Chapter 18

395 28 1
                                        

Happy reading guys

***

Pagi tiba. Terlihat keduanya masih nyaman memejamkan matanya dengan tangan Dahyun yang masih dijadikan bantal oleh Sana dan Sana memeluk tubuh Dahyun.

Tidak lama salah satunya mengerjapkan matanya. Ia mengerjap-ngerjapkan matanya beberapa kali hingga dapat melihat sang suami yang masih tertidur dengan wajah yang masih terlihat sedikit pucat.

Karena tak ingin mengganggu, Sana melepaskan pelukannya perlahan lalu bangkit dari baringannya. Ia turun dari ranjang lalu menuju ke kamar mandi.

Setelah selesai, Sana pun keluar dari kamar mandi. Ternyata Dahyun sudah terbangun tengah menatap Sana yang sedang berjalan mendekati Dahyun.

"Kau mandi?" tanya Dahyun setelah Sana duduk di pinggir ranjang.

Sana menggeleng
"Hanya membasuh muka aja" jawabnya diangguki oleh Dahyun.

"Kenapa kau bangun? tidurlah lagi" tanya Sana

"Ini sudah pagi. Saya terbiasa bangun di jam segini" jawabnya memang benar, tetapi sebenarnya Dahyun terbangun karena terusik oleh Sana yang meninggalkannya ke kamar mandi.

"Tapi kau sedang sakit, butuh istirahat yang cukup agar cepat sembuh kan" Sana menasehatinya.

Dahyun menghela nafas lalu memejamkan matanya kembali mencoba untuk tidur. Setelah hampir dua menit memejamkan mata Dahyun tidak bisa untuk tidur kembali.

Namja putih itu membuka matanya yang pertama ia lihat pastinya Sana yang sedari tadi duduk di ranjang sembari bermain ponsel teralihkan menatap wajah Dahyun.

"Kenapa bangun lagi?" tanya Sana

"Tidak bisa tidur. Saya bosan, antar saya keluar" ujar Dahyun

"Jangan aneh-aneh ya Kim. Kau tidak akan kuat, bahkan untuk duduk pun kau pasti akan meringis"

"Kalau begitu cari cara agar saya tidak bosan" Sana yang mendengar itu memicingkan matanya, ia sedikit kesal tetapi harus bagaimana lagi. Sana bingung harus berbuat apa agar suaminya tidak merasa bosan.

"Arraseo tuan Kim, hm.. bagaimana kalau aku bercerita tentang diriku? Ah ani, kau yang bercerita tentang dirimu padaku" ujarnya tersenyum. Ini ide yang cukup bagus menurut Sana. Sana tidak begitu tahu menahu tentang Dahyun.

"Wae?" tanya Dahyun.

"Karena masih banyak hal yang belum aku ketahui tentangmu" jawabnya.

"Tidak ada yang menarik untuk saya ceritakan, kehidupan saya biasa-biasa saja"

"Tidak apa, aku akan mendengarnya" balas Sana dengan masih tersenyum manis.

Sana benar-benar ingin mengetahui kehidupan Dahyun. Ia bisa saja meminta Chaeyoung yang menceritakan kepadanya tetapi dengan penjelasan yang berasal dari sumbernya langsung akan membuat Sana puas akan cerita tentang suaminya.

"Kehidupan saya yang sebelumnya tidak penting, yang terpenting sekarang adalah kehidupan kita saat ini. Mungkin saya dan kau akan terus bersama, dan ada kemungkinan juga kita akan berpisah baik itu karena maut ataupun ego kita sendiri. Mianhe.. saya akan berusaha yang terbaik walaupun kita tidak saling mencintai" tutur Dahyun membuat Sana bungkam menatap Dahyun teduh.

Kata-kata Dahyun seakan membuat Sana tersadar bahwa Dahyun mungkin adalah orang yang tepat untuknya. Sana merasa Dahyun namja yang penuh dengan rasa tanggung jawab walaupun memang mungkin mereka tidak saling mencintai.

"A-aku.."

*Tok tok tok

Suara ketukan pintu di disusul dengan terbukanya pintu memotong ucapan Sana.

The Revenge [Saida]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang