***
"Appa akan menikahkanmu dengan pilihan appa"
"Mwo?"
"Ini yang terbaik untukmu, appa tidak ingin kamu dalam pengaruh buruk Mark" ujar tuan Minatozaki
"Maksud appa? appa tidak tau apa-apa tentang Mark" ucap Sana ketus
"Appa tahu semuanya. Mark hanya mengincar harta"
"Cukup appa jangan bicara yang tidak-tidak tentangnya" suara Sana tambah meninggi. Sana pikir Mark namja yang baik karena perlakuan Mark yang selalu mengistimewakan dirinya. Walaupun Sana sering mengeluarkan banyak uang untuk Mark.
"Tidak ada penolakan. Kamu sudah appa jodohkan sedari dulu, dia akan menjagamu"
"Tapi appa.. aku bisa cari pasangan hidup aku sendiri kalau memang aku ga boleh sama Mark"
"Ini keputusan appa"
"Kenapa appa selalu mengatur hidupku? appa ga pernah ngertiin perasaan aku. Aku bisa ngejalanin hidup aku yang lebih baik tanpa ada peraturan dari appa" lirihnya
"Appa melakukan itu semua bukan tanpa alasan Sana"
"Aku capek appa.. aku pengen hidup tenang, bebas kaya orang-orang" ucap Sana meninggi dan air mata pun lolos keluar dari matanya karena memang sudah tidak tahan dengan sikap appanya yang sering mengatur dan terlalu mengekangnya.
"Semua yang appa atur memang yang terbaik untukmu, kamu akan hidup bahagia setelah menikah dengan pilihan appa. Appa janji itu" Gong Yoo mengelus kepala Sana dengan lembut dan memeluknya penuh kasih sayang
Sana hanya bisa pasrah setelah beradu argumen dengan appanya karena percuma saja pasti appanya yang akan menang dan perlakuan appanya sekarang membuat sana sedikit luluh.
•
•Suasana diruang kerja seseorang bermarga Son itu begitu hening. Chaeyoung yang notabenenya adalah sekretaris Dahyun sedang menyusun jadwal meeting beberapa hari ke depan.
Chaeyoung seharunya ikut bersama Dahyun ke Minato Corp untuk membahas tentang kerja sama antara 2 perusahaan tersebut. Tetapi karena ada kerjaan yang belum diselesaikan, Dahyun melarangnya.
Sekarang Chaeyoung masih fokus pada laptopnya. Seperkian detik kemudian ponselnya berbunyi. Tertera nama bosnya di layar ponsel.
"Yeoboseyo"
"Ke ruanganku sekarang!"
"Ne"
Chaeyoung langsung mematikan laptopnya dan bergegas ke ruang pribadi milik Dahyun.
Chaeyoung pov
Ternyata bosku sudah kembali ke kantor. Seperti biasa setelah pulang dari perusahaan lain mungkin dia akan memberitahu apa saja yang telah dia bicarakan dengan pemilik Minato Corp. Semoga hasilnya memuaskan agar perusahaan ini lebih sukses menurutku, walaupun Kim Company ini sudah sangat sukses.
Aku mengetuk pintu ruang pribadi miliknya dan langsung masuk begitu saja karena ini kebiasaanku, Dahyun pun tidak mempermasalahkan karena yang terpenting aku sudah mengetuk pintu terlebih dahulu.
"Tuan Kim?" tanyaku kepada Dahyun yang tengah memejamkan matanya dikursi kerjanya
Dahyun pun membuka matanya
"Bagaimana? apa ada kendala?" tanyakuIni aneh, Dahyun tidak terlihat seperti biasanya. Matanya sedikit sayu, apakah dia tadi tertidur dengan nyenyak? dan ekspresi apa itu? Itu bukan seperti Dahyun yang ku kenal.
"Jadwalkan saja kapan kita meeting dengan Minato Corp" jawabnya aku pun mengangguk
"Ada lagi?"
"Malam datanglah ke apartemenku. Ada yang ingin ku bahas" ada apa ini? Membahas apa? tidak mungkin tentang pekerjaan kan. Kalau memang tentang pekerjaan biasanya Dahyun akan membahasnya di sini.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Revenge [Saida]
ActionKim Dahyun, harus meneruskan pekerjaan appanya sebagai seorang mafia dan dijodohkan dengan anak dari pemimpin mafia terbesar di Korea Selatan. Dikehidupan barunya lah Dahyun akan tahu pekerjaan appanya seperti apa yang dapat membahayakan dirinya bah...