05.5 | EMISI ZAT BERBAHAYA

7 2 0
                                    

VOTE DAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA✨

Menahan Pak Oh dengan menarik dasi. Kedua kaki Pak Oh masih di lantai dalam.

Ksatria 5-8 meluruskan tangan, Pak Oh terdorong ke depan.

Pak Oh melirik ke bawah melihat daratan keras di bawah sana. Kedua tangan berpegangan pada dasi yang mencekat lehernya.

Tangan kiri memegang bungkus rokok, Ksatria 5-8 mengambil sebatang rokok dengan bibirnya. Menyalakan pemantik. Merokok sambil menahan dasi Pak Oh.

Menatap ke titik lain dari dalam gedung, Ksatria 5-8 sesekali menarik dasi Pak Oh membuat wajah pria tua itu makin keunguan. Darah terhambat. Napas tercekat.

"Sudah tahu rasa sesak napas?" tanya Ksatria 5-8 menatap wajah Pak Oh.

"T—tolong a—aku," mohon Pak Oh.

Ksatria 5-8 menghisap rokoknya sekali lalu melempar puntung rokok.

Menarik dasi Pak Oh membuat pria tua itu kembali ke dalam gedung.

'Brugh!'

Dilemparkannya Pak Oh membentur lemari di sana.

Dua tangan Pak Oh yang terborgol bergerak melonggarkan dasi yang mencekat leher.

"Permintaan kami mudah," ucap Ksatria 5-8.

"Informasi dan pergerakan Pak Ryu Seok demi menangkapnya," ucap Jung Seol-ah.

"Informasi... dan pergerakan?" Pak Oh masih menstabilkan napasnya.

"Kau mau disalahkan atau menyalahkannya?" tanya Jung Seol-ah.

Ksatria 5-8 menatap Pak Oh menunggu jawaban.

.・゜゜・

Kamp berdiri di Distrik Pengungsi yang selalu dirambah polusi. Kamp berdiri menampilkan petugas kesehatan yang akan melakukan vaksinasi.

'Kepada para pengungsi yang akan tes kesehatan untuk relokasi, harap mengantre untuk mendaftarkan diri.'

"Sudah selesai?" tanya seorang pemuda pada petugas kesehatan setelah divaksin.

"Ya. Kau bisa direlokasi ke Distrik Umum jika sehat," jelas petugas kesehatan.

"Terima kasih."

"Tolong beri tahu pengungsi lain untuk segera vaksinasi."

"Baik."

.・゜゜・

Ksatria 5-8 dengan seragam kurirnya, menaruh botol bening berisi bubuk di meja Kakek.

Ksatria 5-8 berjalan ke sekitar untuk melihat tanaman yang tertanam di pot tabung besar.

Pot berisi tanaman berjejer di dinding. Tersusun sekitar 4 pot dari atas ke bawah tergantung rantai.

"Tanaman ini bertahan," ucap Ksatria 5-8.

"Ya. Meski ada kalanya mereka layu, tanah itu dibawa dari selatan," jelas Kakek sedang mengerjakan sesuatu.

"Daerah selatan?" tanya Ksatria 5-8 menatap Pak Oh.

"Ya. Bagaimana udara Distrik Umum?" tanya Kakek.

"Sulit sepuluh menit tanpa masker," balas Ksatria 5-8.

"Meski direlokasi, pengungsi tak bisa menghirup udara segar," ucap Kakek.

Ksatria 5-8 memperhatikan bunga kuning kecil yang muncul dari tanaman di pot.

Black KnightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang