"Ahhh, yahh"
"Lebihh kerashh, ouhh"
Plok plok plok
Ruangan itu semakin panas dengan adanya bunyi benturan kulit, di tambah dengan desahan sang pihak bawah yang semakin menambah betapa bergairahnya penyatuan kali ini.
Sang pihak atas sedikit tersenyum saat mendengar suara desahan merdu dari orang yang sedang ia tunggangi.
"Err, disini?" tanyanya semakin melajukan kebanggaannya yang mengenai titik pahit di lubang semut sang boti.
"Ahhh, yahh, di situ Zeronhhh"
Plak plak
"Ouhhh, jang ahhh emmm"
Penyatuan panas mereka terus berlanjut hingga salah satu dari mereka akan mengeluarkan cairan cintanya.
"Ze-zeronhh, akuh akan kelua- ARGHH"
"Misha Misha" Misha pun seketika terbangun dengan terengah-engah dan langsung melihat sekitar.
Dan sialnya, ninuninu tadi hanya mimpi.
Tapi rasanya seperti nyata, apa lagi ia merasa penis Zeus semakin besar, dan membesar di dala-
"Misha?"
"Ahh- iya" jawab Misha gelagapan saat Zeron memanggilnya kembali.
"Ada apa denganmu, aku ke kamarmu ketika mendengar dirimu mengeluarkan suara-suara aneh. Makanya aku membangunkanmu" jelas Zeron yang membuat Misha ingin menenggelamkan diri ke dalam penis Zeus- ah maksudnya kedalam rawa-rawa Zeus.
"O-oh itu, tadi aku bermimpi buruk sedang di kejar kuda yang di tunggangi iblis kecoak" ucap Misha ngelindur, tidak mungkin kan ia bilang bahwa ia bermimpi di tunggangi Iblis gorila, Zeus?.
Misha menghela nafas berat, ia sudah terlalu jauh dalam mencintai Zeus.
Tidak seharusnya ia mencintai Zeus, padahal Zeus tidak mencintainya. Terbukti saat ia yang mengalami morning sick, bukannya Zeus.
Tanpa sadar ia mengelus perut yang berisi bayi gorila, dan mulai meratapi betapa malangnya nasib bayi ini. Dan tentu saja mengundang keanehan bagi Zeron.
"Kau sedang sakit perut Misha?" tanya Zeron, ia pikir manusia di depannya ini sakit perut, karena tiba-tiba Misha mengelus perutnya dengan muka yang sedih.
Mendengar pertanyaan seperti itu Misha pun menoleh ke arah Zeron dengam raut yang aneh.
Kenapa Zeron berkata seperti itu, pikir Misha.
"Maksudmu?" tanya Misha memastikan.
"Em, ku pikir kau sakit perut karena kau tiba-tiba mengelus perutmu" jawab Zeron sembari menggaruk tengkuknya yang bisulan, karena suasana langsung berubah menjadi canggung.
Misha yang mendengar itu langsung melihat kebawah, ke perutnya. Dan benar saja, ia sedng mengelus perutnya.
Bukannya menyudahi acara ngelus mengelus, ia malah semakin menjadi-jadi dengan tiba-tiba menangis dan langsung menghambur ke pelukan Zeron.
Zeron yang tidak siap tentu saja gelagapan, tapi untungnya dengan kekuatan Mermaid Man dan Barnacle Boy ia sanggup menahan tubuh semoq Misha.
Dan sang pelaku malah tidak peduli dan terus menangis bombay, walau pun ia sedang "senangnya dalam hati, bila bersuami dua".
Ga sia-sia modus gw, batin Misha.
Jangan panggil aku boti polos paman, namaku Misha. Misha Misha Misha Misha Misha Misha Misha Misha.
"Ka-kamu kenapa, Misha" tanya Zeron dengan gugup. Bagaimana tidak, dengan nyata dan jelas ia merasakan betapa empuknya dada semoq Misha.
Ia hanya takut khilaf dan langsung mengharap Misha yang sudah ia anggap adik sendiri.
"Perutku sangat sakit, Zeron. Akhhh" Misha semakin memperlancar sandiwaranya dengan berteriak kesakitan yang ia buat sesedih mungkin.
Zeron yang tak tau harus apa pun hanya bisa melihat tanpa membantu. Misha yang menyadari kepasifan Zeron pun segera mengambil tangan Zeron untuk di arahkan ke perut ratanya yang sudah menjadi sedikit buncit.
Zeron membulatkan matanya terkejut, Misha terlalu aktif untuk dirinya yang pasif.
"Mi-Misha, apa yang kau la-
Tok tok
.
.
.Hai hai, gw balik lagi.
Jangan lupa vote dan komen ya.
Target vote kali ini 100 ya, dan untuk komen 10.
Gw berharap kalian bisa penuhin yaa.
Bye byee
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigran Abal-abal
RandomPemuda desa yang harus merawat pria asing yang ternyata orang penting.