Chapter 2

338 33 0
                                    

***

2 tahun kemudian hari begitu cerah, sang surya baru saja menampakan dirinya menyapa dengan cahayanya.

Dahyun terbangun dari tidurnya karena suara alarm yang menggangu pendengarannya. Jam menunjukkan pukul 06.35, Dahyun turun dari ranjangnya berjalan gontai menuju kamar mandi bersiap untuk sekolah. Sekarang Dahyun sudah kelas 9.

Dahyun sudah terbiasa dengan kehidupan barunya, Dahyun semakin terbuka kepada Yoona dan akrab dengan Nayeon, Dahyun mulai merasakan kasih sayang yang diberikan dari eomma dan kakak angkatnya itu, ia menyadari bahwa keluarga bukan hanya soal hubungan darah, tetapi tentang siapa yang bersedia menerima kita dan mereka yang mampu membuat kita merasa disayangi.


Di dapur Nayeon dan eomma sedang duduk berhadapan di kursi makan menunggu sarapan siap

"Sayang.." panggil eomma

"Ne eomma?"

"Kamu nanti pulang harus bersama Dahyun ya, Albert sedang ada urusan sampai besok jadi ga bisa antar jemput kalian, eomma udah pesanin kalian taxi untuk sekarang kalian berangkat."

"Ne eomma" jawab Nayeon.

"Ya sudah eomma berangkat sekarang ya.. ada kerjaan kantor yang harus cepat diselesaikan, bilang ke Dahyun eomma udah berangkat"

*Cup
Yoona mengecup kening putrinya.

"Ne.. hati-hati eomma" ucap Nayeon.

Tidak lama Dahyun turun menuju dapur dengan pakaian sekolahnya lengkap.

"Eomma mana?" tanya Dahyun setelah duduk di kursinya.

"Udah berangkat" jawab Nayeon dengan  makanan penuh dimulutnya.

Dahyun langsung menyantap makanan diatas meja.

Mereka selesai dengan sarapannya.

"Sekarang kita berangkat naik taxi, om Albert lagi ada urusan" ucap Nayeon sambil berdiri dan mengendong tasnya

"Ne" jawab Dahyun singkat.

Mereka pun keluar lalu menaiki taxi yang sudah menunggu di depan gerbang mansion.

Diperjalanan, mereka disibukkan dengan kegiatan masing-masing, hening, tidak ada suara, selain suara kendaraan yang berlalu lalang dan suara klakson. Nayeon sibuk menatap handphonenya, Dahyun menyumpel telinganya dengan headset lalu memejamkan mata karena rasa kantuknya masih ada.

Sesampainya disekolah
"Dahyun.. nanti pulang tunggu noona, kita pulang bareng pake taxi lagi" ucap Nayeon

"Tapi Dahyun ada latihan, noona pulanglah duluan. nanti Dahyun ikut aja sama temen"

"Oh ya sudah noona mau nunggu temen noona dulu disini, kamu masuk duluan!"

"Ne" jawab Dahyun langsung pergi meninggalkan Nayeon.

Dahyun berjalan memasuk gedung sekolah menuju kelas, seperti biasa murid lain selalu memperhatikan Dahyun dengan pandangan yang berbeda-beda, ada yang mengagumi ketampanan dan kecerdasan Dahyun, ada juga yang tidak suka karena Dahyun bersikap dingin dan acuh kepada semua murid disana dan itu menambah kesan keren menurut beberapa orang, walaupun begitu para siswi semakin tertarik padanya bahkan ada yang menyatakan perasaannya kepada Dahyun, tapi namja itu malah menolaknya.

Tak lama ada yang berteriak sambil menepuk pundak Dahyun membuatnya tersentak kaget.

"Hyunn!!" Teriak namja seumurannya.

"Yak! Chaeyoung, jangan membuatku kaget terus" ucap Dahyun kesal tetapi ekspresinya tetap datar. Dahyun dikenal sebagai orang yang jarang tersenyum setelah kepergian orangtuanya, bahkan dia hanya memiliki beberapa teman saja yang masih bisa dihitung oleh jari.

The Revenge [Saida]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang