Layar menunjukkan dua pria di sisi kanan dan kiri.
Di kiri ada pria berkumis memakai baju tanpa lengan. Tangan mengepal bak petinju.
Di kanan ada pria berponi urakan. Berhoodie. Tangan juga mengepal bak petinju.
Fight!
JOO GYEONG-NAM VS PENGUNGSI 034
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Layar besar di gedung itu membuat orang-orang menaruh perhatian. Cuplikan Joo Gyeong-nam bertarung di babak pertama.
Berganti Yoon Sa-wol.
Foto mereka beserta nama. Terpampang di layar elektronik gedung itu. Layar manapun.
Menarik perhatian entah mereka yang menuruni tangga jalan. Ataupun dalam ruang berkaca.
Cuplikan mereka berdua saat babak balapan juga diputar.
.
.
Ryu Seok juga memperhatikan dari ruangannya.
"Sesuai perkiraan, semua tertarik pada si Pengungsi," ucap Pak Oh tersenyum.
Ryu Seok duduk di kursinya. Kaki menyilang di atas kaki lain. Kedua tangan dilipat di dada. "Apalagi dia masuk final. Ke depannya lebih penting untuk kita."
"Baik, Pak. Seleksi Kurir ini adalah langkah yang luar biasa," ucap Pak Oh.
"Aku harap Pak Oh punya ide untuk langkah selanjutnya," ucap Ryu Seok.
"Baik. Aku akan berusaha," ucap Pak Oh.
.・゜゜・
Sebuah mobil berjalan memimpin truk proyek. Diikuti mobil lain. Menuju tempat proyek besar dijalankan.
.
.
"Pembangkit listrik akan masuk ke Distrik A. Kita tunggu aba-aba dari 6-3," ucap Ksatria 5-8 memimpin rapat.
Pria yang di tatap oleh Ksatria 5-8 mengangguk. Pria wajah baby face. Pernah menjadi penjaga mesin pelempar bola melatih Yoon Sa-wol.
.
.
Saat ini, Ksatria 5-8 dengan pakaian gelap. Jaket kulit hitam. Masker hitam. Berdiri menghadang mobil pemimpin truk.
Tampaknya truk di tengah memiliki hubungan dengan pembangkit listrik yang akan masuk ke Distrik A.
"Siapa itu?" tanya sopir mobil lalu menginjak rem karena Ksatria 5-8 tak menyingkir.
Truk dan mobil di belakang ikut berhenti.
"Dasar pengungsi sialan! Mau ku tabrak?!" Sopir itu hendak mengurus Ksatria 5-8 tapi mobil lain muncul dari samping menerjang mobil itu.
