22

7.7K 583 16
                                    

  Jevin terduduk di pinggir ranjang sembari melahap sepotong daging sisa yang Theo buat tadi. Acara makan bersama tadi berjalan cukup mulus walaupun Jevin memang jengkel karena Eric terus menatap kearah kekasihnya.

Jevin memutuskan untuk pergi melangkah ke meja belajarnya, ia mengeluarkan beberapa buku pelajaran untuk ia baca.

Terdengar suara pintu terbuka, Jevin pun menengok dan mendapati Jaegar disana.

Pria itu meliriknya sekilas, "pulang sana, belajar." Jevin kembali melayangkan pandangannya pada buku-buku di atas mejanya.

Jaegar menghampirinya, ia mengelus surai halus Jevin yang tak lain adalah kesukaannya. Si Leo menarik kursi disamping Jevin dan lalu duduk disana.

"Widih, gini dong belajar bareng,"

Suara itu reflek membuat keduanya kaget dan menoleh bersamaan kearah pintu, mereka menemukan seorang pria dengan kaos hitam tengah bersender didepan pintu. Theo.

Disana, Theo menghampiri keduanya sembari membawakan piring berisi buah-buahan sebagai camilannya lalu menaruh piring itu di atas meja belajar Jevin.

Jantung keduanya berdetak kencang, untung saja Theo hanya melihat mereka sedang belajar.

"Thank's, bang."

Ucapan Jaegar langsung di acungi jempol olehnya, "nanti kalo ada yang ga ngerti panggil gue  jangan lupaaaa," 

Setelah mengatakan itu, Theo pergi dan menutup pintu kamarnya. Jaegar dan Jevin pun langsung bernapas lega, netra Jevin ia fokus kan lagi pada buku-buku dimejanya, sedangkan si Leo malah fokus memperhatikannya sangat intens membuat Jevin ingin sekali menampar wajahnya itu dengan buku yang sedang ia pegang.

"Pulang sana ah!" 

Bukannya takut Jaegar malah gemas, sampai ia dengan tiba-tiba mencium pipi putih yang mulai memerah itu. Jevin mendengus, wajahnya ditekuk karena kesal, dan sang dominan malah makin gemas.

Jaegar terkekeh pelan, ia menyeret piring berisi buah tadi untuk diletakan tepat didepan Jevin. "Makan," ia beruap lalu mendaratkan satu kecupan lagi tepat di pipi itu.

Jevin tak menjawab, bahkan mengacuhkannya. 

"Makan, biar dede bayinya cantik kaya Mommynya." Bisiknya.

DUAGH!

"ENYAH LO SINTING!"

Jaegar tertawa, ia menangkup kedua pipi Jevin dan mencium bibir plumnya dan sedikit melumat membuat Jevin langsung saja berusaha mendorong bahunya.

"Mhnn!"

Jaegar melepaskannya, ia menggusak rambut hitam Jevin sambil tersenyum, berbeda halnya dengan Jevin yang tengah memasang wajah kesal.

"Gue pulang, inget jangan minum kopi. Jangan stres, jangan kecapean, jangan makan-makanan sembarang, jangan nekat ngelakuin hal yang berat, kalo ada apa-apa telfon gue langsung, ya? Besok bareng gue aja, gue jemput pagi-pagi."

"Iya iya! Sana pulang!"

Cup!

Satu kecupan manis di daratkan lagi di pipi putihnya, sebelum akhirnya Jaegar pergi dari sana.

Jaegar turun, dan matanya menangkap seseorang yang tengah duduk di sofa sana sambil menatap kearahnya.

"Udah mau balik, Bas? Gak nginep?"

Tiba-tiba saja, Theo datang dari arah dapur. Jaegar menggeleng sebagai jawabannya, "kapan-kapan aja, gue balik ya."

Theo pun ikut mengantarnya ke depan pintu, dia menepuk pundak Jaegar dua kali sebelum akhirnya pria itu keluar.

Namun, Jaegar kembali menghampirinya lagi, "Oh iya, Jevin tolong ingetin jangan di biarin minum kopi ya,"

"Tumben Lo, kenapa emangnya?"

"A-ah, 2 hari lalu dia kebanyakan minum kopi, terus ngeluh-ngeluh sakit kemaren, jadi daripada dia ngeluh-ngeluh lagi mending jangan di biarin dulu,"

Theo mengangguk, "tenang, gue ingetin nanti, hati-hati lo."

Siapa sangka dari atas sana, Jevin melihat interaksi keduanya dari jendelanya. Senyum tipis terukir ketika melihat Jaegar dengan sok tampan mengibas rambutnya ke belakang.

Jevin suka melihat interaksi keduanya, dan Jevin suka melihat. . . Jaegar.

Terlihat acara bincang-bincang mereka selesai dan Theo kembali masuk, Jevin masih memperhatikan Jaegar bahkan saat pria itu naik ke atas motornya.

"Jev!"

Dirinya terlonjak di kala, Jaegar menyadari keberadaannya dan melambaikan tangan kearahnya. Ia lantas memudarkan senyumannya.

Jevin melambai, tapi untuk mengisyaratkannya agar segera pulang dari sana.

Di lihat, senyum Jaegar tercetak.

Dan membuat, Jevin ikut tersenyum.























——

pendek dulu deh, MALES
H

ehehrhehehhe


walopun males2 begini w ttp melanjutkan demi kalian smw, BILANG APA

B A C K S T R E E T
© dlowbattries, 2023

Backstreet, Jaemjen.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang