39

18.7K 2.5K 95
                                    

Selamat membaca dan semoga menghibur.
Typo tandai ya.








Nuo akhirnya bisa pulang setelah melalui serangkaian pemeriksaan kesehatan dan dinyatakan kondisinya membaik dan sudah stabil. Nuo duduk diantara Aland dan Aarav, ia menyenderkan kepalanya pada kakaknya Aland sedangkan Aarav mengelus lembut bekas infus di punggung tangan adiknya. Axel di usir Louis untuk mengurus urusan  perusahaan yang sempat tertunda saat si bungsu di rawat di rumah sakit. Saat ini Louis duduk di kursi co-pilot dengan tablet di tangannya.

Saat ini sedang lampu merah. Nuo mengarahkan pandangannya ke luar jendela. Ia melihat seorang pedagang di pinggir jalan yang sedang dikerumuni pembeli yang kebanyakan berseragam sekolah.

"Kakak itu makanan apa ?"

Aland dan Aarav melihat ke arah yang di tunjuk sang adik. Di gerobak itu tertulis 'Batagor'. Jujur mereka tidak pernah memakan jajanan jalanan dan tidak tau seperti apa rasanya batagor jadi mereka tidak tau harus menjawab bagaimana pertanyaan sang adik. Aland dan Aarav saling memandang dan mengkode tapi mereka saling tau tidak ada satupun dari mereka yang tau bahkan makan pun tidak pernah. Menurut mereka namanya saja sudah aneh.

(Disini yang suka jajan batagor pas sekolah siapa hayoo. Asli Inay suka tapi kadang ngga sabar pas ngatri apalagi kalau harus nunggu abangnya goreng dulu)

"Kakak tidak tau" jawab Aland

Nuo tidak mengajukan pertanyaan lagi setelah mendengar jawaban sang kakak. Ia cukup penasaran apa itu batagor. Ia juga tidak pernah  memakan jajanan jalanan. Meskipun ia penasaran tapi ia tidak kekurangan makanan enak yang harus memaksakan keinginannya untuk mencobanya.

Aarav juga menawarkan makanan yang lainnya untuk mengalihkan perhatian sang adik.

Louis yang sedari terlihat diam dan hanya fokus pada tablet tapi nyatanya ia tetap mendengarkan percakapan anak-anaknya yang duduk di kursi belakangnya.

Mereka sampai di mansion setelah menempuh perjalanan. Karena hari masih siang dan bukan jam sibuk jadi mereka sampai di mansion lebih cepat.

Ketiga anak Louis itu duduk di ruang tengah. Aarav bertanya pada si bungsu apakah ingin bermain ular tangga. Nuo menganggukan kepalanya, meskipun terlihat monoton tapi Nuo tetap menikmati permainan itu. Ia tidak merasakan bosan saat bermain dengan kakak-kakaknya. Akhirnya mereka bermain ular tangga dan duduk di atas karpet bulu tebal.

Melihat anaknya duduk di ruang tengah Louis melanjutkan jalannya menuju dapur. Ia mencari sang koki.

"Apa kau tau apa itu makanan batagor ?"

"Batagor ? Apakah itu makanan jalanan populer ?"

"Mungkin"

Sang koki bertanya memastikan. Ia cukup terkejut dengan pertanyaan tuannya yang bertanya tentang makanan jalanan yang populer di kalangan remaja. Meskipun ia koki profesional pengalamannya yang menjelajahi dunia makanan dari lokal sampai manca negara tidak dapat diragukan,ia bukan hanya tau tentang makanan mewah tapi makanan jalanan juga ia tau.

"Bisakah kau membuatnya ?"

"Tentu bisa tuan"

"Tapi pastikan aman di makan untuk putra bungsuku"

"Baik tuan tapi mungkin akan sedikit berbeda dengan makanan aslinya melihat karna makanan tuan muda Nuo yang harus selalu sehat"

Louis menganggukan kepalanya kemudian berlalu meninggalkan dapur.

Sang koki dengan cepat membuat makanan yang di minta sang tuan. Karna tuan mudanya tidak bisa makanan sembarangan ia membuat pangsit isi daging dan sayuran yang disukai tuan muda bungsunya. Lalu memotongnya lalu memasukkan pada air fryer pan.

sick cannon fodder Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang