Chapter 12

355 38 13
                                        

happy reading readers

***

Hari-hari berlalu tepatnya sudah hampir 3 minggu Sana dan Dahyun tinggal seatap. Kedua manusia itu menjalani kehidupannya yang seperti bukan sepasang suami istri pada umumnya. Jarang sekali ada interaksi diantara mereka.

Dahyun setiap hari pergi ke kantor dan terkadang ke markas untuk melanjutkan penyelidikannya tentang kasus kematian appa dan eommanya. Sana hanya di mansion, tidak ada kegiatan lain selain berdiam di kamar dan mengobrol dengan maid Lea. Apabila Sana keluar selalu dengan supirnya.

Sekarang Sana mulai bosan. Jihyo dan Mina tengah sibuk dengan pekerjaannya, Momo sudah kembali ke Jepang untuk mengurus launching restauran miliknya sehingga tidak ada yang bisa Sana ajak untuk menghilangkan bosannya selain dengan maidnya.

Hari ini Sana bertekad untuk bertemu dengan Mark walaupun beberapa kali Dahyun melarang keras untuknya bertemu dengan Mark. Mark sudah menghubunginya tadi untuk bertemu di bar biasa mereka menghabiskan waktu bersama.

Sana sudah menyiapkan alasan agar tidak diantar oleh supirnya. Sang supir hanya setuju saja walaupun sedikit resah dan khawatir, Sana mengatakan alasannya itu adalah perintah dari suaminya karena Sana akan pergi ke Kim Company mengajak Dahyun makan siang bersama.

Sana pergi mengendarai mobilnya sendiri, setibanya disana Sana langsung duduk dihadapan namja yang masih berstatus sebagai kekasihnya.

Sana menceritakan semua aturan yang Dahyun beri, kebosanannya di mansion, dan juga bagaimana Dahyun yang tidak memperhatikannya.

Padahal tanpa Sana sadari dan ketahui, Dahyun selalu memperhatikannya. Disaat Sana sedikit demam Dahyun mengompresnya agar demamnya tidak parah dan itu disaat Sana sudah tidur. Tidak lupa Dahyun selalu berpesan kepada maid Lea agar selalu menemani Sana.

Sekarang Sana tengah membuka ponselnya, membaca beberapa rumor tentang Dahyun. Ada yang mengatakan Dahyun telah menikah karena telah menghamili yeoja terlebih dahulu karena menikah di usianya yang masih muda, ada yang bilang pernikahan itu ada sangkut pautnya dengan kesepakatan antara perusahaan Dahyun dan perusahaan lain, ada juga yang bilang Dahyun menikah dengan putri pemilik Minato Corp.

"Berita sampah" gumam Sana padahal rumor yang terakhir ia baca memang kebenarannya

Mark melirik ke arah Sana yang duduk di depannya
"Namja seperti Dahyun tidak cocok untukmu" ujar Mark datar lalu meneguk kopinya.

"Aku benar-benar ingin bebas Mark"

"Sudahlah bagaimana kalau kamu ikut aku sekarang?!" tanya Mark namun seperti tuntutan, Mark berdiri dari duduknya

"Kemana?"

"Sudahlah, kajja" Mark langsung menarik lengan Sana menuju keluar.

Namun setelah keluar dari bar, Sana dan Mark membelalakkan matanya. Tepat di hadapan mereka sekarang Dahyun tengah berdiri menatap tajam ke arah mereka, tidak lupa supir pribadi Sana berdiri di belakang tuannya itu.

Sang supir tidak sebodoh itu, ia mengikuti Sana karena tidak sepenuhnya percaya dengan perkataan Sana. Lalu ia memberi tahu Dahyun apabila Sana pergi menemui Mark.

Sekarang Sana sedikit takut melihat wajah datar Dahyun namun terdapat kemarahan di matanya. Dahyun langsung menarik tangan Sana kasar membawanya ke mobil miliknya. Dahyun langsung menginjak pedal gas dengan kasar membuat mobil itu melaju cukup kencang, sontak Sana menjadi semakin takut melihat Dahyun seperti itu. Dan itu pertama kalinya untuk Sana.

Sesampainya di mansion Dahyun langsung turun mengitari mobil lalu membuka pintu untuk Sana dan kembali menggenggam pergelangan Sana cukup kuat membuat sana meringis kesakitan dan menariknya langsung menuju kamar. Mereka masuk ke dalam kamar. Dahyun menutup pintu kamar kasar.

The Revenge [Saida]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang