EXTRA PART

16 2 0
                                    

VOTE DAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA ⭐


Di area parkir truk pengiriman yang terdapat di pusat logistik, tampak mereka yang mengenakan seragam kurir, berdiri mengelilingi dua petarung. Dua petarung yang berprofesi sebagai kurir.

Dua pria kurir saling berhadapan dengan dua tangan membentuk tinju di depan badan. Mereka menatap satu sama lain sambil berputar lalu mulai menyerang.

Pria tinggi lawan pria pendek.

Si pria tinggi memukul wajah lawan, lawan pun membalas dengan hal sama.

'BUGH!'

Pria yang lebih pendek menyerang dengan bogeman tangan kiri, kidal. Bogeman mengenai sisi perut pria tinggi bagian kanan. Hal itu membuat si pria tinggi langsung ambruk.

Sisi perut bagian kanan, posisi hati berada. Tentu langsung KO karena diserang di titik mematikan.

"Hah..." Si pria pendek menstabilkan napasnya.

'Prok prok prok'

"Kekuatan tidak hanya dipandang dari fisik saja," ujar salah satu kurir.

"Si pendek bahkan mampu mengalahkan si tiang," ujar kurir lainnya.

"Siapa yang berani melawan ku berikutnya?!" tanya si pria pendek pemenang pertarungan tadi.

"Dia ingin mencoba," ujar 5-8 mendorong lengan Yoon Sa-wol yang sedari tadi menonton pertarungan itu di sebelah kirinya.

"Hya, aku tidak ingin bertarung dengannya," ujar Yoon Sa-wol menatap tajam 5-8.

"Cobalah. Tunjukkan pukulanmu," ujar 5-8.

Yoon Sa-wol mendengus kesal lalu maju ke area pertarungan.

Yoon Sa-wol berhadapan dengan si pria pendek. Mungkin sekitar sepuluh senti lebih pendek dari Yoon Sa-wol.

Bersiap dengan tinju di depan badan, mereka berputar saling menaruh tatapan waspada karena lawan bisa menyerang kapan saja dan itu adalah pertarungan bebas.

Si pendek berlari menghampiri Yoon Sa-wol yang diam di tempatnya. Bukankah seharusnya Yoon Sa-wol maju menyerang atau bertahan setidaknya dengan dua kepalan tangan? Tapi tidak, tangannya diluruskan ke samping badannya.

"HYAAAAAAA!"

'BUGH!'

"Wah, sepertinya aku pernah melihat pukulan itu."

"Bukankah itu yang digunakan oleh 5-8."

"Ah, benar."

Seperti dejavu, 5-8 melihat Yoon Sa-wol memakai tekniknya. Teknik membogem wajah lawan sekuat tenaga sampai lawan KO.

"Sunbae, giliranmu melawannya," ujar wanita kurir, 4-1, mendongak menatap 5-8 yang lebih tinggi darinya.

"5-8, kau akan bertarung atau tidak?!"

"Apa jangan-jangan kekuatanmu sudah melemah?"

"Hahaha. Karena sudah tua, mungkin saja bisa dikalahkan oleh kita."

5-8 hanya memasang wajah datar tapi kakinya melangkah ke area pertarungan karena ucapan para kurir.

"Ani... sungguh kau akan melawanku?" Yoon Sa-wol terlihat takut.

"Eoh, lawan aku sekarang," ucap 5-8 lalu tersenyum tipis.

Yoon Sa-wol melihat ke sekitar lalu menatap ke arah 5-8 di depannya.

"Hya, Yoon Sa-wol pengecut!" teriak 4-1 melihat Yoon Sa-wol berlari menjauhi area pertarungan.

"Nanti saja! Nanti! Sekarang aku harus mengantar paket. Mereka akan kaget melihat wajahku babak belur. Aku pergi mengantar dulu!" jelas Yoon Sa-wol seraya berlari menuju truknya.

Black KnightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang