Chapter 8

314 32 0
                                        

***

Sana pov

Suara ketukan pintu mengganggu tidurku. Aku berusaha membuka mataku yang masih ingin terpejam. Aku duduk sebentar mengumpulkan sisa nyawaku yang masih tertidur. Aku beranjak dari ranjangku untuk membuka pintu. Pasti Maid kesayanganku yang berada di balik pintu. Siapa lagi kalau bukan dia.

*Ceklik

Benar, maid Lea yang mengetuk pintu kamarku sepagi ini
"Ada apa bi?" tanyaku dengan muka bantal

"Nona, kau harus segera siap-siap. Apa nona lupa? hari ini kau akan mencari cincin pernikahan dengan tuan Dahyun" ucap maid Lea sembari tersenyum menggoda kepadaku

"Huh~ bi, bisa kah Dahyun yang mencarinya sendiri? aku malas. Lagian ini terlalu pagi dan aku masih ngantuk~" aku merengek kepadanya

"Kajja..! cepat siap-siap"

Maid Lea menarikku masuk dan langsung menutup pintu. Dia langsung mendorongku ke kamar mandi. Aku pun mandi dengan malas dan terpaksa. Sangat menyebalkan.

Aku sedikit kesal padanya tetapi kalau tidak ada maid Lea, ntahlah. Mungkin aku tidak akan pernah merasakan kasih sayang seorang eomma dan kebetulan maid Lea orang jepang juga sepertiku.

Setelah selesai mandi, maid Lea memilihkan ku pakaian. Ya, ku akui maid Lea memiliki selera yang bagus dalam memilih pakaian. Baju yang dipilihkan maid Lea terlihat sangat cocok untukku dan nyaman walaupun seingatku baru 2 kali aku memakainya. Aku pastinya sedikit menggunakan makeup agar wajahku tidak terlalu polos.

"Nona terlihat cantik menggunakan pakaian ini, tuan Dahyun pasti terpesona melihatnya" puji maid Lea menggodaku lagi

"Mwoya~ bibi jangan menggodaku seperti itu" kesalku membuat maid Lea terkekeh kecil

"Kajja sekarang kita sarapan" ajaknya, aku pun menurut

Maid Lea sudah menyiapkan sarapan sebelum aku bangun jadi aku tinggal menyantap sarapanku.

"Apa appa sudah berangkat?" tanyaku

"Ne, tuan sudah pergi sebelum bibi membangunkanmu" jawabnya dan aku hanya ber-oh saja

"Bibi kedepan dulu ya" aku mengangguk mengiyakan maid Lea

Aku pun melanjutkan sarapanku sampai habis. Setelah itu aku melihat jam di ponselku. Sekarang sudah jam setengah 8. Kapan dia akan menjemputku? apakah jam 8? kalau begitu untuk apa aku jam segini sudah siap.

Aku hendak menuju kamar kembali tapi maid Lea memanggilku.
"Nona.. sudah selesai sarapannya?" tanyanya

"Sudah"

"Baguslah. Tuan Dahyun sudah menunggu sedari tadi"

Eoh? Sedari tadi?
Aku pun berjalan menuju ruang tamu. Dan benar, Dahyun sudah datang dia tengah duduk di sofa.
Dia menoleh ke arah ku dan langsung berdiri.

"Kajja" ajaknya lalu berjalan mendahuluiku

Aish namja ini malah meninggalkanku. Aku mengikutinya dari belakang. Setiba diluar, dia membukakan pintu mobil untukku. Ku kira dia tidak akan melakukan hal seperti ini.

Setelah aku duduk, Dahyun mengitari mobilnya untuk masuk ke kursi kemudi. Tidak lupa kami menggunakan seatbelt lalu Dahyun menjalankan mobilnya.

Di sepanjang perjalanan tidak ada yang bicara. Sangat hening diantara kita. Ditambah jalanan tidak terlalu ramai membuat suasana tambah canggung. Ini pertama kalinya kita berduaan.

Menurutku Dahyun pria yang buruk hampir sama seperti appa tetapi lebih buruk dari appa. Dahyun sangat berbeda dengan tuan Kim appanya, tuan Kim sangat ramah, ya aku tau Dahyun anak Kim Suho dari appa dan Kim Suho adalah sahabat appaku jadi tidak aneh appa menjodohkan ku dengan Dahyun.

The Revenge [Saida]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang