Chapter 10

301 33 2
                                    

***

Matahari telah muncul sedari tadi. Semua orang sudah disibukkan dengan kegiatannya masing-masing karena sekarang sudah jam 9. Terkecuali Sana yang masih nyaman terbaring dan memejamkan matanya. Sungguh, hari kemarin membuatnya sangat lelah hingga nampak enggan untuk membuka matanya.

"Drrtttt...

Suara dan getaran handphone mampu membuat Sana terbangun. Dengan mata yang masih terpejam Sana meraba-raba nakas untuk mengambil benda canggih itu.

Dengan berat Sana membuka matanya. Tertera nama si pengirim pesan dilayar handphonenya membuat Sana segera membukanya.

Mark

'Chagiya, apa kita bisa bertemu hari ini?'

'Ne tentu saja. Aku senang'

'Baiklah nanti aku jemput oke?'

'Ga usah Mark, aku takut Dahyun malah melarangku untuk pergi'

'Arraseo, aku tunggu nanti siang di bar'

'Ne..'


Sana meregangkan otot-ototnya, beranjak dari ranjangnya menuju kamar mandi hanya untuk sekedar membasuh muka dan gosok gigi lalu keluar dari kamar mencari seseorang yang mungkin sedari sudah keluar dari kamarnya.

"Baru bangun?" tanya Dahyun yang tengah duduk di sofa ruang tv.

"Hm.."

Sana duduk di samping Dahyun yang sedang fokus dengan laptopnya. Sana menyalakan benda pipih besar didepannya untuk menonton kartun.

"Kenapa tidak nonton di kamar?" tanya Dahyun tanpa mengalihkan pandangannya dari laptop

"Terserahku" Dahyun hanya menghela nafasnya saat mendengar jawaban Sana

"Makanlah dulu" titah Dahyun

"Aku malas masak"

"Sudah ada makanan"

Sana menoleh ke arah Dahyun.
"Kau yang masak?" tanyanya

"Hm"

"Baiklah"

Sana langsung menuju dapur, terlihat sandwich yang membuat Sana menelan ludahnya. Dan benar saja disaat sana mencicipinya itu emang lezat, sangat lezat.

Selesai makan Sana kembali ke ruang tv, Dahyun masih berada di tempatnya dengan laptop di pangkuannya. Sana mendudukkan kembali bokongnya disamping suaminya.

Sana sesekali melirik ke arah Dahyun. Sepertinya ada sesuatu yang akan Sana bicarakan atau tanyakan.

"Kim.." panggil Sana

"......"

"Kim!" panggilnya lagi

"......" hening, tidak ada jawaban dari Dahyun

"Yak.. Kim Dahyun!" panggil Sana ke 3 kalinya dengan kesal

"Hm" Dahyun hanya menjawab dengan deheman saja tanpa mengalihkan pandangannya untuk menatap Sana, itu membuat Sana semakin kesal kenapa namja yang sudah sah menjadi suaminya itu sangatlah cuek.

"Ck, kau ini bisa tidak kalau seseorang memanggilmu tatap matanya! ga sopan banget" oceh Sana membuat Dahyun menutup laptopnya beralih menghadap ke arah Sana dan menatapnya. Sekarang Dahyun fokus menatap Sana bukan laptopnya.

Jantung Sana berdegup sedikit kencang disaat mata Dahyun langsung mengarah ke matanya. Sana sedikit gelagapan dipandang oleh Dahyun seperti itu.

"Wae hm?" tanya Dahyun dengan suara bassnya tetapi terasa lembut ditelinga Sana membuat siapapun yang mendengar akan jatuh hati dengan suaranya. (Termasuk author hihi)

The Revenge [Saida]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang