya di ikuti Aland.
Nuo mendekat lalu berjinjit ke arah Papahnya dan mencium sang ayah. Louis tersenyum kecil lalu mencium balik anak bungsunya. Lalu mengarahkan pandangannya ke arah putra ke tiganya. Aland memandang dengan jijik ke arah Papahnya. Seolah menolak jika sang ayah ingin melakukan hal sama dengan adiknya.
Louis terkekeh melihat respon anaknya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
sick cannon fodder
Teen FictionNuo Nuo panggilannya, merupakan anak sakit-sakitan sejak lahir. ketika kematian menjemput ia berfikir akhirnya ia bisa damai. Tapi setelah membuka mata ia berbaring di pinggir jalan dengan kondisi tubuh yang tidak jauh dari sebelumnya. Ia berfikir i...