Selamat membaca dan semoga menghibur,
Typo tandai ya.Dewata Balendra putra sulung Maheswara Balendra sedang menemani adiknya berjalan-jalan ke Mall. Ia mendengarkan celotehan adiknya yang antusias. Sesekali ia menanggapinya. Ia melihat ke arah depan dan kebetulan melihat anak yang ia temui di kamar mandi sedang menendang seseorang dan ketika melihat orang anak itu hendak di pukul ia bergegas maju dan meninggalkan adiknya di belakangnya.
"Kakak" Dilan memanggil dengan bingung saat kakaknya berjalan dengan tergesa-gesa seperti berlari meninggalkannya.
Dewata langsung menendang remaja yang ingin melayangkan pukulan. Entah kenapa ia merasa marah saat ini. Ketika ia hendak menendang lagi tanganya di pegang adiknya dan ia langsung tersadar. Tak lama seseorang mendekat dan bertanya.
'Axel Augustin ?'
Dewa mendekat dan saat ingin memegang lengan Nuo tapi disela nada dingin.
"Jangan sentuh adikku"
'adik ?'
"Kakak" ucap Nuo
"Are you oke ?"
"..." Nuo diam.
"Adik kecil masih ingat kakak ? Tadi kita bertemu di kamar mandi restoran"
Nuo berpikir sejenak lalu ia ingat kejadian yang terjadi di kamar mandi.
"Nuo ingat, terimakasih kasih lagi ya kak"
"It's okey tapi kamu baik-baik saja kan ?"
"Emm sepertinya kaki Nuo terkilir"
"Bocah ini yang melakukannya" tanya Axel
"Tidak kak, Nuo malah yang menendangnya. Dia belum sempat memukul dan kakak ini yang bergegas menolong Nuo"
"Lalu kenapa kaki Nuo yang terkilir"
Nuo merasa malu sekarang ia menendang tapi ia juga sendiri yang terkilir. Saat ini ia ingin mengutuk kondisi fisiknya.
"Emm mungkin kaki Nuo yang rapuh ?"
Semuanya yang mendengar "..."
Agra menggerutu dalam hati ia yang kesakitan di tendang tapi anak di depannya yang terkilir belum lagi ia ditatap dengan mengerikan dua pria di depannya.
Axel langsung menggendong koala adiknya dan memakaikan tudung sweter sang adik lalu meletakkan kepalanya adiknya di bahunya.
Tak lama kedua adiknya datang.
"Ada apa ini kak ?" Tanya Aarav
"Kita pulang dulu"
"Axel Augustin, saya baru tahu kamu mempunyai adik kecil yang lucu dan imut"
"Bukan urusanmu"
Dewa terkekeh mendengar ucapan dingin teman kuliahnya dulu itu.
"Masih dingin seperti dulu. Adik kecil nama kakak Dewata Balendra teman kakakmu"
'Balendra ?'
"Kita pulang"
Axel mengabaikan ucapan temannya dan berbalik di ikuti kedua adiknya.
"Dan untukmu, jangan pernah membuat masalah lagi, baby kita pulang sekarang" tunjuk Dewa pada Agra yang masih terduduk di lantai lalu mengajak adiknya untuk pulang.
Agra hanya bisa pasra mengganggukkan kepalanya.
Dewa berjalan di ikuti Dilan setelah Dilan mengucapkan maaf pada temannya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
sick cannon fodder
Teen FictionNuo Nuo panggilannya, merupakan anak sakit-sakitan sejak lahir. ketika kematian menjemput ia berfikir akhirnya ia bisa damai. Tapi setelah membuka mata ia berbaring di pinggir jalan dengan kondisi tubuh yang tidak jauh dari sebelumnya. Ia berfikir i...