Chapter 14

307 36 0
                                        

***

Dahyun melangkah menuju balkon dengan perasan sedikit takut. Seseorang tengah menunggunya di sana. Sama seperti Sana, Dahyun merasa heran mengapa tiba-tiba tuan Minatozaki datang dan tidak seperti biasanya tuan Minatozaki selalu membicarakan sesuatu dengannya tidak di tempat yang lain selain di markas Black Astra.

"Apa ada yg perlu dibicarakan?" tanya Dahyun seraya duduk di samping appa dari istrinya itu.

"Bagaimana kondisimu? apa kau melukai putriku?" tanyanya sembari berseringai tipis tanpa melihat ke arah Dahyun. Tuan Minatozaki sudah tahu apa yang terjadi.

"Maafkan saya. Saya sudah berusaha tidak sampai melukainya" ujar Dahyun.

"Baguslah.. jangan sampai itu terjadi dan kau pasti bisa mengendalikan dirimu sendiri" ucap tuan Minatozaki seraya menyalakan rokok lalu dihisapnya.

"Ne, sekali lagi saya minta maaf"

"Itu tidak perlu, seharusnya saya yang meminta maaf atas nama putriku, ternyata dia masih nakal" tuan Minatozaki kembali terkekeh.

"Tidak masalah" jawab Dahyun.

"Luangkan waktumu untuk Sana, dekati dia. Untuk sekarang urusan tentang orangtuamu ada Heechul yang urusan, jadi kau tenang saja" jelas tuan Minatozaki

Dahyun mengangguk paham. Mendekatkan dirinya dengan Sana? mungkin tidak mudah, pikir Dahyun. Lagi pula Dahyun tidak memiliki perasaan apa-apa terhadap Sana dan ia terlalu kaku.

"Jika Sana berulah kembali terutama menemui Mark, kurung saja dia beberapa hari dikamar dan bawa namja sialan itu ke hadapan saya" ujar tuan Minatozaki serius.

"Arraseo" paham Dahyun, tetapi dirinya tidak yakin untuk mengurung Sana walaupun hanya beberapa hari dan itu perintah dari appa Sana, Dahyun tidak tega.

"Aah ne saya baru ingat, tentang kecelakaan Suho, Heechul sudah menemukan bukti lain"

"Jinjjayo?"

"Kau bisa datang ke markas sore nanti"

"Lebih baik sekarang saja" ujar Dahyun, Dahyun tidak suka menunda-nunda sesuatu apalagi ini berkaitan dengan orangtuanya.

"Apa Heechul tidak memberi tahu? Heechul menggantikan saya rapat untuk bekerja sama dengan beberapa pebisnis narkotika" tuan Minatozaki memang menjalani bisnis narkotika, selain itu dia juga memiliki beberapa club malam yang pasti Sana tidak ketahui.

"Baiklah kalau begitu. Sore saya akan ke markas" jawab Dahyun diangguki oleh tuan Minatozaki.

"Apa kau sudah siap menjadi pemimpin Black Astra?" tanya tuan Minatozaki tiba-tiba sembari menatap ke arah Dahyun.

Dia merasa Dahyun sudah benar-benar tepat menjadi pemimpin kelompok mafianya setelah melihat Dahyun yang mulai terbiasa seperti appanya. Dan juga Minatozaki Gong Yoo ingin hidup lebih bersantai diusianya sekarang.

"Kesiapan saya belum sepenuhnya. Bisakah kita bicarakan hal ini di markas saja? Saya takut Sana mendengarnya"

"Kau benar. Bicarakan ini dengan Heechul saja" tuan Minatozaki ingin Dahyun berbicara dengan Heechul karena Heechul pintar mempengaruhi seseorang, mengingat Dahyun yang sulit dipengaruhi, kemungkinan Heechul akan bisa membuat Dahyun secepatnya menjadi leader Black Astra.

"Ne"

"Masih tidak merokok?" tanya tuan Minatozaki lalu menghisap rokoknya

"Aniyo"

"Sehat sekali hidupmu Kim" -batinnya sembari bersmirk.


Dilain tempat tetapi di mansion yang sama. Sana sedang di dapur bersama Lea kepala maid di mansion ini. Mereka hanya bersantai duduk di kursi meja makan. Berbincang-bincang sekedar membahas kehidupan rumah tangga yang Sana tidak ketahui.

The Revenge [Saida]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang