Bonus update cepet buat para reader kesayangan Inay. Buat kalian yang masih bangun hehe.
Typo tandai ya,
Selamat membaca.Axel menatap datar ke arah piring di depannya. Sekarang keluarga Augustin sedang makan malam. Nuo seperti biasa makan dengan tenang. Tapi berbeda dengan yang terjadi di bawah meja. Sekarang giliran kaki Axel yang menjadi sasaran tendangan kedua adiknya.
Kedua adiknya marah saat melihat pergelangan Nuo yang memerah dan meninggalkan bekas yang terlihat sangat mencolok. Walaupun Nuo tidak mengeluh sakit tapi Aland dan Aarav merasa marah dengan kakak sulungnya yang tidak menjaga sang adik dengan benar. Axel membiarkan kedua adiknya melampiaskan kekesalannya dengan menendangi kakinya yang ada di bawah meja.
Huff sabar, pikir Axel dalam hati.
Malam ini Aarav dan Aland tidur dengan Nuo di kamar si bungsu. Tempat tidur sang adik sangat besar dan luas mampu menampung ketiganya. Nuo terlihat sangat mungil berbaring di antara kedua kakaknya yang sangat tinggi. Jika berdiri saja tinggi badannya tidak mencapai bahu keluarga Augustin. Keluarga Augustin mungkin mempunyai tinggi rata-rata lebih dari 180cm tidak bisa di bandingkan dengan tinggi badannya. Nuo menolak untuk mengatakan berapa tinggi badannya. Ia hanya kurang tinggi dan keluarganya saja yang ketinggian.
Nuo berangkat bersama Aland lagi. Setelah Nuo pindah ke kelasnya. Aland sudah jarang pergi ke sekolah menggunakan motor. Nuo padahal sudah memperingatkan kakaknya, ia takut identitasnya sebagai keluarga Augustin akan diketahui siswa lainnya. Aland cuek saja, ia hanya ingin berangkat bersama dengan sang adik dan tidak ada yang salah dengan itu. Nuo sebenarnya tidak malu ataupun takut hanya saja ia ingin bersekolah dengan nyaman dan tidak mau menarik perhatian. Nuo tidak tau saja dengan kehadirannya yang selalu berada di samping Aland, ia sudah menarik perhatian dan sudah menjadi pusat perhatian. Nuo saja yang terlalu cuek dengan sekitar dan tidak memperhatikan.
Dilan menatap Nuo yang sedang makan di kantin tidak jauh dengan mejanya dengan tatapan iri. Sekarang Lion juga sering melihat ke arah Nuo jika sedang makan di kantin.
"Kakak, Dilan kesal" keluh Dilan
"Kesal kenapa baby ?" Tanya Lion melihat adiknya yang tiba-tiba merasa kesal.
"Pokoknya Dilan kesal huh"
Lion terkekeh melihat wajah cemberut sang adik.
Nou mendengarkan guru dengan tenang seperti biasanya. Aland memandang ke arah adiknya yang sedang mendengarkan guru dengan serius. Aland menusuk tangannya ke pipi putih sang adik dengan gemas tapi ekspresinya masih datar seperti biasanya. Nuo menarik tangan kakaknya lalu menggenggamnya dan meletakkannya di atas meja supaya kakaknya tidak bisa mengganggunya lagi. Aland malah merasa senang dengan respon sang adik, ia tidak menarik kembali tangannya dan tetap membiarkan adiknya terus memegang tangannya.
"Kakak Nuo ingin ke kamar mandi"
"Kakak antar"
"Tidak, Nuo bukan anak kecil. Nuo hanya sebentar. Nanti kalau Nuo lama kakak boleh menyusul"
"Oke, jangan lama-lama"
"Hm"
Nuo ijin ke kamar mandi karna sudah tidak tahan untuk buang air kecil. Ia ingin menahan sampai jam pelajaran selesai tapi ia tidak bisa berkonsentrasi dengan apa yang di ajarkan guru.
Nuo keluar dari kamar mandi dan dihadang segerombolan siswi. Ia ditarik ke pojokan.
Nuo memandang dengan bingung ka arah siswi yang berjumlah 7 itu. Ia merasa tidak mengenal mereka
"Ada apa ya kak ?"
"Lo jangan deket-deket sama prince Aland" ucap salah satu siswi.
Nuo tidak paham dengan maksud perkataan itu. Ia adiknya Aland kenapa tidak boleh dekat dengan kakaknya.
"Nuo tidak paham kak"
"Halah jangan belaga nego deh, Lo pura-pura sok polos kan biar menarik perhatian prince Aland, Lo caper kan biar di perhatiin terus"
"Girls bawa embernya kemari"
Salah satu siswi menyeret ember berisi air kotor. Nuo melihat saja sudah bergidik. Sudah dipastikan jika air itu mengenai tubuhnya pasti kulitnya akan langsung memerah dan gatal.
Dua orang memegang tubuh Nuo supaya tidak bisa memberontak. Salah satu yang terlihat pemimpin mengambil ember itu dan hendak menyiramkan ke tubuh Nuo. Nuo hanya bisa menutup matanya dengan fisiknya sekarang ia tidak bisa menang melawan mereka semua.
Terdengar suara air jatuh tapi Nuo tidak merasakan basah pada tubuhnya. Ia membuka matanya, siswi yang hendak menyiramkan air kotor ke arahnya malah sekarang sudah basah kuyup, pakaiannya berubah menjadi coklat. Tangan yang menahan tubuhnya pun sudah terlepas.
Di belakang para siswi itu berdiri siswa tinggi dan menatap dingin ke arah gerombolan siswi tersebut.
"Kalian datang ke kantor BK sendiri atau perlu kuseret"
Semua siswi bergidik, Lionel Balendra sama terkenalnya dengan Aland. Dan tidak ada yang berani mengusiknya. Lebih baik mereka pergi ke BK sendiri daripada harus berurusan dengan Lionel.
"Ka..kami pergi sendiri"
Setelahnya semuanya pergi dan sekarang hanya ada Nuo dan Lionel di sana.
"Terimakasih kakak"
"Tidak perlu, kakak kebetulan lewat dan melihat"
"Tapi jika tidak ada kakak Nuo pasti sudah tersiram air kotor itu"
"Oke kalau ingin berterimakasih, besok traktir kakak makan bagaimana ?"
"Makan ? Di kantin ?"
"Iya"
Nuo bingung menjawab, ia saja tidak pernah makan makanan kantin, ia selalu membawa bekal sendiri.
"Oke kakak ganti, kalau makan bersama bisa ?"
"Kalau makan bersama bisa"
"Oke deal. Nama kakak Lionel Balendra. Panggil saja kak Lion"
Balendra lagi ? Sepertinya Nuo akhir-akhir ini selalu bertemu dengan anggota keluarga Balendra. Entah itu tanda baik atau buruk.
Nuo melihat kakaknya Aland berjalan ke arahnya. Apakah ia cukup lama keluar sehingga kakaknya menyusul.
Lion melihat Aland mendekat mengucapkan selamat tinggal dan pergi dari sana.
Aland menatap kepergian Lion dengan curiga.
"Kenapa lama hm"
"Tidak apa-apa"
Aland melihat genangan air kotor di bawahnya. Sepertinya ada yang tidak beres. Sebelum kakaknya bertanya Nuo lebih dulu menyeret kakaknya kembali ke kelas.
Tidak jauh dari sana ada Dilan yang bersembunyi di balik tembok. Ia ingin melihat Nuo yang di ganggu fans fanatik dari Aland tapi ia tidak menyangka kakaknya datang. Ia merasa sia-sia sudah menghasut para fans fanatik Aland untuk mengganggu Nuo.
Nuo kembali duduk di bangkunya dan mulai mendengarkan guru kembali.
Sistem "Kesukaan bertambah menjadi 42%"
Nuo"..."
Nuo selalu tidak bisa berkata-kata saat mendengar sistem mengumumkan penambahan presentase kesukaannya.
Oke lupakan saja ia sudah tau dari mana angka itu bertambah. Ia tidak akan bertemu Balendra yang lainnya kan ? Ia merasa ke depannya akan ada hal yang merepotkan. Ia menghela nafas panjang.
"Nuo lelah ?" Aland bertanya setelah mendengar adiknya menghela napas.
"Tidak kak, Nuo hanya haus"
Aland memberikan botol minum yang sudah ia buka ke adiknya. Nuo meminumnya dengan tenang. Setelahnya ia mengucapkan terimakasih pada kakaknya lalu ia mulai berkonsentrasi lagi mendengarkan guru.
Gimana seneng ngga ? Nuo update cepet.
Ngomong-ngomong Inay ulang tahun lho, ngga di ucapin selamat gitu buat Inay. Inay update cepet juga dalam rangka nunggu pergantian tgl hehe.
5 Mei 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
sick cannon fodder
Teen FictionNuo Nuo panggilannya, merupakan anak sakit-sakitan sejak lahir. ketika kematian menjemput ia berfikir akhirnya ia bisa damai. Tapi setelah membuka mata ia berbaring di pinggir jalan dengan kondisi tubuh yang tidak jauh dari sebelumnya. Ia berfikir i...