06.3 | SELAMATKAN YOON SA-WOL

8 2 0
                                    

VOTE DAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA✨

Jung Seol-ah tampak melemaskan otot-otot lehernya.

Menunduk.

Mendongak.

Menghela napas berat.

.・゜゜・

"Kepada para pengungsi yang akan melakukan pemeriksaan kesehatan, harap mengantri untuk mendaftarkan diri."

Para pengungsi masih menjalankan vaksinasi. Sepertinya efek negatif vaksin itu belum tersebar.

"Demi meningkatkan kekebalan tubuh dan kesehatan pengungsi, vaksin diproduksi Farmasi Cheonmyeong dan telah diuji klinis. Vaksin ini aman."

.・゜゜・

Ryu Seok duduk di ranjang melakukan transfusi darah.

"Ini sudah waktunya mereka mati," ucap Ryu Seok.

"Ya. Masa inkubasi telah lewat dan mulai berefek," balas Pak Oh.

Ryu Seok menyeringai akan pernyataan Pak Oh.

.・゜゜・

DISTRIK PENGUNGSI

Kakek dan Nirguna berlari di jalanan membelah kerumunan. Tampak orang-orang terbaring tak bernyawa.

"Apa yang terjadi?" tanya Kakek khawatir.

"Tampaknya wabah. Padahal, akan segera relokasi. Kesialan menjelang hal baik," ucap salah satu warga.

"Wabah?" Kakek melihat kertas melingkar di tangan jasad yang pernah di vaksin. "Nirguna. Tes kesehatan."

"Apa?" Nirguna tak paham lalu memperhatikan kertas di lengan jasad. "Gawat."

"Wae?" tanya Kakek.

"Dungu dan Pandir juga ikut," balas Nirguna lalu segera berlari menghentikan dia temannya.

"Apa?"

"Aish!"

Kakek berlari ke gedung tempat tinggal lalu menarik tambang membuat bel di lantai atap gedung berbunyi.

Sinyal.

.

.

Ksatria 5-8 yang sedang melihat cetak biru di gedung tanaman, mendengar bel.

.

.

Menarik tambang itu membuat Kakek lelah.

4-1 masuk ke gedung Kakek. "Eoreusin, ada apa?"

"Tes... Tes kesehatan... Jangan ikut tes kesehatan! Jika divaksinasi... bisa mati," jelas Kakek terengah-engah.

4-1 segera mengirim pesan grup lewat smartphone.

Rekan dalam grup langsung mengecek pesan dari 4-1.

4-1: MENINGGAL KARENA VAKSIN

"Pokoknya, harus dihentikan."

Rekan Ksatria 5-8 segera berlari menghentikan vaksinasi.

Nirguna berlari mendekati area vaksinasi.

"Wah, hanya perlu divaksinasi saja."

"Hanya sakit sedikit, 'kan?"

Dungu dan Pandir masih mengantri menunggu giliran vaksin.

"Semua, tunggu! Jangan masuk ke sana! Divaksinasi bisa mati!" teriak Nirguna berlari ke area vaksin dijagal tentara penjaga.

Black KnightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang