Malam ini, Jaegar baru saja pulang, karena tadi siang Mark menyuruhnya untuk membantu membereskan barang-barang eskul yang kemarin belum selesai.
Di tangannya menenteng plastik putih, karena sempat mampir ke minimarket sebentar tadi membeli beberapa barang yang mamanya suruh.
Tangannya membuka kenop pintu, berjalan kedalam dan menaruh belanjaannya di atas meja. Jaegar pun duduk di sofa sembari menghela napasnya.
"Widih, makasih ya sayang? Mandi dulu sana, mama sama Jevin lagi siapin makan malem. Mama mau buang sampah sebentar,"
Netranya yang tadinya tertutup langsung terbuka di saat mendengar nama Jevin terucap, dengan cepat ia bangkit dan berjalan menuju dapur.
Sudut bibirnya membuat lengkungan ketika melihat tubuh Jevin berdiri di sana. Dengan langkah pelan ia berjalan mendekatinya.
Hup!
"Anji—ish, minggir!"
Jevin terlonjak saat sebuah tangan melingkar di pinggangnya secara tiba-tiba, untung pisau di tangannya tidak melayang.
Jaegar menaruh dagunya pada bahu itu, hidungnya menyentuh leher putihnya, dan sesekali di kecup. Jevin menepuk paha Jaegar agar pria itu berhenti mengganggunya, tapi Jaegar malah makin menjadi-jadi.
"Minggir! Nanti ada yang liat!" Jevin berucap pelan.
Jaegar menghela napasnya, dan langsung membuat Jevin merinding seketika saat napas hangat menerpa lehernya.
Cup!
Satu kecupan mendarat di pipinya.
Setelah itu, Jaegar melepas pelukannya dan berdiri di samping. Netranya menatap ke arah wajah Jevin yang terlihat serius memotong-motong sayurannya, sedetik kemudian ia tersenyum.
"Sini, gue bantuin," tawar nya.
Jevin melirik, "gausah, mandi aja sana."
Chup!
Chup!
Chup!
"Jaegar, issh!"
Jaegar langsung lari.
Selang beberapa menit, makanan siap di hidangkan diatas meja. Mama dan Jevin melakukannya bersama dengan team work yang baik, sehingga makanan lebih cepat matang dan selesai.
Kini, di meja makan, papa, mama, dan Jevin duduk disana menunggu Jaegar yang masih belum juga turun. Suasana begitu canggung karena papa masih sibuk dengan ponselnya, dan terbalik halnya dengan wanita yang duduk di depannya. Ia mengajak Jevin untuk mengobrol santai sehingga suasana canggung itu mulai sedikit terendam.
Jevin menengok, saat melihat Jaegar dengan kaos hitamnya melangkah turun dari anak tangga.
"Ayo makan," mama berucap.
Jaegar mengambil kursi kosong di samping Jevin, ia mengambil piring milik Jevin dan mulai menyendok nasi untuknya.
Disana, mama tersenyum jahil melihat anak perilaku manis laki-lakinya.
"Mama gak di ambilin juga nih?" Ia bergurau.
Canda menghiasi ruang makan itu, setelah mengambilkan nasi untuk Jevin tangannya terulur untuk mengambil piring mamanya dan menyendok nasi untuk wanita itu dengan senang hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Backstreet, Jaemjen.
Fanfiction[ JAEMJEN ] Jaegar yang tak sengaja berkata kalau Jevin itu pacarnya. "Jadi, selama ini kalian backstreet?" dom; Jaemin! sub; Jeno! Harsword - gay - mpreg - school life. 🔞 © dlowbattries