45

17.5K 2.3K 184
                                    

Double up dong.
Selamat membaca dan semoga menghibur.
Typo tandai ya.





Nuo menatap heran Maheswara. Sedangkan Maheswara gemas melihat Nuo yang terlihat menggemaskan saat memandangnya dengan tatapan bingung.

Ia hendak mengambil tubuh Nuo untuk mendekat ke arahnya tapi Aland lebih dulu menarik Nuo ke arahnya. Maheswara terkekeh melihat sifat posesif pemuda itu terhadap Nuo.

"Ah sangat pelit sekali sama seperti Louis"

Aland menatap datar Maheswara, ia juga tidak menghiraukan ucapan yang di lontarkan padanya.

"Ikut Daddy ? Mommy ingin bertemu dengan Nuo"

Nuo memandang kakaknya, Aland mengelus kepalanya tanda Nuo bisa memutuskan apapun.

"Tapi Nuo belum ijin Papah"

"Daddy yang akan ijin langsung. Tunggu sebentar oke"

Maheswara keluar dari ruangan itu dan berjalan ke ruangan yang ia yakini Louis ada di dalamnya.

Saat ia masuk ia melihat Louis duduk di sebuah kursi sedang memainkan pistol dan didepannya ada lima orang yang sedang berlutut.

Maheswara masuk begitu saja dan mengabaikan suasana yang terlihat mencekam.

"Kejam seperti biasanya. Bagaimana jika baby Nuo tau sisimu yang seperti ini"

Louis menatap dingin Maheswara yang masuk begitu saja.

"Tenanglah, aku hanya ingin memberitahumu jika aku akan mengajak Nuo ke mansion. Nuo berkata ingin melihat Ara. Lagipula kau terlihat sedang sibuk"

Louis masih diam tidak membalas ucapan temannya itu. Ia seperti sedang berpikir.

"Ayolah, daripada ia harus menunggumu. Lebih baik kau urus mereka dengan cepat lalu datanglah ke mansionku jika sudah selesai"

"Oke, tapi jika terjadi sesuatu kepada anakku. Aku tidak menjamin untuk tidak manarik pistol kesayanganku"

"Aku akan menjaga baby Nuo dengan baik. Urus saja urusanmu secara perlahan jangan terburu-buru"

Maheswara keluar dari ruangan dan kembali ke ruangan tempat Nuo berada lalu membukanya.

"Ayo, baby ikut Daddy"

Kali ini Maheswara dengan cepat menggendong Nuo sebelum dihentikan Aland. Aland menatap tajam Maheswara tapi ia tetap mengikuti keluar. Tidak perlu ditanyakan, pasti Papahnya sudah mengijinkan untuk membawa Nuo jadi ia hanya bisa pasrah ikut berjalan di belakang Maheswara.

"Aland bisa memanggilku Daddy juga"

Aland tetap diam mengabaikan ucapan Maheswara tak mau menjawab. Nuo meletakkan dagunya di bahu Daddynya menghadap ke belakang ke arah kakaknya yang berjalan mengikutinya. Nuo mengulurkan tangannya dan Aland yang tau dengan tindakan sang adik lalu memegang tangan adiknya dengan lembut. Ia berjalan di samping adiknya lalu mulai memainkan tangan sang adik lagi. Suasana hatinya tiba-tiba terasa membaik

Maheswara terkekeh melihat interaksi kakak beradik itu. Benar-benar mirip dengan Louis sekali. Terlihat dingin tapi akan berubah lembut jika berhadapan dengan orang yang disayangi.

Mereka sampai di mansion Balendra. Aland tetap mengikuti adiknya dari samping. Nuo memandang mansion Balendra dengan tenang. Ah ia menantikan bagaimana reaksi Dilan saat melihatnya.

"Daddyyyy"

Dilan mendekati sang ayah tapi langkahnya terhenti melihat ayahnya menggendong seseorang. Tak perlu menebaknya ia yakin jika yang ada dalam gendongan Daddynya pasti Nuo.

sick cannon fodder Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang