13

7.5K 729 43
                                    

  "Mau dipanggil apa Ndream nanti kalo 2 anggotanya ada yang gay begini?"

Mark menggebrak meja cukup keras hingga yang lain terlonjak bukan main, si alis camar menatap kedua J yang ada di depannya dengan tajam sampai-sampai keduanya menunduk untuk menghindari tatapan itu.

"Bang, uda—"

"Shut the fuck up, Mahesa."

Nyalinya langsung ciut lantaran Mark menyuruhnya untuk diam dengan suara baritonnya, Hesa lalu kembali duduk diam. Mark itu tipe orang cukup seram jika ia marah, semuanya dibuat tunduk kepala olehnya.

"Jadi begini yang kalian berdua lakuin dibelakang kita? diem-diem?" Mark masih menatap keduanya, tajam. Sangat.

"Udah berapa lama kalian berdua ngelakuin hal menjijikkan kaya gini."

Sontak saja, hati Jevin seperti ditusuk beribu-ribu pisau, ia benar-benar dibuat bungkam oleh si Kanada. Jevin menghela napasnya, ia menatap ke sembarang arah dengan posisi masih menunduk. "G-gue—"

"Lo terus ngelak Jev, buktinya juga udah jelas. Di foto itu kalian berdua, dan bisa-bisa lo masih ngelak kaya gini."

"Lo mau bikin malu nama Ndream?"

"Selama ini gue udah berusaha ngebangun nama Ndream tetep bersih, tapi lo berdua malah ngelakuin hal menjijikkan yang gak pantes—"

"Kalo Jevin pacar gue kenapa?"

Jaegar tiba-tiba saja berdiri, dan mengucapkan kalimat yang membuat semuanya kaget bukan main, bahkan Jevin pun. Kini, ia berdiri dan tepat dihadapan Mark. Sedari tadi hatinya benar-benar tak bisa membiarkan Jevin yang hanya di omeli sejak tadi, amarahnya mulai naik saat Mark mengucapkan kalimat-kalimat menyakitkan itu.

Yang lain sontak ikut berdiri, dan memasang ekspresi wajah terkejut. Apalagi Hesa sampai menganga karena sangking tak percayanya. Mark menunjukkan senyum sinisnya, ia mengalihkan pandangannya, dan lalu mendorong bahu Jaegar dengan 1 jarinya.

"Jadi selama ini kalian Backstreet?!" Hesa, Chandra, dan Raden berucap bersama-sama.

Mark kembali menatapnya dengan remeh, "dan lo bangga ngelakuin hal ini?"

"Gue cinta sama Jevin, gue suka sama dia, gue gak peduli kalo lo sama yang lain mau anggep gue sejijik apapun, gue tetep cinta sama Jevin. Gue tau, hubungan kita berdua emang gak pantes ditampilin ke khalayak ramai, dan emang dilarang, tapi gue gak bakal mau ngelepasin Jevin. " Jaegar berucap setenang mungkin, penjelasannya membuat Jevin terdiam bahkan yang lain.

Suasana sempat hening beberapa saat, Mark juga belum bisa untuk berbicara. Jaegar sedari tadi sudah mengelus tangan Jevin dibelakangnya, ungkapan yang Jaegar ucapkan benar-benar membuatnya menjadi berpikir, dan tak bisa mengucapkan apa-apa.

"Putusin Jevin atau lo berdua keluar dari tim—"

"Fine, kalo itu mau lo. Gue sama Jevin bakal keluar. Gue gak perlu aturan dari lo." Jaegar kembali berujar, di sorot matanya bisa dilihat kebencian saat menatap Mark.

BUGH!

"BANGSAT! LO GAK TAU SECAPEK APA GUE NGEBERSIHIN NAMA NDREAM DULU! BRENGSEK, DENGAN SANTAINYA LO DATENG DAN BIKIN MASALAH BARU!"

Mark mendorongnya, hingga punggung Jaegar membentur tembok dibelakangnya cukup keras. Dilihat bahwa pria itu benar-benar di kuasai oleh kemarahannya, ia memukul bagian perut Jaegar yang langsung membuatnya meringis.

BUGH!

"Bang! Udah!"

Semuanya dibuat kalang kabut untuk menenangkan Mark agar ia tak memberikan pukulan yang lebih keras lagi padanya. Jevin dan Raden berusaha keras untuk menahan bahu Mark untuk menjauh dari Jaegar.

BUGH!

"Fuck!"

Jaegar meringis nyeri saat wajahnya di pukul sangat keras.

"LO BIKIN GUE MAKIN CAPEK, BAJINGAN!"

BUGH!

Satu pukulan terakhir berhasil ia berikan pada sudut bibirnya, Jevin dan Raden berhasil untuk menjauhkannya dari Jaegar yang sudah jatuh dengan wajahnya yang lebam dan beberapa titik di wajahnya berdarah. Jevin langsung menghampirinya, napasnya memburu dan jantungnya berdetak kencang karena melihat kondisinya.

Ia langsung memapah tubuh Jaegar dibantu dengan Hesa untuk keluar dan pergi dari sana.

"Cepetan Jev, Motornya Jaegar biar gue bawa!" Hesa berucap.

Jevin langsung naik ke motornya, dengan Jaegar yang ia bonceng dibelakang. Dengan cepat ia langsung meng gas motornya di ikuti Hesa yang membawa motor Jaegar.

——

Miya sedari tadi mondar-mandir di depan pintu, dengan Rahel yang duduk di kursi sambil menatapnya. Sudah hampir 1 jam mereka disini, namun belum ada tanda-tanda dari sang pemilik rumah, Rahel sudah memberi tahunya untuk datang lagi nanti tapi perempuan itu kekeuh dengan pendiriannya.

"Kak Jevin!"

Miya terkejut dikala 2 motor bersamaan datang, makin dibuat terkejut lagi saat melihat Jaegar yang dibelakangnya sudah babak belur.

Jevin dengan segera turun dan memapah tubuh Jaegar kembali dibantu oleh Hesa untuk masuk kedalam rumah. Miya dan Rahel pun ikut serta masuk kedalam untuk mengetahui apa yang terjadi sekarang.

Ia menaruh Jaegar di sofa, dan Jaegar langsung ambruk juga sambil terus-menerus meringis. Jevin langsung mengambil obat-obatan untuk mengobati lukanya.

Hesa duduk disampingnya, sambil napasnya terengah-engah. Ia lalu kembali berdiri dan menarik tangan Rahel disana. "Anterin gue Hel, urgent pisan ini,"

"Ogah!"

"Cepetan ih! Nanti gue kasih duit!"

Mau tak mau Rahel langsung menghantarkan kakaknya itu.

Jevin kembali dengan kotak obat p3k di tangannya, ia langsung duduk disamping Jaegar dengan khawatir. Jevin mengoles salep pada beberapa titik diwajahnya yang luka dan membuat Jaegar kembali meringis nyeri.

"Kak.."

Jevin benar-benar lupa jika masih ada Miya disana, setelah selesainya ia mengobati luka Jaegar, Jevin bangkit dan mengisyaratkan Miya untuk mengikutinya ke halaman belakang rumah.

Miya menunduk, matanya masih tak berani untuk menatap Jevin. Dengan pelannya gadis itu berkata.

"Aku udah tau siapa yang ngirim foto itu."

"Siapa?"













































































"Karina sama Bima."










































































































——

Jeng jeng jeng

w bela-belain ke tukang pulsa demi up, bilang gini dong "makasi ya pacarnya markli"

WOKWOWKKWOKWOWK

SEE YAA

B A C K S T R E E T
© dlowbattries, 2023

Backstreet, Jaemjen.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang