Black Knight

01.4 | PASUKAN 5-8

BUDAYAKAN VOTE DAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA✨

.・゜゜・

Ksatria 5-8 mengemudi truk dengan cepat di hari yang tampak mulai gelap. Badai pasir cukup besar tak menghadang laju truknya.

Perangkat pipih di truk mati. Badai besar datang, Ksatria 5-8 meninggalkan truk dan memakai kompas untuk berjalan ke sebuah tempat.

Angin puting beliung muncul di belakang Ksatria 5-8. Kakinya tetap melangkah melawan besarnya angin.

Angin puting beliung lewat, secercah cahaya muncul membuat sekitar terang. Ksatria 5-8 sudah tiarap di gurun.

Ksatria 5-8 berdiri lalu menaikkan kacamata hingga bertengger di kepala.

DISTRIK A

Terdapet tulisan '08' di pagar depan.

"Lama tak ke sini. Makin parah saja," kata Ksatria 5-8 menatap pagar di sana.

Ksatria 5-8 mengambil smartphone lalu melihat pesan dari anonim.

PENGIRIM ANONIM, GERBANG 8, PUKUL 5 SORE

"Apa rencananya gagal?" Ksatria 5-8 mengambil teropong lalu melihat sekitar.

Beberapa truk lewat mengikuti mobil di depan.

"Air Core. Lebih cepat dari dugaan," kata Ksatria 5-8 menurunkan teropongnya.

.・゜゜・

Beberapa tentara menyebar membentuk barisan. Dengan seragam khas, topi pelindung, masker pelindung, mereka memegang senapan.

Tiga pria menghampiri tiga tentara yang keluar dari mobil.

"Apakah demonstrasi berhasil diredam?" tanya tentara wanita, Jung Seol-ah.

"Ya. Aparat keamanan yang meredamnya. Seharusnya, aku mengabarimu. Terima kasih sudah datang ke sini," kata pria lawan bicara Jung Seol-ah.

"Sekalian, aku mau bertemu Kepala Keamanan," kata Jung Seol-ah.

Pria itu tertawa. "Meski kau adalah Mayor, kau tak bisa masuk tanpa izin."

"Menjaga kerahasiaan memang penting. Namun, Intelijen Mayor tidak dilibatkan?" tanya Jung Seol-ah.

"Aku sudah sering bilang. Proyek Distrik A diurus Cheonmyeong. Jangan salah paham dan mohon pengertianmu," kata pria.

Jung Seol-ah menatap mobil dengan kaca hitam yang lewat sampingnya keluar dari Distrik.

"Mereka ke mana?" tanya Jung Seol-ah.

"Itu properti Cheonmyeong. Artinya, itu bukan urusanmu, Bu Jung," kata pria itu tegas.

Jung Seol-ah menatap dinding pagar tinggi di depannya. Ada nomor '01' di sana.

.

.

"Ini janggal. Mereka sangat membatasi ekspos Distrik A," kata Jung Seol-ah duduk di kursi mobil bagian belakang.

"Aku juga penasaran tentang itu," kata tentara lain di sebelah kursi kemudi.

"Kepala Keamanan Bedebah kabur setiap melihatku. Pak Oh Licik memakai Cheonmyeong sebagai dalih," kata Jung Seol-ah.

"Kepala Keamanan usianya di atas 50 tahun. 'Bedebah' sepertinya ...," kata tentara pria di depan Jung Seol-ah lalu menatap ke spion.

Tentara di kursi kemudi meliriknya.

"Kurasa itu cocok," lanjut tentara di depan Jung Seol-ah. "Astaga!" ucapnya melihat sesuatu di depan mobil.