05.4 | PEMBANTAIAN

5 2 0
                                    

VOTE DAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA 🌟

Kembali ke sasana olahraga. Ksatria 5-8 masih berbicara dengan Yoon Sa-wol.

"Yoon Sa-wol." Ksatria 5-8 tersenyum tipis. "Maksudku, 5-7."

"Hm."

"Aku sudah ceritakan semuanya. Masih ada pertanyaan?" Ksatria 5-8 memperhatikan Yoon Sa-wol.

Yoon Sa-wol menggeleng. "Tidak ada."

Ksatria 5-8 mengambil sesuatu dari saku lalu dilepar ke Yoon Sa-wol.

Yoon Sa-wol menangkap benda itu.

"Mau bergabung atau tidak?" tanya Ksatria 5-8 lalu berdiri dan pergi dari sana tanpa menunggu jawaban Yoon Sa-wol.

Yoon Sa-wol menunduk menatap tabung kecil berisi peluru. Sepertinya peluru yang pernah bersarang di kepalanya.

.・゜゜・

Truk melaju di jalanan berdebu saat hari mulai gelap.

Gedung Kakek.

Tampak satu penghuni terbaring di sofa.

Kakek membuka lemari yang menutup ruangan. Sambil menguap. "Aigoo, kamjagiya!"

Sosok pria kurir memegang kotak paket mengagetkan Kakek.

"Ada paket, Pak," ucap Yoon Sa-wol berbisik.

"Untukku?"

Yoon Sa-wol mengangguk.

Di ruang kerja, Kakek membuka kotak paket itu. Yoon Sa-wol duduk di kursi seberang meja.

Kakek mengambil trophy kemenangan Yoon Sa-wol.

"Apa ini? Kenapa kau berikan padaku? Kau yang memenangkannya. Ini punyamu," ucap Kakek menyodorkan trophy itu ke Yoon Sa-wol. "Ambil kembali. Simpanlah baik-baik."

Kakek duduk di seberang meja.

"Harabe," panggil Yoon Sa-wol.

Harabeoji - Kakek.

"Wae?" tanya Kakek sambil menggaruk punggung dengan penggaris.

"Cita-citaku terwujud, tetapi ternyata dunia luas," ucap Yoon Sa-wol.

"Tentu saja, Bocah. Kau baru mulai. Banyak sekali yang harus kau pelajari. Perlahan-lahan kau akan menjadi dewasa. Arraseo?" jelas Kakek.

Yoon Sa-wol berdiri. "Sekian pembelajarannya. Jangan mati dahulu."

Ucapan Yoon Sa-wol membuat Kakek tersenyum. Juga dirinya.

.・゜゜・

Jung Seol-ah berdiri di sebelah mobil. Bersandar di sana. Di jalanan berdebu.

Truk kurir datang dan berhenti di depannya. Debu tebal pun beterbangan.

Ksatria 5-8 turun dari truk. Berjalan perlahan mendekati Jung Seol-ah.

Jung Seol-ah memberikan smartphone pria bertato segitiga pada Ksatria 5-8. Berkas di smartphone terdapat yang tidak bisa dibuka. Mungkin pihak tentara sudah bisa membukanya.

"Bukti penculikan dan peledakan di putaran final sudah valid, tetapi tak terbukti ulah Pak Ryu Seok atau Cheonmyeong. Tak ada informasi rencana berikutnya di berkas terkunci," jelas Jung Seol-ah.

Ksatria 5-8 mengantongi smartphone. "Kalau GPS?"

"Dia bepergian, tetapi tak ada titik koordinat yang sama. Tampaknya mereka berkumpul saat ada perintah, lalu berpencar," jelas Jung Seol-ah.

Black KnightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang