Haha, adil sekali bukan?
Agaknya Tuhan sedang bercanda dengannya.
Padahal Tuhan tau jika ia mulai mencintai Zeus, tapi mengapa Tuhan memberinya kejutan seperti ini.
Ini memang salahnya, ia hanya bekerja kenapa malah jatuh cinta.
Kini ia sadar, ia harus menerima anaknya. Jika ia membunuh anaknya, dengan siapa lagi ia hidup?.
Ia menyesal sempat berucap tidak ingin mengandung.
Mulut manusia munafik pernah berkata: cinta tidak harus memiliki.
Tapi Misha dapat memiliki orang yang di cintainya lewat anaknya bukan, apalagi anak yang ia kandung adalah anak Zeus?.
Awalnya ia tidak ingin kabur, tapi setelah melihat ini semua, ia memutuskan untuk kabur.
Ia tidak ingin di jadikan pelarian, ia tidak mau.
Misha kembali meletakkan buku itu di tempat asalnya. Dengan hati yang getir ia berjalan keluar kamar dan menuju lift.
Hatinya belum siap menerima semua ini Tuhan. Ini semua terlalu tiba-tiba.
Tiba-tiba dari kejauhan ia mendengar suara langkah kaki yang lebih dari satu, ia segera bersembunyi di salah pilar yang sangat besar.
"Akhirnya kita dapat cuti 3 hari"
"Benar. Aku sudah terlalu lelah bekerja dan akhirnya aku bisa istirahat sejenak"
Ucap beberapa dari mereka.
Misha yang mendengarnya seketika berbinar, mungkin ia bisa ikut mereka keluar dari rumah ini.
"Maaf, kalian ingin kemana" tanya Misha, mereka yang di tanyai pun bengong, karena mereka tidak mengenal Misha.
"Siapa kau?"
"A-aku adalah pelayan yang baru datang, kemudian di pecat" bohongnya.
"Apakah aku boleh bergabung dengan kalian?" tambahnya lagi.
Dan untungnya mereka menyetujui, akhirnya mereka pun mulai berjalan keluar.
Dan Misha tidak takut ketahuan, karena para pelayan ini memakai baju biasa, jadi tidak ada yang bisa mencurigai Misha.
Akhirnya ia bebas dari rumah jahanam itu, ternyata rumah ini seperti istana. Di tambah dengan sekitarnya yang masih sangat asri, yakni hutan-hutan berpohon besar.
Bisa Misha bayangkan betapa buasnya hewan yang berada di dalam situ.
Para pelayan mulai masuk kedalam bis yang sudah tersedia di depan gerbang istana, tentu saja Misha langsung ikut.
"Kalian akan kemana?" ujar Misha sembari melihat-lihat pemandangan sekitar.
"Kami akan ke desa X, apakah kau akan tetap ikut?" Misha pun menganggukkan kepala.
Mungkin sekitar 7 jam di perjalanan, akhirnya mereka sampai di sebuah desa yang sedikit masuk kedalam hutan.
Dan ternyata disana sangat dingin, dan tak terlalu banyak rumah warga, mungkin hanya 25 rumah warga.
Mereka pun segera turun dan mulai ke rumah masing-masing, tapi ada salah satu dari mereka yang masih bersama Misha.
"Siapa namamu?"
"Namaku Misha, dirimu?" tanya balik.
"Aku Dila. Karena kau belum mempunyai tempat tinggal disini, mari ikut aku ke rumah singgah yang aku tempati dengan orang-orang yang lainnya" ujarnya.
Misha pun mengikuti gadis yang mengaku bernana Dila itu.
Dan benar saja, di sebuah rumah yang bernama rumah singgah itu banyak orang yang tengah berkumpul.
.
.
.Menuju ending nih, vote ya
![](https://img.wattpad.com/cover/314988596-288-k438329.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigran Abal-abal
De TodoPemuda desa yang harus merawat pria asing yang ternyata orang penting.