17

23.4K 2.5K 35
                                    

Inay update lagi nih, seneng ngga ?




Setelah 3 hari Nuo memaksa untuk pulang. Ia sudah merasa bosan. Meskipun rumah sakit seperti rumah kedua baginya. Ia tetap tidak terbiasa dan juga siapa yang suka jika harus tinggal lama di rumah sakit. Keadaanlah yang memaksanya.

Louis mengurus prosedur kepulangan anaknya serta meminta saran lebih lanjut.

Nuo pulang dari rumah sakit hanya ditemani Papahnya. Ini masih siang dan ketiga kakaknya belum pulang.

Sesampainya di rumah Louis mendudukkan anaknya di sofa lalu memerintahkan maid untuk membuat bubur sang anak. Tak lama maid datang dengan semangkuk bubur dan segelas air putih hangat.

"Mau Papah suapi ?"

"Tidak usah, Nuo bisa sendiri"

"Oke, Papah mau ganti baju dulu sebentar"

"Hm"

Nuo memakan buburnya dengan tenang sambil menonton tv. Setelah merasa cukup kenyang Nuo meletakkan mangkuk bubur di atas meja lalu mengganti channel yang menurutnya menarik.

Nuo merasakan elusan di atas kepalanya. Dan melihat sang Papah sudah berganti pakaian yang terlihat lebih santai walupun masih memakai kemeja.

"Tidak habis buburnya ?"

"Nuo kenyang Pah"

Louis tau kalau anaknya tidak bisa makan banyak dan tidak memaksanya. Ia mengambil bungkusan putih dan mengeluarkan beberapa butir obat lalu memberikannya pada anaknya untuk di minum. Nuo menelan obat itu dengan gampang dibantu air hangat, ia sudah terbiasa dengan minum obat bahkan tanpa air minum pun ia bisa menelan pil dengan mudah.

"Mau istirahat ?"

Nuo menggelengkan kepalanya, ia merasa sudah cukup istirahat.

Louis menemani sang anak menonton tv. Louis melihat ponselnya yang terletak di atas meja bergetar. Ia mengangkat telepon itu lalu berbicara pada orang diseberang telepon. Nuo hanya melihat sekilas Papahnya lalu pandangannya beralih ke depan lagi.

Louis menutup telepon lalu menghela napas.

"Baby mau ikut Papah ?"

"Kemana ?"

"Ke kantor, ada urusan penting yang mengharuskan Papah datang. Kakaknya Nuo kan belum ada yang pulang. Mau ikut Papah ? Atau Nuo mau di rumah saja menunggu kakak-kakak pulang ?"

Nuo melirik jam di dinding, masih beberapa jam lagi kakak-kakaknya pulang.

"Em, Nuo ikut"

"Oke, kalau kita kita ganti baju dulu"

Louis menggendong anaknya lalu mengganti bajunya dan anaknya. Setelah berganti pakaian mereka turun dan masuk ke mobil. Nuo duduk di samping sang ayah dengan tenang menyenderkan kepalanya. Louis memegang telapak tangan kiri anaknya, ia mengelus bekas infus sang anak dengan lembut.

Nuo merasa kepalanya terasa memberat karna mengantuk. Mungkin efek obat yang tidak lama ia minum.

Louis menarik lembut tubuh sang anak lalu memangkunya. Nuo bersandar pada dada Papahnya.

"Papah Nuo mengantuk"

"Tidurlah" ucap Louis

Louis mengusap pelan punggung anaknya. Tak lama napas sang anak terdengar teratur. Louis memandang wajah anaknya yang selalu pucat. Ia menghela nafasnya, ia ingin anaknya bisa sembuh dan sehat seperti anak lainnya. Tapi kesehatan anak bungsunya sudah memburuk dari kecil. Tidak mudah dan membutuhkan waktu lama untuk anaknya bisa sehat kembali.

sick cannon fodder Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang