***Kim Sana, yeoja yang selalu menjadi pusat perhatian orang-orang karena parasnya yang amat cantik itu tengah menatap pantulan dirinya di cermin. Ia sedikit tersenyum manis lalu menaruh lipstik yang telah ia pakai di dalam tasnya.
Sana beranjak dari duduknya untuk menghampiri Dahyun. Seperti biasa, pagi ini suaminya sudah berkutat dengan laptop dan terkadang beberapa berkas.
"Dahyun-ah?" panggil yeoja itu bersamaan dengan terbukanya pintu ruang kerja milik suaminya.
"Hm, kau sudah siap?" tanya sang suami menghampiri Sana yang berada diambang pintu.
Dalam hati Dahyun berbicara jika sang istri sangat cantik dengan makeup tipisnya.
Sana mengangguk lalu menggenggam lengan suaminya.
"Kita sarapan dulu" ucap Sana. Ia menarik Dahyun ke dapur.Makanan sudah tersedia dan tertata rapi di atas meja makan. Mereka pun memakan makanannya dengan tenang. Tidak ada obrolan diantara mereka, hanya suara dentingan alat makan yang terdengar.
Hari-hari telah mereka lewati. Sudah 6 bulan semenjak pernikahan, hubungan mereka semakin erat dan terlihat romantis oleh beberapa orang. Dan seperti yang sudah kita ketahui, mereka telah saling mencintai.
Sekarang mereka akan pergi ke LA hari ini. Dahyun diundang oleh salah satu miliarder di kota yang dijuluki City of Angels itu. Hanya acara pesta pertemuan para CEO besar dari berbagai negara.
Pada awalnya Dahyun akan pergi tanpa istrinya karena suatu rencana yang menyangkut Black Astra. Namun Sana terus merengek ingin ikut, lebih tepatnya memaksa.
Ia penasaran dan ingin merasakan mendampingi suaminya ke pesta diluar negeri yang pastinya hanya orang-orang terpandang saja yang akan hadir seperti di drama drama yang ia tonton.
Setelah kegiatan sarapan selesai Dahyun dan Sana langsung menaiki mobil milik Dahyun. Kali ini Dahyun duduk bersama Sana di kursi penumpang, supirnya lah yang mengendarai mobil.
"Benar tidak ada yang tertinggal?" tanya Dahyun.
"Ne, lagi pula jika ada yang tertinggal kita bisa membelinya" jawab Sana lalu menyandarkan kepalanya dipundak Dahyun.
Sebelah tangan Dahyun menarik pinggang sang istri mempersempit jarak antara mereka
"Jika kau masih mengantuk, tidurlah" ucap Dahyun dibalas deheman saja oleh Sana. Sana menyamankan posisinya dan tidak lama matanya pun secara perlahan tertutup.1 jam berselang. Dahyun dan Sana memasuki pesawat pribadi milik Dahyun, pesawat yang awalnya milik mendiang appanya dan sekarang menjadi milik seorang Kim Dahyun.
"Dahyun-ah.."
"Ne?" jawab Dahyun menoleh ke arah samping dimana sang istri duduk.
"Berapa lama kita disana?" tanya Sana.
"Saya tidak tau" Jawab Dahyun membuat Sana mengerutkan keningnya bingung.
"Bagaimana kau bisa tidak tau?" heran Sana.
"Mungkin sampai urusan disana selesai" jawab Dahyun.
"Lebih dari seminggu kan?" tanya Sana dengan menunjuk puppy eyesnya.
"Terserah mu" jawab Dahyun lembut dengan senyum tipis dibibirnya membuat Sana tersenyum senang. Sudah sangat lama Sana tidak berlibur ke luar negeri.
11 jam dalam pesawat, akhirnya pesawat itu mendarat dengan selamat di Bandara Internasional Los Angeles.
Sedari mereka turun dari pesawat hingga masuk ke mobil, Dahyun terus menautkan jemari besarnya di jemari milik Sana seakan Sana tidak boleh jauh dari dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Revenge [Saida]
ActionKim Dahyun, harus meneruskan pekerjaan appanya sebagai seorang mafia dan dijodohkan dengan anak dari pemimpin mafia terbesar di Korea Selatan. Dikehidupan barunya lah Dahyun akan tahu pekerjaan appanya seperti apa yang dapat membahayakan dirinya bah...