Black Knight

03.1 | SELEKSI KURIR

VOTE N FOLLOW SEBELUM MEMBACA 😊

DISTRIK PENGUNGSI, SEMBILAN TAHUN LALU

Manusia berbondong-bondong keluar dari gedung. Satu pria di belakang memastikan sekitar. Pria itu berjalan mengikuti gerombolan di depan.

'DUAR!'

Ledakan terjadi membuat pria itu terlempar membentur dinding gedung. Asap menghalangi penglihatan.

'Perlawanan pengungsi sangat kuat. Maju. Tembak mati semua.'

Perintah tentara diikuti bawahannya. Menembak pengungsi sampai mati.

Tampak kepulan asap hitam dari beberapa titik di gedung Distrik Pengungsi.

Pria itu selamat dari ledakan. Berjalan ke sisi lain gedung, di dalam nampak beberapa warga Distrik Pengungsi duduk di lantai.

Pria itu memberikan pistol ke salah satu wanita di sana.

"Di sini hingga senja meski aman," ucap pria itu, Ksatria 5-8, pada wanita di sembilan tahun yang lalu.

"Baik," balas wanita itu mengangguk.

Mengenakan masker oksigen dengan rambut tampak panjang urakan, Ksatria 5-8 menutup pintu para pengungsi itu berada lalu pergi ke sisi lain di gedung itu.

'DUAR!'

Ledakan terjadi lagi. Ksatria 5-8 terlempar jatuh. Bangkit memegang senapan. Lalu menembak ke tentara yang bertugas menghabisi pengungsi.

Berpindah ke sisi lain di luar gedung, Ksatria 5-8 menembak para tentara yang melakukan hal sama.

Senjata api menembakkan peluru ke arah satu sama lain. Menyerang.

'DOR!'

'DOR!'

Tembakan terus mengalir bergantian dari satu penembak ke penembak lain. Ksatria 5-8 berlindung di balik tong besar. Tangan terulur mengambil senapan lain saat peluru habis.

Ksatria 5-8 berhasil menembak para tentara yang menyerang.

Ledakan granat terus terjadi menciptakan kepulan asap hitam yang menghalangi penglihatan.

Kesempatan Ksatria 5-8 berpindah ke sisi lain sambil menembak tentara. Agak membungkuk menondongkan senapan, Ksatria 5-8 memasuki gedung tampak sepi.

Suara kecil membuat Ksatria 5-8 waspada berbalik ke belakang mengecek kondisi.

Berbalik ke depan.

'DOR!'

'DOR!'

'DOR!'

Hujaman peluru dari senapan Ksatria 5-8 membuat tentara yang muncul tertembak.

Satu tentara berhasil sembunyi.

Tentara lain muncul dari balik pintu, mengarahkan senjata ke Ksatria 5-8.

Ksatria 5-8 berhasil menghadang serangan tentara itu. Lalu menghabisinya dengan menembak.

Tentara lain datang menembak Ksatria 5-8 yang segera berlari menjauh.

Tiga tentara itu berjalan siaga mencari Ksatria 5-8. Sebuah benda terlempar ke arah tiga tentara itu.

"Awas!"

'DUAR!'

Granat meledak menyerang tiga tentara itu.

Ksatria 5-8 bergerak cepat mendekati tentara yang akan menembak. Ksatria 5-8 menendang tentara itu.

Senjata Ksatria 5-8 berganti menjadi pistol yang berhasil menembak tentara. Terus berdatangan tiada habisnya melawan Ksatria 5-8 seorang.