Chapter 5

299 34 0
                                    

***

Sana turun dari taxi melangkahkan kakinya ke dalam mansion yang sangat-sangat luas. halaman depannya saja sudah seperti lapang basket luasnya.

Sana disambut oleh salah satu maid di mansionnya yang selama ini telah mengurus Sana.

"Nona, kemana saja? kenapa baru pulang?" tanya maid bernama Lea yang seorang kepala maid di mansionnya itu

"Menginap dirumah Mina bi" jawab Sana bohong karena jika Sana jujur maid Lea pasti akan memberi tahu appanya.

"Sana kekamar dulu ya bi"

"Ne silahkan Nona"

Sana melangkahkan kakinya menuju kamar yang ada di lantai dua.

Sesampainya si kamar Sana langsung membuka sepatu dan mengambil handphone yang ada di saku celananya lalu ia simpan di nakas setelah itu menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

Selesai dengan aktivitasnya dikamar mandi Sana keluar dengan menggunakan bathrobe menuju walk in closet, Sana mencari pakaian yang nyaman untuk pergi ke perusahaan appanya jam 10.00 nanti. Kemarin appanya sudah memberi pesan untuk datang ke perusahaan hari ini.

Setelah selesai mengenakan pakaiannya dan sedikit menggunakan makeup Sana berniat kebawah menuju dapur.

Perutnya terasa perih karena terakhir ia makan siang kemarin dan juga karena terlalu banyak minum minuman beralkohol kemarin malam.

Sebelum Sana keluar dari kamarnya. Suara dering telpon mengambil atensi Sana. Tertera nama sahabatnya yang sudah ia anggap seperti adik sangking dekatnya mereka.

"Yeoboseyo? Wae?" tanya Sana

"Yak eonni.. Kenapa pulang sendiri?" kesal Mina di sebrang telpon sana

"Kamu masih tidur minaya. ya sudah aku pulang sendiri" ucap Sana santai

Terdengar helaan nafas Mina
"Eonni jangan terlalu banyak minum bir sampai mabuk berat seperti kemarin. Merepotkan orang lain aja" ucapnya sinis

"Siapa yang merepotkan orang lain eoh?"

"Kau eonni. Tuan Dahyun yang menemukanmu sedang diseret namja hidung belang kemarin"

"Jinjja? aku ga ingat"
"Pantas saja aku ada di tempat Dahyun" -sambungnya membatin

"Itu karena kamu mabuk eonni.." suara Mina terdengar geram pada Sana

"Sudahlah terserahmu" Sana langsung memutuskan panggilan lalu menuju dapur.

"Bi ayo makan" ajak Sana yang sudah terduduk di kursi makan

"Silahkan Nona duluan saja" jawab maid Lea setelah menuangkan air ke gelas Sana

"Ayo bi.. kita makan bareng, ajak bibi yang lain juga" ucap Sana menyuruh Lea mengajak maid lain makan bersama

"Ah baiklah" jawab maid Lea lalu pergi untuk memanggil maid lain

Tidak lama maid Lea datang dengan 5 maid lain, maid di mansion Sana ada 8, 2 orang maid cuti sedang ada urusan.

"Ayo duduk bi kita makan" ucap Sana
Para maid pun menurut

Sana sangat menyayangi para maid dimansionnya karena mereka selalu memberi perhatiannya kepada Sana apalagi maid Lea yang sudah seperti eomma baginya. sedari kecil Sana sering menghabiskan waktu bersama Lea karena kedua orang tuanya sibuk mementingkan pekerjaannya.

Terkadang Sana sering bercerita dan terbuka kepada maid Lea bahkan Sana kecil sering tidur ditemani maid Lea.


The Revenge [Saida]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang