Annyeonghaseyo
Happy reading readersnim***
Matahari terbit secara perlahan, langit hitam pun mulai pudar karena cahayanya. Sepasang suami istri masih terlelap dalam tidurnya dengan posisi sang istri menenggelamkan wajahnya di dada sang suami dan suami memeluknya.
*Tok tok tok
Suara ketukan pintu berulang kali terdengar hingga mata milik namja pemilik kamar terbuka. Dirinya masih mengantuk namun terpaksa manik monolidnya harus terbuka.
Ia melirik sang istri yang masih terpejam dengan pulas dan nyaman dalam dekapannya. Perlahan ia terduduk, membenarkan selimut pada tubuh sang istri lalu beranjak menuju pintu kamar. Suara ketukan pintu sesekali masih terdengar hingga Dahyun membuka pintu.
"Wae? kau mengganggu tidur ku noona" ucap Dahyun.
"Noona tidak peduli jika kau yang terganggu" jawab Nayeon dengan santainya membuat Dahyun mencebik kesal.
"Ck, ada apa"
"Jeong ada dibawah"
"Lalu apa urusannya dengan ku?"
Nayeon menatap Dahyun malas.
"Dia ingin minta maaf, cepat temui dia!" ujar Nayeon menarik-narik pakaian Dahyun. Dahyun hanya diam tidak peduli."Lain kali saja, aku masih mengantuk"
Dahyun hendak pergi masuk kedalam kamarnya namun Nayeon segera menahannya.
"Ayolah Dahyunie~ apa sulitnya memaafkan seseorang, kasian Jeong"
Nayeon mengguncang guncang lengan Dahyun. Nayeon kasihan pada kekasihnya itu yang merasa tidak tenang karena kejadian di mall waktu itu.
Jeongyeon takut Dahyun benar-benar tidak suka padanya dan tidak akan setuju dengan hubungannya dengan Nayeon. Maka dari itu Jeongyeon meminta Nayeon untuk membujuk adiknya agar memaafkan Jeongyeon.
"Ayolah dubuu~" rengek Nayeon yang masih mengguncang guncangkan lengan Dahyun.
Dahyun menghela nafasnya
"Hm aku maafkan, jadi suruh kekasih noona pulang" ucap Dahyun masuk begitu saja ke dalam dan menutup pintunya."Yak Dahyunie! Kau seperti tidak ikhlas.." teriak Nayeon. Ia pun mempoutkan bibirnya sembari bersedekap dada.
Tidak apa, yang terpenting Nayeon mendengar perkataan itu dari adiknya. Nayeon pun turun menuju lantai bawah menemui kekasihnya yang sedang menunggu diruang tamu.
"Sayang? bagaimana?" tanya Jeongyeon setelah melihat Nayeon walaupun Nayeon masih berjalan menuruni tangga.
"Dia memaafkanmu" jawabnya lalu duduk disamping namja tinggi itu.
"Jinjja?"
Nayeon menganggukkan kepalanya sembari berdehem mengiyakan pertanyaan kekasihnya.
"Tapi dia menyuruhmu untuk pulang" ujar Nayeon."Wae? berarti Dahyun belum memaafkan ku"
"Ani, dia sudah memaafkan mu sayang. Sudahlah jangan dipikirkan, Dahyun memang seperti itu" ucap Nayeon lalu menautkan jemarinya di jemari Jeongyeon.
"Lagi pula kau terlalu pagi kesini, Dahyun masih tidur tadi" sambungnya sedikit terkekeh.
"Mianhe, kau sendiri yang bilang untuk kesini pagi-pagi sekali" ujar Jeongyeon dengan bibir yang sedikit cemberut.
"Eoh, itu benar. Karena aku rindu padamu" ucap Nayeon dengan senyum yang mampu membuat Jeongyeon semakin jatuh hati pada yeoja dihadapannya ini.
Jeongyeon mencubit gemas sebelah pipi sang kekasih.
"Kenapa kau sangat menggemaskan sekali hm"

KAMU SEDANG MEMBACA
The Revenge [Saida]
AzioneKim Dahyun, harus meneruskan pekerjaan appanya sebagai seorang mafia dan dijodohkan dengan anak dari pemimpin mafia terbesar di Korea Selatan. Dikehidupan barunya lah Dahyun akan tahu pekerjaan appanya seperti apa yang dapat membahayakan dirinya bah...