38

18.6K 2.4K 85
                                    

Halo halo halo,
Jangan lupa vote dan komen ya.
Typo tandai ya.







Di mansion Balendra suasananya sedang mencekam. Penyebabnya si kepala keluarga sedang memasang wajah dingin setelah melihat pesan pada ponselnya.

Ara dan anak-anaknya memasang wajah bingung dengan perubahan mendadak mood si kepala keluarga.

"Sayang ada apa ?" Tanya Ara

Maheswara memijat pangkal hidungnya lalu mendesah.

"Bawa Dilan ke black room dan kunci dia disana. Tidak ada yang boleh  membukanya tanpa izin Daddy"

Dilan mamandang tak percaya ucapan sang ayah. Ia tau betul apa itu kamar black room. Sesuai namanya ruangan itu tidak ada cahaya sedikitpun yang bisa membuat orang halusinasi dan membuat pikiran  orang yang memasukinya menjadi bingung.

"Daddy, apa salah Dilan ? Dilan tidak mau" mata Dilan mulai berkaca-kaca.

"Tunggu apa lagi ? Bawa dia"

Pintahnya pada bodyguard, setelah Maheswara mengulangi ucapannya dan memastikan bahwa mereka tidak salah mendengar. Dua bodyguard datang mendekat dan membawa Dilan secara paksa.

Dilan memberontak dan memanggil sang ayah. Ia tidak percaya Daddynya akan melakukan ini padanya.

"Pikirkan dan renungkan kesalahanmu" ucap Maheswara

"Daddy Dilan tidak salah"

"Daddy sudah melihat rekaman di kamar Nuo. Jadi renungkan kesalahanmu"

Dilan menatap percaya, ia lupa bisa saja kamar Dilan ada cctv. Apakah ayahnya melihat semuanya. Apa sekarang ayahnya berada di pihak Nuo. Ia tidak terima ini.

Bodyguard menyeret Dilan lagi dan membawanya ke Black room.

"Daddy" ucap Dewa dan Lion secara bersamaan

"Diam" balas Maheswara

Ara memegang tangan sang suami dan mencoba bertanya. Suaminya bukan tipe orang yang melakukan sesuatu tanpa alasan.

"Sayang ada apa ?"

Dewa dan Lion dengan patuh diam, mereka juga ingin mengetahui alasan sang ayah mengurung adik mereka. Selama ini sang ayah sangat memanjakan si bungsu. Pasti ada alasan kuat sampai sang ayah melakukan ini semua.

"Kalian lihat saja sendiri"

Maheswara memutar rekaman itu lalu menyerahkan ponselnya pada mereka. Ara dan anak-anaknya mendekat dan melihat isi rekaman itu. Mereka terkejut dengan perilaku si bungsu dan mereka juga tidak kalah terkejut melihat reaksi Nuo. Dan rekaman itu berakhir saat Nuo jatuh tergeletak di atas lantai.

"Menurut kalian bagaimana ? Nuo mengalami serangan jantung, juga sempat kritis. Mau dilihat bagaimanapun Dilan tetap terlibat dengan sakitnya Nuo saat ini"

"Mungkin ada kesalahpahaman" ucap Ara

"Kamu tahu betul bagaimana Louis. Dia selalu menjaga bungsunya dan sekarang terjadi sesuatu yang serius dan Dilan sudah dipastikan salah satu penyebabnya. Apakah kamu ingin ia datang sendiri"

Mereka semua terdiam mendengar penjelasan Maheswara. Mereka lupa jika keluarga Augustin tidak bisa mereka sentuh. Augustin sudah lama tidak keluar bermain karna kehadiran Nuo. Mereka lupa sesaat jika Augustin sangat kejam jika menyangkut orang terdekatnya. Maheswara dan lainnya paham betul jika Louis dan anak-anaknya sangat protektif dan posesif pada Nuo. Juga Maheswara dan Ara tau jika bukan karna mendiang istri Louis sudah dipastikan Louis tidak kan mentolerirnya. Jika sampai Louis yang datang sendiri semuanya tidak akan berakhir baik.

sick cannon fodder Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang